⠀⠀Gurun. Langit malam.
⠀⠀Kita bisa menguasai dunia, Essam.
⠀⠀Kegelapan sehitam tinta, jauh lebih gulita dari langit tanpa bintang.
⠀⠀Buka dirimu. Biarkan kami menguasai tubuh ini.
⠀⠀Darah mengalir keluar dari sela pasir. Hawk melangkah mundur, berusaha menghindar. Tapi cairan merah lengket menempel pada sepatunya, mengejar setiap langkahnya.
⠀⠀"Jangan harap aku akan menyerah!" Hawk berseru sekuat tenaga, meski kegelapan mendesak udara di sekeliling.
⠀⠀Kau hanya pecundang, suara itu mendayu-dayu, tak lagi seperti suara Ommi. Manusia tak berguna. Tanpa kami, kau tak akan menjadi siapa-siapa.
⠀⠀"Aku tidak peduli!" Mengertakkan gigi, Hawk berlari. Menjauh dan menjauh, menyusuri gurun pasir tanpa akhir.
⠀⠀Suara itu tertawa. Kau akan peduli, ketika semua yang kau sayangi ditelan kegelapanmu sendiri.
⠀⠀"Ini bukan kegelapanku. Pergi!"
⠀⠀Tawa tanpa wujud itu semakin keras, dan bayangan gelap semakin rapat. Menarik napas dari dalam paru-paru, menyesakkan. Hawk meronta, berusaha melepaskan diri—
⠀⠀"Bangun!"
⠀⠀Desisan itu membuka kelopak mata sang kapten. Ia tersengal, menyadari bahwa Carina membungkuk di atasnya, mengunci pergelangan tangan Hawk di sisi kepala.
⠀⠀"Carina," ucapan Hawk sedikit serak, "apakah aku melakukan sesuatu padamu?"
⠀⠀Gadis pirang itu mengangguk, dan dada si pria mencelos. Dia pasti melakukan hal yang sama pada Carina, seperti apa yang dia lakukan pada Georgie. Mata Hawk bergerak liar, mencari-cari tanda di leher si siren.
⠀⠀"Aku lebih kuat," bisik Carina, seolah mendengar tanya dalam benak kaptennya.
⠀⠀Ah, benar juga. Bagaimanapun, tenaga siren jauh lebih besar daripada manusia. Hawk menghela napas lega, seiring dengan Carina yang melepas cengkeramannya perlahan. Mata laki-laki itu terpejam sejenak.
⠀⠀"Suara dalam mimpiku… berubah, Car."
⠀⠀"Berubah?"
⠀⠀"Bukan lagi suara Ommi—ibuku. Tapi menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang mengerikan. Dia membujukku untuk menyerahkan diri, dan dia bilang… dia bilang semua yang kusayangi akan ditelan kegelapanku sendiri. Car, aku benar-benar takut."
⠀⠀Sudut-sudut bibir Carina tertekuk ke bawah. Ia menempelkan kening pada kening Hawk, rambut pirang keemasan jatuh ke pipi laki-laki itu. Ujung jemari lentik menyentuh pelipis, berusaha menggunakan sihirnya sendiri.
⠀⠀"Hawk ikut aku," gumam gadis itu tiba-tiba, sebelum melompat turun dari ranjang. Ia menarik tangan Hawk, memaksa pria itu untuk bangkit.
⠀⠀Masih sedikit mengawang dari tidur yang terganggu, sang kapten tertatih mengikuti si siren. Rambut bergelombang Carina bagai suar yang menjadi penanda dalam remang-remang cahaya lampu minyak, kaki telanjangnya bergerak lincah di atas papan kayu geladak. Sayup-sayup, mereka bisa mendengar tangisan Altan dari dalam kabin kapten—yang ditempati keluarga Caspian. Carina melewati kabin itu, menuruni tangga untuk menuju satu ruang yang tak Hawk sangka akan mereka sambangi—dapur.
⠀⠀Tanpa bicara, Carina menunjuk kursi kayu seadanya yang terletak dekat meja. Seperti biasa, Hawk menurut. Ia duduk tenang, sementara si pirang sibuk mengeluarkan kotak kayu dari bawah meja. Sepertinya itu adalah tempat Carina menyimpan cadangan bahan ramuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Of Sand and Shadows
FantasiaSetiap mata Hawk terpejam, ia memimpikan darah dan bayangan. Ada yang salah dalam dirinya, suatu kekuatan gelap mengintai. Tapi ketika keluarga Kerajaan Hebra membutuhkan Hawk, ia tak bisa menarik janji pengabdian yang telah terucap. Walau itu artin...