Prolog

672 33 0
                                    

Nathan adalah suami Zella, dia sengaja menyembunyikan identitasnya sebagai leader gangster dari istrinya. Selama ini Zella tidak tahu tentang aktivitas gelapnya.

Beberapa orang telah menculik Zella dan juga melecehkannya. 1 hari kemudian, mereka dinyatakan meninggal meski hanya kepalanya saja yang masih utuh. dan itu dibuktikan dengan berita yang tayang di TV malam ini.

Zella melihat ke arah Nathan yang datang dengan pakaian kasualnya, duduk di sampingnya. Lalu tersenyum padanya. senyuman di wajahnya terlihat misterius namun manis. Tidak mencurigakan sama sekali.

"Sayang, lihat. Bukankah topik beritanya adalah orang yang menculikku?".

Nathan mengangkat alisnya sedikit mendengar pernyataan Zella. Tapi dia tetap diam. Senyuman di wajahnya masih tetap sama. Tidak menunjukkan bahwa dia ada urusan di belakang.

"Tapi aneh... hanya kepalanya saja yang tersisa, lalu dimana badannya? Dan siapa yang membunuhnya? Apakah ini kebetulan atau karmanya? Aku penasaran" Tanya Zella bertubi-tubi.

Nathan lalu memalingkan wajahnya sedikit ke arah lain. Lalu kembali menghadap wajah Zella dan tersenyum tipis.

Lalu berbicara pelan "Itu hanya kebetulan sayang, hanya kebetulan saja. Tidak perlu khawatir atau terlalu memikirkannya."

"Hm, benar, hanya kebetulan.."

Nathan dengan lembut membelai kepala Zella dengan tangannya. Lalu tersenyum dengan mata setengah tertutup. Sambil membelai rambutnya, dia mendekat ke telinga Zella dan berbisik.

"Sayang, aku di sini. Aku tidak akan meninggalkanmu.... Bahkan sedetik pun. Kamu akan selalu menjadi milikku."

Zella terkekeh pelan "Kenapa kamu tiba-tiba bicara seperti itu."

Nathan tersenyum melihatnya terkekeh saat mengatakan itu. Lalu, senyum di wajahnya mengembang.

"Maaf, aku tidak bisa menahan diri untuk mengatakan ini padamu."

Nathan berkata sambil masih membelai rambutnya, lalu senyumannya perlahan berubah menjadi seringai.

Zella memeluknya "Iya-iya, aku tahu kamu mencintaiku.. Tapi aku tidak mencintaimu."

Nathan terdiam beberapa saat. Seringainya perlahan memudar saat Zella menyatakan bahwa dia tidak mencintainya.

lalu matanya menjadi dingin selama beberapa detik. Zella juga dapat melihat tinjunya terkepal.

"Dan kenapa begitu?..." Dia berkata dengan suara dingin.

Awalnya berusaha sekuat tenaga menahan tawa lalu ia tidak bisa menahannya lagi begitu melihat ekpresi suaminya berubah menjadi dingin dan tertawa.

"Hahaha aku hanya bercanda, Apa kamu terkejut?".

Seringai Nathan segera muncul kembali. lalu dia perlahan menghembuskan udara yang selama ini dia tahan. Zella juga dapat melihat tinjunya perlahan terlepas.

Lalu dia tertawa
"Kau mengejutkan ku hanya beberapa detik.... Dasar setan kecil."

Lalu dia membelai rambut Zella lagi dengan lembut "kamu lucu saat tertawa"
Zella pun hanya terkekeh.

Nathan membelai rambutnya sedikit lebih lama. Kemudian belaiannya menjadi semakin lembut.

Tangannya perlahan meluncur ke wajah Zella dan mengusap sudut mulutnya. Lalu dia menarik Zella ke arahnya untuk memberikan ciuman lembut di bibirnya.

"Sudah lama sekali aku tidak menciummu. Aku sangat merindukanmu."

Dia berkata dengan nada lembut dan menatap matanya.

"Awww kamu kangen aku ya? Haha" Kata Zella dengan nada mengejek.

Dia terkekeh sambil tetap menatap mata Zella.

"Yes, i really miss you darling."


Katanya sambil melingkarkan salah satu tangannya di belakang leher Zella sambil menarik lebih dekat ke arahnya. Lalu menciumnya sekali lagi.

Setelah ciuman, dia menempelkan keningnya ke kening istrinya dan Nathan melingkarkan kedua lengannya di tubuh Zella.

Dia perlahan menariknya ke dadanya hingga seluruh tubuh Zella menempel padanya. Lalu dia membungkuk hingga mulutnya sangat dekat dengan telinga istrinya. dia berbisik,

"Kamu milikku.. Kamu akan selalu menjadi milikku. Tidak ada yang bisa menyakitimu kecuali aku. "

"Jadi kamu ingin menyakitiku?" Tanya Zella menyipitkan mata.

Dia mencium lehernya dengan gigitan lembut di atasnya. lalu berbisik ke telinganya lagi sambil menyeringai.

"Ya, aku ingin menyakitimu.... Dengan menjadikanmu milikku... Dengan membuatmu memohon lebih banyak cinta dariku. Membuatmu tergila-gila padaku.... Apakah kamu mengerti maksudku?".

Dia menyeringai sambil melingkarkan tangannya di rambut Zella dan menariknya. lalu dia mencium keningnya.

Zella melihat kembali ke tv dan berdehem, "Ehm, kamu sudah makan?"
Dia mencoba menghindari topik sebelumnya.

Nathan terkekeh dan menggeleng pelan.

"Aku akan makan nanti.... Aku tidak punya nafsu makan saat ini. tapi aku punya nafsu makan untuk hal lain."

Dia berbisik sambil mendekatkan tubuhnya pada Zella dan mencium lehernya lagi.

"Tapi kamu harus memberikan izin terlebih dahulu." Lanjutnya.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

-649 words

12 February'24

NAZÉL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang