9. tebak <5>

311 14 0
                                        

"Tuan! Seseorang telah menculik nyonya dan menyamar menjadi pak James, kemungkinan sekarang nyonya sudah menyadarinya" Kata Bella melapor dengan ekspresi tegas dan memasang ekspresi serius namun terlihat juga ia khawatir dengan majikannya

Nathan terkejut mendengar itu dari asistennya. Dia segera mengeluarkan aura pembunuhnya ketika mendengar itu. Dia pun segera memikirkan untuk menemukan dan menyelamatkannya dari penculikan itu.

Nathan segera meninggalkan Villa dan segera masuk ke dalam mobil dengan pengawalnya.

Dalam batinnya : Dimana kamu? Apa kamu aman disana?

Dia segera memerintahkan pengawalnya untuk mencari daerah tersebut dengan memberi mereka nomor plat kendaraan dan deskripsi mobil.

"Tidak ada satupun koneksi yang berhubungan dengan nyonya, tuan. Rupanya penculik itu licik" Ujar salah satu bodyguard yang berada di samping sopir, menunjukkan ipad nya

Namun tiba-tiba suara telepon berdering pun terdengar di tengah-tengah kepanikan yang sedang melanda mereka.
Nathan pun mengangkatnya dengan cepat mengetahui siapa yang menelepon

"Zella ada di pabrik bekas minyak! Gedung itu berada tak jauh dari lokasimu saat ini, pergilah dan bawa istrimu. Aku akan membereskan sisanya"

Panggilan telepon itu pun terputus secara sepihak. Awalnya Nathan bingung namun akhirnya merasa lega mendengar bahwa mereka sudah dapat menemukan lokasi Zella.

Ia segera memberikan instruksi kepada pengawalnya untuk segera menuju lokasi yang ditentukan dan segera menemukan serta menyelamatkan Zella.

Ia juga meminta asistennya untuk memberitahunya tentang segala pembaruan dalam situasi tersebut.

Segala pembaruan tentang informasi istrinya mereka dapatkan dari orang yang menelepon sebelumnya

Dalam batinnya : berani sekali mereka mengusik milikku! Akan ku pastikan mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Berani berbuat berani ber tanggung-jawab!.

Di sisi lain, di mana Zella berada

Ia tau dengan kesadaran yang masih tersisa dalam dirinya bahwa ada kiriman yang menolong dirinya, ia menyadari kiriman siapa itu karena melihat tanda pengenal yang terdapat pada jas mereka kenakan.

Hingga akhirnya ia pun tak kuasa menahan kesadaran itu dan jatuh pingsan, ia memiliki trauma akan suara-suara keras yang sama halnya suara berasal dari pistol itu

Orang-orang itu membunuh komplotan penculik dengan membabi buta, namun ada beberapa yang tidak mereka bunuh.

Pada saat yang sama, Nathan sedang mengemudikan mobil dengan para penjaga naik di mobil kedua.

Mereka hanya kurang lebih 30 menit lagi dari tiba di gudang minyak. Dia masih belum bisa memikirkan musuh siapa yang memiliki alasan untuk menculik Istrinya

Dalam batinnya : Aku bertanya-tanya siapa orang yang menculikmu dan mengapa? Apakah karena aku? atau karena kamu? atau apakah tujuan penculik tidak ada hubungannya dengan aku atau kamu secara langsung? siapa yang tahu....

Nathan tiba di lokasi itu dan langsung turun dengan pistol ditangannya. dia melangkah ke dalam gudang dengan aura yang tidak pernah ia tunjukkan sebelumnya, ia marah bahkan sangat marah. dia segera menembak siapapun yang mencoba menghalangi nya.

dia juga melihat bahwa pasukan dan beberapa pasukan kiriman itu telah menghabisi komplotan penculik tersebut.

Ia segera memasuki ruangan dan saat melihat pria yang merangkul istrinya kemudian matanya tertuju pada dada istrinya yang sedikit terlihat segera menembak secara membabi buta tubuh pria itu. dia tidak membunuhnya.. setidaknya belum.

"arrrggghhh! Siapa kau!? Kau bukan tuan kami"

Pria yang menompang tubuh Zella pun tak kuasa menahan sakit akibat tembakan itu dan terjatuh, tubuh Zella pun ikut terjatuh ke lantai. Pria itu sempat mengira yang datang adalah tuannya untuk menyelamatkan dirinya, namun nihil. Kematian akan segera datang menjemputnya!

Nate berlari dan menghampiri tubuh istrinya yang tergeletak. Dia berlutut dan memeriksa tubuhnya. Dia menyadari bahwa Zella tidak sadarkan diri dan dia juga terkejut karena Zella kehilangan beberapa kancing dari kemejanya

Nathan sangat marah dan dia tidak bisa menahan diri untuk mengutuk saat kemarahannya perlahan-lahan meningkat

""Who the hell did this!?"

Hanya terdengar suara rengkuhan kesakitan dari pria sebelumnya, Nathan memalingkan muka menatap pria itu dengan tatap predator.

Mangsa baru!? Entahlah, untuk saat ini ia hanya ingin fokus pada istrinya.

"Jangan bunuh saya. Saya hanya mengikuti perintah"

Dia menyodongkan senjatanya ke arah orang itu dan berbicara dengan nada yang dingin, kejam, dan berbahaya

"Siapa sialan yang memberimu perintah itu?" Geramnya

".... I can't tell you."

Kemarahannya langsung melonjak. senjatanya menunjuk lurus ke arah penculik dan dia sangat siap untuk menembak kapan saja.

"Are you kidding me!? kau menculik istriku dan masih saja tidak mau memberitahuku siapa yang menyuruhmu melakukannya. Aku memberimu satu kesempatan terakhir. beritahulah padaku siapa dia sebelum aku menembakmu"

Pria itu hanya merengkuh pada tubuhnya, sepertinya dia bosan hidup.

"So, you still want to keep your mouth shut!? Alright then."

Dia lalu menarik pelatuk tanpa sedikitpun ragu. Ini adalah tembakan yang akan membunuh penculik atau setidaknya membuatnya lumpuh sebelum dia benar-benar memutuskan untuk membunuhnya.

TBC

NAZÉL || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang