Di sepanjang perjalanan pulang setelah kejadian sebelumnya mereka saling terdiam dan hanya bertukar pandang sesaat
Di sepanjang jalan area taman Zela terus menatap bianglala yang berdiri menjulang tinggi dibalik tembok area taman
"Apa kau mau pergi ke sana? Sepertinya tempat itu tidak jauh dari sini."
"Tidak. Tidak apa-apa."
"Kau dari berangkat hingga sekarang selalu menatap nya kan?"
"Itu... Karena terlihat cantik, itu saja." Sebuah lengkungan bibir membuat sebuah senyuman indah tercetak di wajah rupawan Zela
"Nathan ada janji nanti malam, kan? Kita harus pergi sekarang." Pandangan Zela tertuju pada tangannya yang memilin kain rok nya.
Grep, Nathan memegang kedua tangan istrinya yang mengatup, "Tidak masalah. Jadwalku sudah berubah." Yakinnya dengan senyuman.
▨●○●○●○●○▨
Setelah perjalanan singkat, mobil akhirnya sampai di taman hiburan. Tempatnya terang benderang, dipenuhi lampu warna-warni dari berbagai wahana dan permainan. Suara tawa dan musik memenuhi udara, menciptakan suasana seru dan hidup.
Nathan keluar dari mobil terlebih dahulu dan berjalan ke sisi mobil. Dia membukakan pintu untuk istrinya dan mengulurkan tangannya, Zela pun segera menerima uluran tangan sang suami dan keluar mobil. Nathan tak lupa memakaikan jaket tebal yang hangat pada tubuh Zela.
Taman hiburan ramai, dengan orang di mana-mana. Dia menoleh ke arah istrinya dan meremas tanganmu dengan lembut.
"Jadi, kamu mau pergi ke mana dulu sayang?"
Zela nampak berfikir sejenak, "Terserah."
Hening, Nathan terdiam dengan seribu bahasa nya. Kata 'Terserah' yang terlontar dari bibir ranum istrinya pun merupakan sebuah kata keramat bagi seluruh pria.
"Tunggu sebentar."
Nathan melangkah pergi dan meninggalkan Zela seorang diri sebelum akhirnya satu bodyguard menemaninya.
Cukup lama sekitar 15 menit Zela menunggu, hingga akhir Nathan kembali dengan membawa sesuatu di tangannya
Zela terdiam sedang bergulat dengan ingatannya
"Apa kau tidak takut pada Nathan?"
"Takut pada Nathan?" Alis Zela sedikit berkerut namun ia menunduk sekilas
"Aku... Aku memang sangat tidak nyaman jika berada di dekatnya, tetapi itu bukan rasa takut."
"Pada akhirnya, dia akan memenuhi apapun yang ku minta. Setelah mengenalnya, dia bijaksana...."
"Yah, tentu saja kau merasa begitu. Itu karena kalian saling mencintai."
"Hampir saja aku menyangkal nya.." Jerit Zela dalam hati
Seet, sebuah cotton candy berwarna pink yang terlihat sangat cantik dan lezat berhasil membuyarkan lamunan Zela
"Aku bukan anak kecil yang menyukai ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
NAZÉL || END
Gizem / GerilimNathan yang menyembunyikan identitas sebagai pemimpin gangster dari istrinya.. "tapi aneh. hanya kepalanya yang tersisa, lalu dimana badannya? siapa yang membunuhnya? apa ini kebetulan atau karma? aku penasaran" ujar Zella, istri Nathan yang bingun...