30. D-Day

10 2 6
                                    

Bak seorang model, Paris dan Georgia berdiri didepan seluruh penghuni Welcome Home share house

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bak seorang model, Paris dan Georgia berdiri didepan seluruh penghuni Welcome Home share house. Teman-temannya itu menatap dirinya dan Georgia dengan teliti membuatnya tak nyaman.

“Hei, aku ini bukan mau pergi ke dunia lain. Berhenti menatapku seperti itu,” pintah Paris sembari ia mengikat surainya agar tidak mengganggu pengliatannya.

Georgia mengangguk setuju sembari mengibaskan surainya. “Aku tahu aku cantik, berhenti menatapku.”

“Kami menatap kalian bukan karena itu.” Jasmine menyahut lalu ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada. “Setidaknya pakailah hoodie dan celana panjang jangan berpakaian seperti itu. Kalian bisa dengan mudah terluka jika mengenakan pakaian itu.”

Georgia dan Paris saling melemparkan pandangan lalu menatap pakaiannya. Georgia mengenakan gaun sepaha berwarna biru muda dengan motif bunga sakura putih sedangkan Paris mengenakan crop top dan hot pant jeans berwarna hitam.

“Kami harus ganti pakaian? Begitu?” tanya Georgia sembari menunjuk dirinya sendiri lalu menunjuk Paris yang sudah lebih dahulu balik badan menuju kamar untuk ganti pakaian.

“Apa isi otak mereka sehingga menggunakan pakaian seperti itu? Tidak habis pikir.” Puma menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia merasa sedikit pusing melihat tingkah Paris dan Georgia.

Sydney yang sudah terlebih dahulu depresi melihat kedua wanita itu mendudukkan dirinya di sofa dan menghela napas pasrah. “Entahlah. Untung saja Jasmine sedikit waras dari Paris dan Georgia.”

Jasmine mendelik. Ia menatap Sydney dengan sinis lalu memperhatikan Paris dan Georgia yang kembali menghadap mereka dengan pakaian yang telah mereka ganti.

“Seperti itu baru bagus!” Puma memberikan apresiasi dengan mengacungkan kedua ibu jarinya saat melihat Paris dan Georgia.

Kini kedua wanita itu mengganti pakaian mereka seperti apa yang temannya inginkan. Namun, tetap saja Sydney masih merasakan depresi saat melihat Georgia sebab wanita itu mengenakan hoodie yang dipadukan dengan celana pajamas putih kotak-kotak berbeda dengan Paris yang masih terlihat modis mengenakan hoodie dipadukan dengan celana kain.

“Georgia … .” Sydney hanya mampu menyebut nama teman dekatnya itu. Sungguh ia tidak bisa mengeluarkan kalimat lagi untuk protes.

“Sudahlah. Setidaknya pakaian kalian sudah bagus,” ujar Jasmine lalu ia menjatuhkan pandangnya pada Gemini yang baru saja tiba di share house.

Gemini menghampiri Paris dan menjatuhkan pandang pada Jasmine, Sydney, dan Puma. “Sudah siap semua? Maaf tidak bisa mengikuti dari awal karena ada klien yang cerewet.”

“Sudah.” Sydney berdiri dari sofa dan menatap Gemini dengan lekat. “Kau atau aku yang mengantar mereka ke apartemen?”

“Aku saja. Kau jaga saja disini. Lagipula strategi yang kau sarankan akan berguna. Jika kita ikut semua bisa saja membuat Paris dan Georgia dalam bahaya.”

Your Favorite VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang