Cast :
‐ Bae Suzy as Paris
- Rose Blackpink as Georgia
- Park Juhyun as Jasmine
- DPR Ian as Sydney
- DPR LIVE as Puma
- V BTS as Moony
- Suga BTS as Gemini
- Choi Woosik as Zero
- Nam Yoon Soo as Summer
- Kim Nam Gil as Harley
- Shin Ha Kyun as Gre...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pub bar menjadi tempat berlabuh Sydney dan Puma malam ini setelah mengantar Georgia dengan selamat dan aman hingga di depan pagar Welcome Home share house. Berada di dalam ruangan pub bar bernuansa kecokelatan, Sydney dan Puma duduk di kursi kayu yang kokoh dan meja setinggi dada yang terdapat gelas-gelas berisi minuman, menciptakan suatu suasana yang hangat seolah mendekap, meja yang berada cukup dekat dengan bar sehingga mereka dapat dengan mudah berinteraksi dengan barista.
Wajah tampan Sydney dan Puma diterangi oleh cahaya temaram dari lampu-lampu gantung yang berada di atas meja. Dinding-dinding kayu dan furnitur yang tua memberikan kesan vintage.
"Ada apa denganmu? Tumben kau mengajakku kesini, biasanya mengajakku ke tempat yang lebih berdosa," tanya Puma pada Sydney yang mana suaranya terdengar di antara dengungan keramaian pub bar.
Sebelum menjawab pertanyaan Puma, terlebih dahulu Sydney merogoh saku celananya dengan buru-buru hingga sikunya menyenggol gelas minumnya. Alhasil cairan tersebut menyapa kaos yang ia kenakan dan terasa sangat lengket.
"Tunggu sebentar," ujar Sydney sembari membuka jaket jeans-nya kemudian membuka kaos putih yang ia kenakan, meletakkannya di atas meja, dan memakai kembali jaket jeans-nya. "Rupanya seperti ini yang dirasakan Summer."
"Kau menghabiskan akhir pekan bersama Summer dan Paris?" tanya Puma lagi dengan kedua netranya memperhatikan detail gerakan Sydney yang mengeluarkan secarik kertas seperti undangan.
"Ya dan itu sangat terpaksa daripada dia tantrum dan Paris menggila lebih baik mengajaknya." Sydney menatap wajah Puma yang sedang menatapnya dan ia menyodorkan kertas tersebut ke arah temannya itu. "Ada diskon di pub bar ini. Jika datang kesini bersama satu orang teman atau lebih maka akan mendapatkan potongan harga."
Puma menatap wajah Sydney yang tersenyum mengajak dirinya kesini dan berdedak kesal. "Ck, pantas saja."
Lagi—Puma memperhatikan Sydney merogoh perlahan saku jaketnya. Sydney mengambil kotak rokok, jari-jarinya dengan hati-hati memilih satu batang diantara beberapa batang rokok yang ia inginkan di dalam kotak tersebut. Dengan gerakan yang telah sangat terampil, Sydney menyalakan korek api sehingga terlihat api kecil meloncat gembira pada ujung rokoknya. Seketika wajah tampannya itu diterangi oleh cahaya api saat ia menyalakannya.
Setelah batang rokok pilihannya itu menyala, perlahan Sydney menghisapnya. Membiarkan asap masuk ke dalam mulutnya. Kedua matanya menyipit—menikmati rasa rokok yang ia nikmati. Kala Sydney menghembuskan napas, ia membiarkan asap kelabu itu perlahan keluar dari mulutnya.
"Tidak ada salahnya mencari wanita baru. Selain menikmati diskon yang diberikan kau juga harus mencari pacar baru dengan sifat friendly-mu itu," ujar Sydney sembari meletakkan rokoknya di atas pinggiran asbak dengan hati-hati.
Puma memperhatikan setiap wanita yang berada di pub bar itu dan kembali menatap Sydney. "Pacar baru?"
"Kalau tidak mau juga tidak apa-apa tidak ada paksaan," jawab Sydney dengan mengangkat kedua bahunya.