cewek nakal 10 ✓

1.8K 112 3
                                    


Selamat membaca sayangkuuu

Lanjut......






Pagi hari itu, ashel sudah datang tepat pada pukul 06.00 pagi. Suatu rekor dunia karena tumben sekali cewek itu tidak datang terlambat. Ashel biasanya datang ke sekolah pada saat lima menit bel masuk akan berbunyi, tapi terkadang juga pernah saat guru mata pelajaran pertama sudah memasuki kelasnya. Dan tentu saja guru itu menghukum ashel dengan membuat ashel berdiri di depan kelas hingga menjelang bel istirahat berbunyi. Tapi itu tidak membuatnya merasa menyesal dan terus datang ke sekolah seenak jidatnya.

Ashel berjalan menyusuri koridor kelas yang pagi itu sudah dipenuhi oleh siswa-siswi yang berlalu lalang. Berbagai macam ekspresi yang ditunjukkan oleh para murid itu yang Ashel tangkap dengan penglihatannya. Dan rata-rata ekspresi yang ditunjukkan adalah para murid di koridor itu tengah tertawa. Entah apapun yang mereka tertawakan. Bisa ashel tebak kalau suasana hati mereka mungkin tengah bahagia. Tidak seperti dirinya yang berekspresi datar, menunjukkan kalau suasana hatinya tidak sedang baik-baik saja.

Kemarin, saat ashel tiba di kediaman ayah angkatnya. Pak Andrean, sosok yang merupakan pemilik dari sma48 jakarta dan merupakan ayah angkat ashel hanya membahas soal Sholeh yang dijebloskan ke dalam penjara remaja. Namun bukan itu yang membuat pikiran cewek itu melayang kemana-kemana, tapi karena perkataan Pak Andrean yang terus terbayang di dalam benaknya.

[flashback on]

Ashel tiba di kediaman keluarga Lazuardi. Mobil hitam metalik itu berhenti tepat di depan rumah megah dan besar itu. Segera kedua pria berjas hitam itu menarik paksa ashel untuk masuk ke dalam rumah di mana seorang pria paruh baya tengah duduk sambil menunggu ashel datang.

"Bos, kami sudah membawanya," kata salah satu pria berjas hitam yang menyeret ashel.

Pria paruh baya itu bangkit dari duduknya dan menghampiri Ashel yang saat ini tengah memandangnya dengan datar.

"Mau apa lagi Anda memanggil saya? Apakah masih belum cukup Anda mengganggu hidup saya?" tanya Ashel masih dengan wajah datarnya.

"Saya hanya ingin bertanya tentang Sholeh," jawab pak Andrean, ayah angkat sekaligus pemilik sekolah Ashel. "Kamu sudah tahu bukan kalau Sholeh dijebloskan ke dalam penjara remaja karena dituduh melakukan pembunuhan terhadap

"Ya, memang. Lalu?" tanya Ashel lagi.

"Bagaimana itu bisa terjadi? Kamu pasti tahu alasannya, bukan?"

Ashel mendengus geli seraya memalingkan wajahnya ke arah lain. "Maaf pak Andrean yang terhormat, mengapa Anda bertanya seperti itu? Jelas saya tidak tahu apa alasannya."

"Bohong kalau kamu tidak tahu. Pengawal saya bilang kalau Sholeh menginap di apartemen kamu kemarin. Dan dia tidak pulang-pulang ke rumahnya hingga sekarang dikabarkan kalau dia telah membunuh seseorang dan masuk penjara." Tiba-tiba pak Andrean memicingkan matanya ke arah Ashel. "Saya curiga, jangan-jangan kamu yang telah menghasut Sholeh untuk melakukan hal sekeji itu? Iya bukan?"

Jelas Ashel tidak suka dengan perkataan pak Andrean yang seakan-akan telah menyalahkan dirinya karena permasalahan sepupunya. Ashel menatap pak Andrean dengan tajam. Bahkan sekarang wajahnya yang tadinya datar kini berubah menjadi terlihat marah.

"Dengar, ya, pak Andrean, jaga omongan Anda. Mana mungkin saya menghasut Sholeh untuk melakukan hal bodoh seperti itu. Seharusnya saya yang bertanya kepada Anda. Bagaimana cara Anda mendidik Sholeh hingga membuat sikap dan perilaku Sholeh seperti itu? Bukankah dulu Sholeh adalah anak yang baik-baik? Lalu kenapa sekarang sifat Sholeh berubah? Bukankah itu karena kurangnya pengawasan Anda orang tuanya terhadap Ashel menjeda sebentar ucapannya. "Asal pak Andrean tahu, Sholeh tidak akan seperti itu kalau keluarganya tidak terus-terusan mengekang dia di rumah ini."

KETUA OSIS VS CEWEK PEMBULLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang