Selamat membaca sayangkuuuLanjutttttttt...........
Hari ini Ashel datang pagi namun menjelang siang. Jam sudah menunjukan pukul 06.30 yang artinya bel masuk jam pertama sudah berbunyi. Langkah Ashel yang begitu pelan terlihat jika dirinya sama sekali tidak peduli kalau dia telat dan akan terkena hukuman. Tapi bukan itu penyebab langkah Ashel begitu pelan. Pelan dalam artian kalau Ashel saat ini lebih mirip seperti mayat hidup berjalan.
Bagaimana tidak? Ashel saat ini berjalan dengan langkah yang sempoyongan. Seperti orang yang belum makan selama sehari. Kantung matanya terlihat begitu jelas dengan wajah yang memerah. Sesekali Ashel mengeluarkan suara cegukan dari mulutnya.
Itu semua karena kejadian semalam. Ketika Dion sudah mengantar Ashel pulang ke apartemennya, ternyata cowok itu mengajak Ashel untuk minum bersama di dalam apartemen Ashel. Dan karena Ashel juga termasuk penyuka minuman keras, tentu saja dengan senang hati Ashel menyetujui. Alhasil, sepasang remaja itu pun berpesta berdua di dalam apartemen Ashel dengan banyaknya botol-botol berisi yang mereka tenggak hingga tak tersisa. Lalu ketika paginya Ashel terbangun dan menemukan dirinya sudah berada di dalam kamarnya. Dan sampai saat ini pun efek alkohol dari minuman tersebut masih ada di tubuh Ashel. Makanya cewek itu berjalan sempoyongan karena mabuk yang masih menguasai tubuhnya.
"Eh, so-sori," kata Ashel meminta maaf ketika dirinya tidak sengaja menabrak seseorang. Alkohol membuat mata Ashel jadi menyipit makanya cewek itu tidak terlalu jelas melihat apa yang ada di depannya.
"Ck, udah telat bikin masalah lagi. Dasar pembuat masalah," dengus cowok yang tadi ditabrak Ashel itu.
Ashel yang masih mampu mendengar walaupun samar-samar, seketika langsung membalikkan tubuhnya.
"Apa? Lo bilang apa?" tanya Ashel masih dengan matanya yang menyipit.
"Pembuat masalah. Masih kurang jelas lagi? Oke ...." Cowok itu menjeda. "Lo, cewek pembuat masalah," lanjutnya dengan suara yang ditinggikan.
Karena kesal dirinya dibilang seperti itu, Ashel pun maju, bersiap untuk menghajar cowok itu. Namun ketika sudah dekat Ashel kehilangan keseimbangan tubuhnya. Pandangannya menggelap, kemudian Ashel jatuh tidak sadarkan diri tepat berada di pelukan cowok itu yang tadinya sedang memegangi beberapa kertas. Alhasil, kertas-kertas yang dipegang oleh cowok itu pun berserakan ke mana-mana, tergantikan dengan sosok cewek berparas cantik yang berada di pelukannya saat ini.
"Lah, nih cewek kenapa? Kok malah pingsan? Woy, bangun lo!" Cowok itu, Adel, menepuk-nepuk pipi Ashel. Namun tidak ada respon dari cewek itu.
Adel yang bingung, celingukan kesana- kemari. Berharap ada orang yang bisa dimintai tolong. nihil. Koridor yang saat ini Adel pijaki tidak ada orang sama sekali. Akhirnya karena tidak ada pilihan lain, Adel menggendong tubuh Ashel dan membawanya ke UKS.
Baru saja Adel akan sampai di UKS, seseorang yang muncul dari balik tembok mengundang perhatian Adel.
"Mando!" panggil Adel ketika Mando baru saja ingin menuju ke arah ruang guru.
Dari jauh Mando menoleh, saat dilihatnya ternyata Adel yang memanggilnya, cowok itu segera mendekat ke Adel.
"Ada apa, kak? Loh, ini kak Ashel kenapa?" tanya Mando begitu melihat Ashel yang tidak sadarkan diri di gendongan Adel.
"Udah jangan banyak tanya dulu. Bantu saya, man. Tolong ambil kertas-kertas yang berserakan di ruang pak Yanto. Setelah itu bawa ke ruang OSIS. Soalnya saya harus bawa cewek ini ke UKS. Dia pingsan," kata Adel.
"Oh, oke, kak. Jangan khawatir, kak. Saya akan ambil kertas-kertas itu. Sekarang kak Adel segera bawa kak Ashel ke UKS aja. Takut terjadi apa-apa sama kak Ashel."
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS VS CEWEK PEMBULLY
Random"aku berhak menghukum lo dan ngelarang lo buat ga membully murid di sekolah ini karena gue ketua OSIS"ucapannya "Halah sok belagu lu,lu cuma ketua OSIS,suka² gue mau bully kek"ucap gadis itu