cewek nakal 27 ✓

2K 155 4
                                    


Selamat membaca sayangkuuu

Saat ini, baik Adel ataupun Ashel tidak bisa melakukan apapun lagi. Bahkan ketika Floran dan Ollan menyeretnya menuju kelas, Adel hanya bisa menurut. Begitu pula dengan Ashel yang kedua tangannya di pegang erat oleh Marsha dan Kathrin.

Adel dan Ashel dibawa ke kelas Adel yang utungnya saat ini sedang tidak ada orang di dalamnya. Sehingga mudah bagi Ollan, Floran, Kathrin dan marsha untuk menginterogasi sepasang remaja yang memiliki sifat bertolak belakang itu.

Bukan tanpa alasan mereka berempat memperlakukan Adel dan Ashel seperti itu. Adel tau apa penyebabnya. Hal itu juga karena ulah Ashel. Jika bukan, mana mungkin saat ini Adel terus menggerutu akibat kejadian tadi di taman belakang sekolah. Di mana ketika Adel tengah berusaha untuk mengambil ponselnya kembali karena dibawa lari oleh Ashel.

Flashback on.

"Ashel! Balikin hape gue!"

"Nggak akan!"

"Balikin, gila! Itu barang pribadi. Lo seharusnya nggak nyentuh itu!"

"Bodo amat! Emang gue peduli?! Kaga! Hahahaha...."

Sudah lima menit lebih mereka berdua terus kejar-kejaran seperti film india di taman belakang itu. Dan selama itu pula, Adel masih berusaha untuk mengambil ponselnya dari tangan Ashel. Tapi ternyata, meskipun cewek itu memakai rok, Ashel tidak sekalipun terlihat kesusahan saat berlari. Bahkan Adel yang memiliki kaki yang panjang agak sulit untuk menggapai cewek itu.

Sepertinya Ashel jika ikut lomba lari maraton mungkin cewek itu akan menang juara satu. Pikir Adel.

Bahkan untuk mengambil napas saja, ashel tidak melakukannya. Gerakan cewek itu begitu gesit, dia menyalip ke sana ke mari dan membuat Adel kesusahan. Tadi hampir saja Adel melempar batu agar cewek itu pingsan dan dia bisa mendapatkan ponselnya kembali. Tapi Adel juga masih bisa berfikir jernih. Tidak mungkin kan Adel melakukan itu. Jika akibatnya melebihi Ashel yang pingsan di tempat bagaimana? Oh tidak, Adel tidak ingin direpotkan lagi. Sudah cukup cewek itu terus-menerus menggangu kehidupannya. Dan Adel tidak mau jika ada tambahan lagi.

"Ayo tangkep gue kalo bisa. Masa sama gue aja lo kalah, hahaha...." Ashel kembali tertawa yang membuat Adel mendengus sebal, tapi tetap cowok itu berlari mengejar Ashel.

"Apaan nih?" tiba-tiba Ashel menghentikan laju larinya. Merasakan jika kantung roknya bergetar. Ashel merogoh dan mengeluarkan ponselnya sendiri dari saku roknya dan melihat ada notif panggilan telepon dari nomer yang tak dikenalnya. Ashel mengernyit sambil menatap ponselnya. Bahkan dia lupa dengan ponsel Adel yang saat ini berada di genggaman tangan kirinya.

Adel yang melihat Ashel berhenti tidak tinggal diam. itu mengambil kesempatan untuk menangkap Ashel. Dan melihat Ashel masih terdiam di tempatnya, Adel perlahan berjalan mendekat, hingga ketika sudah berada tepat di belakangnya langsung saja Adel mendekap tubuh Ashel supaya cewek itu tidak lari lagi.

Ashel yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba itu, memekik kaget lalu meronta meminta untuk dilepaskan. Tapi bukan Adel namanya jika dia membiarkan Ashel lari lagi. Cowok itu berusaha menggapai ponsel miliknya yang terus dihindari oleh Ashel agar Adel tidak dapat mengambilnya.

"Balikin hape gue, Ashel!" ujar Adel dengan sebelah tangan menggapai-gapai ponselnya dan tangan yang satu lagi melingkar sepenuhnya pada pinggang Ashel.

"Nggak mau!" balas Ashel dengan terus berusaha melepaskan lengan Adel yang mendekapnya dari belakang. "gue nggak mau balikin hape lo, sebelum- hahaha...." Ashel tiba-tiba tertawa ketika jari besar Adel menggelitiki perut serta pinggangnya.

"Kalo lo nggak mau balikin hape gue, gue bakalan terus ngelitikin lo. Sekarang nyerah dan balikin hape gue!"

"Nggak! Gue nggak akan nyerah."

KETUA OSIS VS CEWEK PEMBULLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang