Selamat membaca sayangkuuuFlashback
Adel menyerahkan uang seratus ribuan ke mba penjaga kasir itu setelah sebelumnya mba kasir itu memberikan kantung plastik berisi barang yang dibeli oleh cowok itu. Saat akan berbalik, seseorang menabrak bahunya.
Adel mengumpat kecil karena orang yang menabrak bahunya itu tidak meminta maaf dan malah justru buru-buru membayar barang yang dibelinya di kasir kemudian berlari keluar begitu saja. Mengusap sekali bahunya yang ditabrak, Adel lalu berjalan keluar dari mini market.
"Tolong!"
Suara minta tolong seseorang membuat langkah Adel terhenti. Cowok itu menolehkan kepalanya ke samping kanan dan dari jarak yang tidak begitu jauh, Adel dapat melihat ada seorang perempuan yang sedang berusaha untuk melepaskan diri dari dekapan seseorang. Perempuan itu terus berteriak minta tolong sambil berusaha mencoba untuk melawan seorang cowok yang mendekapnya.
Mata Adel menyipit ketika melihat bentuk tubuh perempuan itu seperti seseorang yang dikenalnya. Begitu jelas bagaimana wajah perempuan itu, mata Adel melihat bahwa wajah itu adalah wajah Ashel. Adel pun berasumsi kalau Ashel sedang dilecehkan. Maka tanpa merasa ragu, cowok itu berlari ke arah ashel. Setelah dekat, tanpa aba-aba Adel langsung meninju cowok itu yang membuat cowok itu tersungkur ke tanah.
Belum sempat cowok itu bangkit dari jatuhnya, Adel sudah melayangkan pukulan bertubi-tubi pada wajahnya dan langsung membuat cowok itu pingsan di tempat.
Adel menoleh ke arah Ashel yang tengah berdiri sempoyongan sambil memegang kepalanya. Segera Adel berlari dan menangkap tubuh cewek itu yang ingin jatuh ke tanah.
"L-lo ...," ujar ashel lemah, kemudian cewek itu kehilangan kesadarannya.
Flashback end
Tanpa banyak berpikir lagi, Adel segera menggendong Ashel dan membawanya ke mobil berwarna hitam metalik yang terparkir di depan mini market.
Skip...
Perlahan Ashel membuka kedua matanya. Rasa pusing dan sakit seketika menyergap kepalanya. Ashel meringis sambil memegangi pelipisnya. Begitu mata Ashel terbuka secara keseluruhan, dahi Ashel mengernyit ketika melihat dirinya tidak sedang berada di apartemennya. Ruangan itu begitu asing bagi cewek itu.
Mata Ashel menjelajahi setiap isi dari ruangan itu. Dan memang benar kalau ruangan ini belum pernah Ashel kunjungi sebelumnya. Ruangan yang terlihat seperti kamar namun begitu luas. Bahkan lebih besar dari kamar milik Ashel di apartemennya.
Cewek itu turun dari ranjang king size tersebut dan keluar dari kamar. Di situ Ashel dapat mendengar ada suara seperti suara televisi. Cewek itu pun mengikuti asal suara itu sambil sesekali menyentuh kepalanya yang masih terasa pusing.
Sesampainya di ruang tamu, Ashel menghentikan langkahnya saat melihat ada seorang cowok sedang terbaring di sofa berwarna biru, dengan televisi yang masih menyala. Ashel mendekat ke cowok itu untuk menatap wajahnya. Cewek itu seketika terkejut ketika melihat wajah cowok itu adalah wajah adel, cowok yang sangat dibencinya.
Hatinya bertanya-tanya kenapa dirinya bisa bersama dengan cowok itu. Apalagi Ashel terbangun dari kamar, dan Ashel pun menebak kalau cowok itu mungkin saja habis berbuat macam-macam dengannya. Mata Ashel membulat dengan mulut yang yang terbuka ketika pemikiran itu tiba-tiba muncul di kepalanya. Ashel lalu berjalan semakin dekat pada cowok itu, berniat untuk membangunkannya kemudian memarahainya.
Namun, langkah Ashel terhenti begitu dirinya sudah sangat dekat dengan Adel yang masih memejamkan matanya dengan posisi telentang. Cewek itu seketika terpaku menatap wajah damai adel. Napasnya teratur dengan matanya yang terpejam membuat bulu mata lentiknya seperti jatuh ke bawah, serta bibir merahnya terbuka sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS VS CEWEK PEMBULLY
Acak"aku berhak menghukum lo dan ngelarang lo buat ga membully murid di sekolah ini karena gue ketua OSIS"ucapannya "Halah sok belagu lu,lu cuma ketua OSIS,suka² gue mau bully kek"ucap gadis itu