Selamat membaca sayangkuuuLanjutttttttt .......
Sesuai dengan yang disampaikan Mando, muthe dan Afdo pergi ke ruang OSIS untuk lapor pada Adel jika mereka mengajukan diri untuk menjadi anggota pengurus OSIS. Saat ini kedua remaja itu tengah berjalan di koridor menuju ruang OSIS.
"Hoamm ...." Afdol menguap dengan lebar. Memang sebelumnya Afdo sempat tertidur di kelas pada saat jam terakhir. Itu juga karena pada saat jam terakhir tidak ada guru yang masuk. Jadi kesempatan itu pun digunakan Afdo untuk tidur sebentar. Tapi ketika bel pulang berbunyi, muthe membangunkannya lantas memberitahu jika mereka harus segera ke ruang OSIS.
Sedikit ada rasa penyesalan di benak Afdo karena telah menyetujui permintaan muthe untuk mengajukan diri sebagai pengurus OSIS. Jika saja Afdo tidak terpaksa mengajukan diri, mungkin saat ini Afdo sudah jalan pulang ke rumah dan tidur dengan nyenyak di ranjang kesayangannya.
Afdo berdecak pelan seraya menggaruk-garuk kepalanya karena merasa frustasi. Dilihatnya gadis di sampingnya yang tampaknya tidak terlihat malas sekalipun. Malah wajah gadis itu terlihat bahagia. Ya, itu tentu saja. Bertemu dengan orang yang disukai siapa yang tidak senang akan hal itu?
Sesampainya di depan ruang OSIS, pintu ruang OSIS terbuka dan menampilkan sosok Mando dengan sebuah buku di tangannya.
"Eh, lo berdua udah dateng ternyata. Masuk aja langsung, kak Adel ada di dalam sama kak Floran," kata Mando seraya membuka lebar pintu ruang OSIS, mempersilahkan muthe dan Afdo untuk masuk. "Kalian langsung aja kasih formulirnya ke kak adel. Gue mau ke kelas dulu."
"Iya, makasih ya, man," kata muthe seraya tersenyum manis.
"Sama-sama, ya udah Gue duluan ya," pamit Mando kemudian berlalu dari hadapan muthe dan Afdo.
"Iya," jawab muthe. Sedangkan Afdo hanya mengangguk. Lantas keduanya masuk ke dalam seraya mengucapkan salam bersama.
Di dalam, Adel dan Floran menjawab ucapan salam itu sambil memperhatikan siapa yang masuk.
"Ada perlu apa, ya, ke sini?" tanya Floran.
"Begini kak, kita berdua ngajuin diri sebagai pengurus OSIS. Kata Mando anggota sekbid 6 dan sekbid 8 kekurangan anggota. Jadi kita ngajuin untuk di masukan ke anggota tersebut, kak," jawab muthe sambil tersenyum.
"Oh, iya. Jadi kalian mau? Baiklah, berikan formulirnya. Sudah diisi, kan?" tanya Adel seraya merentangkan tangan kanannya ke depan.
"Sudah, kak." Muthe lantas berjalan menghampiri Adel yang duduk di kursi ketua OSIS dan memberikan formulir pendaftaran milik dirinya beserta milik Afdo pada Adel.
Adel membaca formulirnya dengan ekspresi muka yang terlihat serius. Muthe yang sedari tadi menatap wajah Adel, hanya menyunggingkan senyumnya.
"Ya, Tuhan. Kak Adel ganteng banget kalo lagi serius gitu. Hihihi...," batin muthe yang malah terkekeh sendiri.
Afdo yang mendengar muthe tertawa sendiri, menoleh lantas menyikut lengan Gadis itu.
"Apa sih, Afdo?" tanya muthe tanpa memutuskan pandangannya dari wajah Adel.
"Lo yang apaan? Nggak usah berlebihan deh liatnya, mut. Biasa aja," kata Afdo sambil memutar kedua bola matanya jengah.
"Biarin aja sih. Aku ini yang liat. Iri aja kamu,"balas muthe ketus.
Afdo yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala seraya berdecak memaklumi. Dia sudah tahu kalau muthe pasti akan begitu. Ya, namanya juga cewek.
Selesai membaca kedua formulir itu, Adel lalu menatap Afdo dan muthe secara bergantian. "Baiklah, kalian berdua saya terima. Ngmm... siapa nama kamu?" tanya Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA OSIS VS CEWEK PEMBULLY
Random"aku berhak menghukum lo dan ngelarang lo buat ga membully murid di sekolah ini karena gue ketua OSIS"ucapannya "Halah sok belagu lu,lu cuma ketua OSIS,suka² gue mau bully kek"ucap gadis itu