cewek nakal 4 ✓

1.9K 122 2
                                    


Selamat membaca sayangkuuu






"Del, dari mana lo?"

Baru saja Adel memijakan kakinya di depan pintu, pertanyaan dari ollan membuat cowok beralmater OSIS itu langsung menghentikan langkahnya dan menoleh menatap ollan.

"Abis hukum si cewek bermasalah itu," jawab Adel kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya di bangku depan pojok. Ollan yang sebangku dengannya langsung memiringkan tubuhnya agar adel bisa duduk di bangkunya.

"Lo beneran hukum Ashel?" tanya flora dengan tubuh yang dicondongkan ke depan karena dirinya yang duduk di belakang Adel.

"Iya," jawab Adel singkat. Cowok itu lalu mengeluarkan sebuah earphone dari dalam tas, dengan ponsel hitam yang sudah berada di genggamannya. Detik berikutnya lagu seventine mengalun memasuki indra pendengaran adel, Mengabaikan suara celotehan dari kedua sahabatnya.

Saat ini pelajaran sedang kosong dikarenakan guru piket yang baru saja mengumumkan ada rapat mendadak yang mengharuskan para guru untuk segera ke ruang rapat guru. Berlalu dari kelas dan hanya memberikan tugas untuk anak muridnya.

Tentu saja Adel sudah selesai dengan tugasnya. Tinggal menunggu buku tulisnya kembali ke sisinya yang saat ini sedang direbuti oleh kedua sahabatnya.

"Weh ollan, mending lo pindah ke belakang biar gue bisa liat buku Adel juga," kata flora sambil menarik seragam ollan dari belakang. Olla yang sedang sibuk menyalin jawaban Adel ke bukunya hanya bisa mendengus sebal dan pindah ke belakang, di samping flora. Setelahnya mereka berdua kembali sibuk menulis jawaban di buku mereka sambil sesekali saling memperebutkan buku Adel.

POV Ashel...

Sampai di kelas, Ashel langsung berjalan menuju bangkunya di paling belakang. Masih dengan kekesalannya yang berada di ubun-ubun, Ashel kemudian menggebrak meja, membuat kedua cewek yang tengah asik menghias kuku mereka terlonjak kaget.

"Astaga ashel! Apa-apaan sih lo?" tanya kathrin kesal. Cewek itu mengelus dadanya karena terkejut sambil memandang Ashel bingung.

"Iya, kenapa sih lo?" Kali ini yang bertanya adalah marsha, namun matanya masih sibuk menghias kuku-kuku jari lentiknya dengan kutek berwarna merah menyala.

"Ketos baru itu bener-bener bikin gue kesel! Baru jadi ketos aja udah belagu! Kampret!!" cerocos Ashel dengan wajah yang memerah menahan marah.

"Hah, maksud lo si Adel?" tanya kathrin.

"Iyalah! Siapa lagi?" ketus Ashel seraya menghempaskan tubuhnya di bangku.

"Emang dia ngapain lo sampai bikin lo kesel gini?" tanya kathrin lagi.

Ashel pun akhirnya menceritakan kejadian-kejadian yang dialaminya. Mulai dari dirinya yang sedang membuli saudara tirinya sendiri, sampai bertemu seorang ketua OSIS bernama adel yang menghukumnya.

"Dan dengan beraninya dia menghukum gue, what the fuck bitch?! nggak ada seorang murid pun yang berani hukum gue! Dan dia adalah cowok brengsek yang pernah gue temuin!"

Dada Ashel naik turun seiring pernapasannya yang tidak teratur karena emosi. Kedua tangannya terkepal kuat. Sedetik kemudian, cewek itu meninju tembok dengan kencang membuat marsha dan kathrin tersentak. Namun setelahnya, Ashel malah mengibas-ngibaskan tangannya sambil meringis. Merasakan kebas yang menjalar di tangan kanannya karena meninju tembok yang keras.

Kathrin dan marsha saling pandang, setelahnya tawa mereka berdua pecah begitu saja. Mengisi keheningan kelas karena para murid yang pergi ke kantin.

"Astaga Ashel, hahaha ." Tawa kathrin tidak berhenti yang membuat marsha semakin mengeraskan tawanya. Sedangkan cewek yang ditertawai oleh kedua temannya itu, masih meringis dengan tangan yang dikibas-kibaskan ke atas dan ke bawah. Oh sungguh! jika tahu kalau tembok sekeras ini mungkin Ashel tidak akan mengorbankan tangannya yang lembut itu hanya sekedar untuk menyalurkan rasa kesalnya. Tapi ternyata rasa kesal bisa mengalahkan segalanya. Terbukti Ashel yang terbawa emosi sampai harus susah-susah meniup-niup tangannya yang sekarang telah berubah warna menjadi merah.

KETUA OSIS VS CEWEK PEMBULLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang