• ⟡ 「 𝟑𝟐 - 𝐋𝐮𝐤𝐚 𝐊𝐞𝐜𝐢𝐥 」 ⟡ •

1.2K 155 11
                                    

⟡ ------------------------- ⟡

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐭𝐨 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐨𝐤𝐞𝐲𝐲?

⟡ ------------------------- ⟡

Jam saat ini sudah menunjukkan siang hari. Para anggota Tapops sudah berada di ruang pelatihan, termasuk Amato, laksmana Tarung, dan komandan Kokoci.

Para anggota Tapops yang ada di sana sedang sibuk memperbincangkan tentang pelatih yang mereka dengar berhasil mengalahkan lanskopral mereka.

Sementara itu, Elemental siblings dan teman-temannya yang mendengar pembicaraan mereka itu pun langsung mendengus kesal.

"Ck.. mereka gk tau aja dianya kayak gimana!" Ucap Blaze kesal.

"Iyaa! Padahal ia tak sehebat itu!" Timpal Taufan.

"Apakah aku harus membongkar semua sikapnya?!" Ucap Sai, dan ya.. ada banyak lagi kalimat yang mereka lontarkan.

Gempa yang mendengar pembicaraan mereka itu pun langsung menghela nafas panjang. Ia tak menyangka kalau saudara dan teman-temannya benar-benar membenci Halilintar.

"Ssttt.. kalian gk boleh gitu! Aku yakin kak Reverse melakukan hal itu karena suatu alasan yang kita sendiri belum tentu bisa mengerti!" Ucap Gempa menghentikan pembicaraan tak berfaedah mereka.

"Tapi apakah harus kak Reverse menatapku seperti itu?!" Ucap Solar.

"Iyaa! Lagipula memangnya siapa sih Al itu?! Dia cuma orang yang datang-datang udah merebut kakak orang!" Tambah Taufan.

"Huft.. kak Taufan.. kenapa kakak berbicara seperti itu?" Tanya Gempa lelah.

"Ya karena ini tidak adil Gem! Kita yang udah hidup bersama dengan kak Reverse selama 2 tahun aja belum boleh manggil dia dengan sebutan 'kak Rev', lalu Al yang baru aja datang kemarin udah boleh tuh, manggil dia begitu!"

"Mana sikapnya kek Reverse kayak udah nganggap adik lagi! Kita aja butuh waktu tiga setengah bulan buat membujuk kak Reverse agar mau mengakui kita sebagai adiknya!" Timpal Blaze.

Gempa kembali menghela nafas panjang. Ah.. ia sudah tak tau lagi mau membela siapa. Akhirnya, ia pun hanya pergi meninggalkan mereka. Saudara dan teman-temannya yang melihat kepergiannya pun langsung kembali mendengus kesal.

"Ck.. kak Gem juga sama aja!" Ucap Solar kesal.

"Kenapa sih kak Gem bela Al? Kan udah jelas-jelas dia yang salah!" Protes Duri dengan wajah ngambeknya.

Mereka semua pun kembali membicarakan tentang Halilintar. Kecuali satu orang, yaitu orang dengan iris aquamarine. Ya, ia adalah Ice.

Ice menatap kosong ke depannya, ia merasa bahwa kalimat yang dilontarkan oleh Gempa tadi bukanlah hanya pembelaan semata. Ia merasa ada maksud tersembunyi dibalik kalimat itu.

Padahal udah jelas-jelas kalo dia diam saja saat Halilintar pergi tadi pagi. Tak ada menanyakan apapun, tetapi sekarang? Ia justru dengan terang-terangan malah membela Halilintar?

Apalagi tadi Gempa bilang kalo mungkin saja Reverse melakukannya dengan suatu alasan yang mereka sendiri belum tentu mengerti.

Kenapa harus pakai alasan yang belum tentu mereka mengerti? Apakah Gempa tau alasan kenapa Reverse melakukannya? Kalo iya, kenapa ia tak terus terang saja?

Bagus, sekarang Ice merasa bimbang. Ia memang peka terhadap situasi, tetapi ia tak bisa mengambil keputusan yang tentu benar.

Ice pun akhirnya menghela nafas kasar. Ia benar-benar bingung harus bagaimana sekarang. Karena ia sadar, bahwa kedua belah pihak memang tak ada yang pantas untuk dibela.

Kembali Kepada Kalian [Halilintar] - 𝐒𝟏 || 「𝘌𝘯𝘥 ✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang