BAB XII

10.3K 552 70
                                    

"Ron, mau kemana?" papa Rico sedikit berteriak untuk menghentikan langkah Rony yang hendak menaiki tangga. Kini Rony sudah menggunakan setelan berwarna putih dari kepala hingga ujung kaki.

"Mau nengok Salma pa." jawab Rony santai kemudian hendak melanjutkan langkahnya.

"Stop dulu Ron."

"Kenapa pa?"

"Kamu ya ga boleh dong ketemu Salma sekarang. Sabar dulu nanti setelah acara selesai kamu puas-puasin sama Salma." papa Rico tertawa melihat tingkah laku anaknya. Bagaimana bisa sudah h-1 jam mereka ijab qabul Rony malah mau menghampiri Salma, harusnya nanti mereka bertemu dimeja ijab qabul. Setelah kejadian kecelakaan kemarin memang Rony sedikit berubah, entah kenapa jadi manja sekali kepada Salma. Papa Rico tidak pernah melihat anaknya semanja itu, didepan keluarganya Rony anak yang freak tapi tidak clingy.

"Lah kenapa pa, nengok calon istri masa ga boleh, udah beberapa hari loh pa aku ga ngeliat Salma." Rony mendengus kesal.

"Kalian itu baru dipingit, sabar dulu napa sih Ron. Papa dulu juga begitu." jelas papa Rico. Rony langsung berbalik arah dan pergi ketempat lain sembari menghentakkan kaki karena kesal akan teguran papanya.

💗💗💗

"Aduh Rony mules banget gimana ini pa." ucap Rony, entah kenapa kini perut Rony terasa sangat mules.

"Wajar Ron, kamu pasti nervous jadi kamu ngerasa mules." ucap papa Rico yang mencoba untuk menenangkan Rony.

"Aduh pa Rony ga tahan pa." ia langsung berlari menuju kamar mandi. Beberapa menit lagi Rony akan mengucapkan ijab qabul, namun perutnya justru tidak bisa dikondisikan karena ia terlalu nervous. Beruntungnya Rony tidak mengenakan setelan yang rumit dan ribet.

💗💗💗

Kini acara sudah resmi dimulai, semua orang yang ada disana mendengarkan dengan seksama apa yang MC ucapkan. Hingga tiba saatnya pengantin wanita diminta untuk memasuki ruang ijab qabul, semua orang disana sangat-sangat menunggu moment ini. Pernikahan ini hanya dihadiri secara langsung oleh beberapa orang saja yaitu saudara Rony karena Salma tidak mungkin mengundang bibinya yang jahat itu, ia pun tidak tahu dimana bibinya sekarang. Sisanya acara ini dihadiri secara online oleh semua orang yang sedang membaca cerita ini, walaupun sambil rebahan. Mungkin kalau saja mereka bisa menghadiri acara ini secara langsung, pastinya akan lebih ramai dan seruuu. Author pun hanya bisa menyaksikan acara ini secara online. Hufft sedihh😣

"Bentar lagi sahabat gue akan beralih posisi menjadi kaka ipar gue. Bener-bener diluar dugaan gue sebelumnya, kita bener-bener bakal jadi keluarga sekarang Sal." Nabila sangat-sangat bahagia dengan pernikahan ini. Dari awal inilah harapan Nabila, melihat kakaknya bertanggung jawab atas perbuatannya pada Salma.

"Iya Nab gue juga seneng banget, tapi gue gamau lo panggil kakak ya awas aja gue jitak lo." ucap Salma dengan senyumannya.

"Salma, yuk kamu udah dipanggil, kita kedepan sekarang." ucap mama Nilam.

Dengan langkah perlahan Salma mulai memasuki ruangan ijab qabul, Salma ditemani oleh mama Nilam yang menggandeng tangan kanannya sedangkan Nabila menggandeng tangan kirinya. Ia memandang ke seluruh penjuru ruangan yang sudah dipenuhi oleh dekor bernuansa putih yang sungguh menjadi pernikahan impian Salma. Walaupun pernikahan ini dihadiri oleh beberapa orang saja namun acara ini bisa dikatakan mewah, dilihat dari konsepnya yang luar biasa dan menggunakan vendor ternama di Jakarta. Sungguh tidak ia sangka sebelumnya, sebentar lagi ia akan menjadi seorang istri dari laki-laki yang sudah ia kagumi sejak satu tahun lalu. Semua mata kini tertuju padanya, termasuk seorang laki-laki yang sudah duduk dihadapan penghulu sejak 15 menit lalu, matanya mengikuti setiap langkah pergerakan Salma. Ia benar-benar mengagumi kecantikan Salma, benar-benar indah Salma mengenakan gaun serba putih itu, terlihat sangat anggun. Kini jantungnya berdegup kencang, menyadari bahwa sebentar lagi ia akan menjadi suami dari seorang wanita yang bahkan sebelumnya tidak pernah terlintas dipikirannya.

SERALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang