Dan masih banyak umpatan yang mereka lontarkan setelah menyaksikan sebuah video yang telah Nabila kirim. Semua orang disana dibuat terkejut dengan video yang Nabila kirim, pasalnya video berdurasi 5 menit itu memperlihatkan ketika Nia menarik paksa tangan Rony, Nia memeluk paksa tubuh Rony, dan semua kejadian-kejadian setelahnya hingga akhirnya Nia berteriak dan banyak mahasiswa yang datang.
"Kak pinjem." ucap Salma yang kini sudah berdiri disamping Paul.
"Nih." jawab Paul seraya menyodorkan toa yang ada ditangannya.
"Gimana? Kaget?" tanya Salma. Setelah berkata itu Salma berjalan kearah Rony kemudian tersenyum manis dan menggenggam tangan Rony. Semua yang ada disana menampilkan wajah terkejutnya. Apalagi Nia.
"Bentar-bentar, ini Salma emang dah tau apa gimane?" tanya Edo.
"Anjir Salma cok, pantesan daritadi dia ga sedih." ucap Rahman.
"Adek kita emang cewe keren." ucap Edo seraya menggelengkan kepalanya.
"Pertama Paul, kedua Nabila, sekarang Salma? Apa ini sebenernya?" Rahman sedikit bingung. Bagaimana bisa?
"Iya juga. Kaya udah terstruktur. Apa ini bener-bener pemecahan kasus dadakan, atau, terencana?" ucap Edo tak yakin diakhir kalimatnya.
"Bentar-bentar, Nayl? Lo diem karena lo udah tau ini semua? Lo tau Nabila punya video ini?" tanya Diman.
"Kalo gue bilang dengerin gue. Udah ngikut aja. Gue ga mungkin biarin Rony gitu aja kalo ga ada alasan." ucap Nayl seraya tersenyum.
"Ya minimal lo kasih tau kita." ucap Edo kesal.
"Iya kita udah panik setengah mati." sahut Rahman.
"Ya bagus kalian paik, gue suka." ucap Nayl tersenyum tipis.
"Daebakkk." ucap Diman.
"Nab, kok lo bisa dapet video itu?" tanya Rahman.
"Udah kita bahas nanti aja. Sekarang kita nikmatin hiburan sebentar lagi." ucap Nayl.
°
"Kalian tu kaya netizen tau ga! Ga cari tau dulu kebenarannya, asal main hakim sendiri!" ucap Salma.
"Goblok kalian! Liat tu cewe yang kalian bela! Padahal dia pelakunya tapi ngaku jadi korban!" ucap Salma.
"Malu ga kalian?!" bentak Salma.
"Nab, bawa cewe itu kesini Nab." ucap Salma.
"Dengan senang hati." ucap Nabila seraya tersenyum dan membalikkan badannya menuju Nia.
Sedangkan Nia sedari tadi hanya bisa membeku menyaksikan semua ini. Bagaimana bisa rencananya gagal terus menerus, semua rencana yang ia jalankan tidak pernah berjalan sempurna. Kini rasa malu yang terus menyelimuti perasaannya. Mau ditaruh dimana mukanya?
"Ikut gue bitch!" ucap Nabila kemudian menarik paksa tangan Nia menuju tempat Salma dan Rony berada.
"Lepasin anjing!" bentak Nia sembari mencoba melepaskan tangannya dari cekalan Nabila. Namun upayanya itu gagal karena para mahasiswi yang tadi menjaga dirinya kini berbalik membantu Nabila untuk menyeret Nia. Nayl dkk mengikuti dari belakang.
"Udah buruan ikut, licik banget lo ga tau malu." ucap salah satu mahasiswi.
"Novia! Anggis! Syarla! Bantu gue!" teriak Nia. Sedangkan mereka bertiga hanya diam tak memberikan respon apapun. Malu mungkin mempunyai teman seperti itu?

KAMU SEDANG MEMBACA
SERALIAN
Novela Juvenil💙💙💙 Hai! Gw gatau apakah tulisan ini akan ada yg baca atau ndak, yang pasti disini gw cuma menyalurkan hobi mengarang gw wkwk Kalau ada yg ga sengaja nemuin cerita ini gw cuma mau bilang "Selamat membaca" 😝 Btw itu sampul gw juga gambar sendiri...