BAB XIX

11.9K 523 19
                                    

Tiba-tiba saja Salma terbangun dari tidurnya, dia mendapati Rony sedang memeluknya dengan mata yang terpejam. Ia mengedarkan matanya keseluruh penjuru ruangan kemudian matanya tertuju pada jam weker yang ada dinakas samping tempat tidurnya. Disana menunjukkan jika sekarang sudah pukul 3 pagi. Salma teringat dengan janjinya kemarin, bagaimana bisa dia malah ketiduran padahal sudah berjanji dengan Rony untuk mendapatkan haknya sebagai suami.

Salma menyugar rambut Rony perlahan, ia memandang wajah damai itu dalam-dalam. Wajah laki-laki yang sama sekali tidak ia duga sebelumnya akan menjadi pendamping hidup untuk selamanya. Walaupun ini semua dimulai dari sebuah kecelakaan, Salma harap kehidupan pernikahannya akan selalu diberikan kebahagiaan.

Salma melayangkan sebuah ciuman dipipi Rony selama beberapa detik, kemudian dengan perlahan ia melepaskan tangan Rony yang melingkar diperutnya. Setelah berhasil menyingkirkan Rony dari sana, Salma beranjak menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Ia berniat solat tahajud terlebih dahulu.

Selesai sholat tahajud Salma mengudarakan semua doa-doanya, berharap semua yang ia doakan akan dikabulkan oleh sang pemilik hidup. Setelah selesai Salma langsung melipat mukenah dan sajadahnya, kemudian ia menaruhnya ketempat semula. Ia beranjak menuju almari untuk mengambil handuk, Salma berniat untuk mandi terlebih dahulu agar badannya terasa lebih segar.

Salma menekan kran yang mengeluarkan air hangat, jika pada saat ini ia menggunakan air dingin tentu saja akan merasa kedinginan. Ia membersihkan badannya sebatas leher sampai ujung kaki, ia tidak berniat untuk keramas karena semalam ia sudah melakukannya. Setelah kegiatan mandinya sudah selesai ia keluar dari kamar mandi. Ia menatap sebentar wajah Rony yang belum berubah posisi sejak tadi.

Salma melangkahkan kakinya menuju almari pakaiannya. Ia menatap kotak kado yang beberapa hari lalu Nabila serahkan untuknya. Ia mengambil kotak kado itu dan membawanya masuk keruang ganti. Salma menaruh kotak itu dimeja yang ada disana, kemudian dengan perlahan ia buka dan ia raih sesuatu yang ada didalamnya. Disana nampak sebuah pakaian berwarna hitam, pakaian itu terlihat sangat terbuka yang memang sengaja didesain untuk menonjolkan beberapa bagian tubuh penggunanya. Pakaian itu terdiri dari dua bagian, sepertinya sebagai atasan dan bawahan. Ya. Seperti dugaan kalian. Itu lingerie. Itu lingerie yang memang sengaja Nabila berikan kepada Salma, entah apa yang ada dipikiran Nabila tapi itu ternyata dibutuhkan oleh Salma.

Salma sedikit bergidik ngeri membayangkan tubuhnya dibalut dengan pakaian setengah jadi itu. Tapi mau bagaimanapun ini harus ia lakukan untuk sedikit membahagiakan suaminya yaitu Rony. Sebenarnya ia sangat malu mempunyai ide seperti ini, tapi Salma pikir memang ini adalah hal yang harus dilakukan seorang istri.

Salma melepaskan kaitan handuk yang terlilit di badannya, kemudian ia mengenakan pakaian setengah jadi itu. Ia mulai dengan mengenakan atasan terlebih dahulu, sedikit rumit karena bentuknya benar-benar tidak sempurna, Salma takut jika ia salah menempatkan pakaian itu ke badannya.  Kemudian ia beralih pada bawahan yang bentuknya seperti celana dalam, ya memang celana dalam bukan?🤭

Tipis sekali pikir Salma, pakaian ini benar-benar berhasil membalut tubuh ramping Salma, namun tetap saja mengekspos beberapa lekuk tubuh Salma yang membuatnya terlihat begitu ehemmm.

Setelah pakaian itu berhasil menyatu dengan tubuhnya, Salma melangkahkan kaki perlahan untuk menuju meja rias. Ia menyemprotkan parfum keseluruh tubuhnya, kemudian tidak lupa ia memoleskan lipbalm berwarna di bibirnya agar terlihat fresh. Setelah semua siap Salma mencepol rambutnya asal membuat itu terlihat sangat-sangat cantik. Salma bercermin dengan sesekali memutar tubuhnya untuk memastikan penampilannya pagi ini. Kini waktu sudah menunjukkan pukul 03.45 pagi.

Perlahan ia melangkahkan kakinya menuju arah Rony, sebelum benar-benar sampai Salma berhenti sejenak, kini jantungnya berdegup dengan sangat kencang dan tidak beraturan. Ia bimbang sekarang, apakah ini ide bagus atau justru memalukan. Salma memandang wajah Rony untuk mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa tindakannya saat ini ialah pilihan yang tepat. Melihat Rony mengenakan kaos oblong ketekan serta celana pendek diatas lutut benar-benar menambah ketampanannya. Salma sekarang yakin bahwa ini adalah pilihan yang sangat tepat. Salma melanjutkan langkahnya menuju kearah Rony tidur. Perlahan ia naik keatas kasur untuk menyamai posisi Rony.

SERALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang