BAB XXIX

7.3K 441 32
                                    

"Halo" ucap seseorang.

"Halo sayang ada apa?" jawab seseorang diujung telepon.

"Pengen ke pasar malem." ucapnya.

"Mau ngapain sayaang?"

"Gatau tiba-tiba pengen jalan-jalan aja kak." ucap Salma. Ya, itu merupakan percakapan Salma dan Rony.

"Yahh, tapi aku belum pulang sayang. Kalo besok aja gimana? Mungkin hari ini aku sampe rumah jam 11, udah pasti kemaleman." ucap Rony. Hari ini merupakan hari pertama Rony bekerja disalah satu cabang perusahaan keluarganya. Jadi, wajar saja sedang sibuk-sibuknya mempelajari banyak hal.

"Tapi aku maunya sekarang kak." ucap Salma dengan nada sedih.

"Duh gimana ya. Nabila juga baru dirumah tante. Keburu pengen banget ya sayang?" Rony benar-benar kebingungan.

"Iya kak udah pengen banget. Gimana kalo aku berangkat sendiri?" ucap Salma membuat penawaran.

"Nggaa. Gaboleh ya keluyuran malem-malem sendirian. Kalo ketemu orang jahat gimana?" ucap Rony. Salma benar-benar membuat penawaran yang membuatnya tidak tenang disana.

"Kak. Tapi aku pengen. Dulu aku sering kok pergi kemana-mana sendiri. Aman kok kak. Aku cari jalur yang rame. Aku bisa beladiri juga sedikit-sedikit." ucap Salma berusaha meyakinkan Rony agar mengizinkannya untuk pergi sendirian.

"Sayang, aku boleh jujur?" ucap Rony.

"Apa kak?" tanya Salma.

"Kalo kamu nekat pergi sendirian, aku disini gabisa tenang sayang, aku pasti kepikiran terus sama kamu. Iya emang kamu bisa beladiri sedikit-sedikit, tapi kan sekarang keadaannya udah beda sayang, diperut kamu udah ada bocil, kamu yakin ngelakuin hal-hal berat begitu dengan kondisi kamu lagi hamil?Kalo sampe kalian celaka aku bisa gila sayang. Kamu lupa sekarang kamu punya musuh? Nia. Itu musuh kamu sekarang. Kita gapernah tau rencana Nia, kita gapernah tau kapan dia nunggu momen buat celakain kamu. Jadi aku minta tolong ya sayang jangan nekat pergi sendirian." ucap Rony panjang lebar. Ia benar-benar khawatir jika Salma nekat pergi tanpa teman.

"Iya kak. Bener yang kamu bilang." ucap Salma pasrah setelah mendengar wejangan dari suaminya.

"Gini aja. Aku suruh Powl nemenin kamu ya? Setidaknya dia orang yang bisa aku percaya." tawar Rony.

"Beneran kak?" ucap Salma excited.

"Iya sayang, aku izinin kalo kamu pergi sama Powl." ucap Rony.

"MAUUUUUUU. Sekarang ya kak." ucap Salma yang membuat Rony kaget sekaligus tersenyum mendengar teriakkan Salma.

"Iyaa, aku telpon Powl dulu, sementara kamu siap-siap ya. Uangnya udah aku transfer ya sayang." ucap Rony.

"Siap komandan. Sebentar aku cek dulu." ucap Salma. Terjadi keheningan sebentar.

"HAHH? KAKK? Cuma ke pasar malem kaya mau beli motor second, kebanyakan ini." ucap Salma yang benar-benar terkejut setelah mengetahui nominal uang yang Rony transfer.

"Ya gapapa sayang. Kalo sisa kan bisa kamu simpen." ucap Rony sembari tersenyum mendengar reaksi Salma.

"Yaudah siapp komandan. Papayyy aku mau siap-siap duluu. Dada papaa, makasih uang jajannya. Lop u sekebon." ucap Salma yang terdengar sangat gembira.

"Hati-hati ya cintaku. Kalo Powl genit bilang sama aku biar aku lurusin rambutnya." ucap Rony setengah bercanda.

"Iyaa, siapp kak. Ih gaboleh gitu dia udah nemenin aku, gaboleh ya kamu sentuh-sentuh dia." ucap Salma.

SERALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang