Haloooo apa kabar? Salmocean gimana keadaannya? Semoga baik² aja yaa🌷🌷🌷
Maaf baru bisa up sekarang😖
Gue tebak udah pada lupa sampe mana ceritanya😭 Mending balik ke BAB sebelumnya bagi yang lupa😭Gatel bgt pengen nulis tapi satu minggu terakhir ini sibuk jadi harap maklum yaa
Selamat membaca💙
"Kak Rony!" teriak Nabila dari ujung pintu. Sebenarnya ia benar-benar khawatir dengan keadaan Rony, namun dia mengerti jika Salma dan Rony perlu waktu sebentar setelah kejadian tadi, jadi dia memutuskan untuk mengurus resep bersama Paul. Setelah selesai mengurus resep Nabila dan Paul langsung kembali menuju ruangan Rony.
"Napa Nab? Khawatir ya?" Rony mengejek Nabila yang kini sudah memeluk tubuh Rony.
"Ya walaupun lo abang kelakuannya mirip setan gue tetep khawatir lah." dengus Nabila.
"Ya lo kan emang sayang sama gue ngaku aja." ledek Rony.
"Jangan kepedean ya, kalo lo kenapa-kenapa ga ada yang ngelanjutin bisnis papa, kalo ada lo kan gue ga perlu cape-cape ikut ngurusin bisnis papa. Gue cukup foya-foya pake uang hasil kerja keras lo." dalih Nabila, memang adik satu ini gengsinya sangat tinggi. Namun sepadan dengan rasa sayangnya.
"Dih emang kalo gue lanjutin bisnis papa gue mau kasih lo uang? Jangan harap ya." angkuh Rony.
"Gampang aja gue tinggal minta lewat Salma, lo ga mungkin bisa nolak lagi." balas Nabila.
"Curang lo bawa-bawa Salma." ucap Rony.
"Lah suka-suka gue, sahabat juga sahabat gue." ledek Nabila.
"Bawel." ucap Rony sembari menarik bibir Nabila.
"Eh Powl kok bisa disini?" lanjut Rony tanpa menunggu balasan dari Nabila.
"Iya tadi dikabarin sama Nabila kalo lo masuk rumah sakit." jawab Powl.
"Oalah pantesan."
"Gimana keadaan lo sekarang?" tanya Paul.
"Ga gimana-gimana, baik-baik aja Powl." jawab Rony.
"Ilangin kebiasaan lo. Biar apa nyakitin diri sendiri? Keren lo begitu?" Paul memukul dada Rony pelan, suaranya bergetar menahan tangis.
"Orang salah ya dihukum Powl." ucap Rony santai.
"Sekali lagi lo kaya gini gue bunuh lo didetik itu juga." ancam Powl dengan suara yang semakin bergetar.
"Gue ga janji."ucap Rony. Mereka kini saling berpandangan, setelah beberapa saat Rony merentangkan kedua tangannya.
"Lo tuh udah kaya sodara laki-laki gue Ron. Tolong lah jangan ngelakuin hal bodoh kaya gini. Gue udah kehilangan adik kandung gue, jangan sampe gue kehilangan lo juga yang udah gue anggep sodara." ucap Powl sembari menghamburkan pelukannya ketubuh Rony, kini air matanya sudah meluruh sempurna.
"Gue salah Powl, gue harus dihukum." ucap Rony.
"Apasih bocah tau ga lo. Cara darimana sih kaya gini? Dapet nonton dari mana ha? Kalo salah minta maaf bukan kaya gini." ucap Paul.
"Gue udah minta maaf Powl, tapi rasa bersalah gue ga akan ilang kalo ga gini, itu justru nyiksa gue Powl." ucap Rony ngeyel.
"Lo seneng liat kita khawatir kaya tadi? Lo ga menjaga pemberian Tuhan kalo kaya gini caranya."
"Ta-" ucapan Rony terpotong.
"Udah ga usah kebanyakan bacot. Sekali lagi lo ulangin ini, habis lo ditangan gue." ucap Powl penuh penekanan

KAMU SEDANG MEMBACA
SERALIAN
Fiksi Remaja💙💙💙 Hai! Gw gatau apakah tulisan ini akan ada yg baca atau ndak, yang pasti disini gw cuma menyalurkan hobi mengarang gw wkwk Kalau ada yg ga sengaja nemuin cerita ini gw cuma mau bilang "Selamat membaca" 😝 Btw itu sampul gw juga gambar sendiri...