BAB IV

7.7K 373 12
                                    

"Selesai, lo tunggu sini dulu." perintah Rony.

"Hmm." gumam Salma sebagai jawaban.

Setelah 20 menit Rony keluar, ia kembali lagi membawa kantong yang berisi kemeja dan jilbab. Sengaja Rony belikan untuk Salma ditoko dekat kampus karena jilbab dan bajunya sudah basah dan lengket karena jus mangga.

"Nih, buat lo, lo ganti disini gue tunggu luar. Tirainya biar gue yang tutup."

Salma langsung bergegas berganti baju dan jilbabnya yang sudah terkena jus mangga itu. Rony menunggu diluar untuk menjaga agar tidak ada yang tiba-tiba masuk melihat Salma sedang berganti pakaian. Setelah dirasa cukup untuk Salma berganti pakaian, Rony mencoba memanggilnya.

"Gimana dah belom, lama banget sih"

Tak ada jawaban setelah berulang kali Rony memanggil Salma, karena khawatir terjadi apa-apa ia langsung bergegas menembus tirai itu. Persetan dia melihat Salma, toh dia juga sudah pernah melihat dan memegangnya. Bukan berniat macam-macam hanya ingin memastikan keadaan Salma. Rony menemukan Salma yang sudah memejamkam matanya sambil berbaring. Walaupun Salma tidak sakit, ini kesempatan bagus untuk tidur karena semalaman ia tidak bisa tidur.

"Dia pingsan apa tidur sih?" gumam Rony. ia mencoba menoel pipi Salma, dengan mata yang masih terpejam Salma meresponnya dengan menggaruk pipi yang sudah ditoel Rony. Itu artinya Salma hanya tidur bukan pingsan. Melihat itu Rony justru ikut tertidur disamping Salma dengan kursi sebagai tumpuan bokong dan ranjang Salma untuk tumpuan tangan dan kepalanya. Setelah beberapa menit berlalu tanpa sengaja tangan Salma terangkat menggaruk wajah dan berakhir mendarat diatas surai hitam milik Rony. Mereka berdua tidur ditengah kedamaian ruang UKK.

Srakk. Plakk.

Suara pergerakan tiraindan tamparan keras membangunkan Rony, ia melihat Salma yang sudah mengerang kesakitan.

"Awshh" erang Salma.

"Sal lo gapapa?" panik Rony seraya mengelus pipi Salma yang nampak kemerahan akibat ulah Nia.

"Lo apa-apaan sih Nia?" geram Rony.

"Dia yang apa-apaan, bisa-bisanya tidur berduaan sama kamu! Tangan juga diatas kepala kamu apa maksudnya? Dasar cewe lonte!" ucap Nia.

"Gue yang mau nemenin dia, bukan permintaan dia!" tegas Rony.

"Lo kasih apa ke cowo gue, kenapa mau-mau an nemenin lo disini? Tubuh lo iya?" tanya Nia dengan senyuman miringnya.

"Jaga mulut lo ya, gue bukan lo ya Nia. Ambil tuh cowo lo, kalo perlu lo kokop sekalian." Salma lalu bangkit dan bergegas keluar dari sini. Bisa-bisa dia gila kalau terus meladeni nenek sihir itu.

"Nia, gue disini karena lo! Lo yang udah buat dia begitu!" ucap Rony.

"Sayang maafin aku, aku cemburu liat kamu kaya tadi sama dia." jawab Nia dengan pura-pura akan menangis.

"Gue ga ngapa-ngapain sama dia harusnya lo percaya! Dia begitu kan juga gara-gara lo!" bentak Rony.

"Iya sayang aku minta maaf janji ga gitu lagi." ucap Nia.

"Iya udah lain kali kamu jangan asal begitu, kasian dia begitu juga gara-gara kamu." ucap Rony yang mulai luluh dan kembali memanggil aku-kamu.

"Iya sayang, maafin aku ya." Nia langsung mendekat ke Rony dan merengkuh badan tegap itu. Rony perlahan melepaskan rengkuhan Nia dan langsung pergi dari sana tanpa memperdulikan Nia.

💙💙💙

"Sal, boleh gue kompres pake es batu?" tanya Rony yang sudah membawa sekantong es batu dan sapu tangan.

SERALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang