BAB VI

9.2K 459 64
                                    

"Sal, hari ini kan mama sama papa mau mampir ke Jakarta, lo ke rumah gw ya, katanya mereka kangen juga sama lo." ucap Nabila. Sekarang mereka berada dikelas menunggu kedatangan dosen yang akan mengajar dikelas.

"Wah pasti dong gue juga kangen banget sama om tante. Ga sabar banget ketemu mereka." jawab Salma. Salma memang sudah kenal dengan mama papa Nabila, walaupun baru 2 kali bertemu mereka sudah langsung akrab.

"Iya siap-siap kita makan besar nih Sal." Nabila menyengir.

"Siap-siap juga kita buat ngehabisin itu semua, ntar muntah lagi lo Nab. Gakuat makan banyak tapi rakus." Salma teringat kejadian dimana papa mama Nabila mampir ke Jakarta. Kebiasaan mama Nabila ketika mampir ke Jakarta yaitu akan memasak banyak jenis makanan. Karena menurutnya ia tidak bisa setiap hari memasak untuk kedua anaknya. Dipertemuan kemarin mama Nabila membuat banyak sekali makanan, dan tentunya sangat menggiurkan untuk Nabila. Hal itu membuat Nabila kalap memakan semua jenis makanan hingga berakhir muntah karena sudah terlampau kenyang.

💙💙💙

"Mamaa papaaaaa Nab kangeeenn." teriak Nabila ketika memasuki rumahnya, diruang tamu sudah ada kedua orangtuanya yang langsung menyambut kedatangan Nabila. Mereka bertiga kemudian berpelukan hingga beberapa menit, melepas rindu yang berbulan-bulan mereka tahan.

"Anak mama masih suka cengeng ga nih?" tanya mama Nabila saat memeluk Nabila.

"Ga dong sekarang kan ada Salma, Nabila udah ada temen, kalo ada masalah juga bisa cerita sama Salma. Pokoknya Salma udah Nab anggep sodara kandung." jawab Nabila.

"Alhamdulilah kamu ketemu temen sebaik dia. Salma gimana kabarnya?" tanya mama Nia sembari memeluk Salma.

"Alhamdulilah baik tante. Tante gimana kabarnya?" Salma

"Alhamdulilah tante juga baik." mama Nabila

"Kamu ga nanyain kabar om nih?" kini papa Nabila yang mengeluarkan suara.

"Ehh, apa kabar om bro." Salma menyengir.

"Alhamdulilah baik dong bro." jawab papa Nabila sembari memeluk Salma sebentar sebagai pelepas rindu.

"Mabar PS lagi ga nih kita?" tanya papa Nabila.

"Wah gasss lah om, siap-siap kalah lagi ya om." ledek Salma.

"Wah nantang. Oke tantangan diterima." ucap papa Nabila sambil menyodorkan tangannya kearah Salma untuk berjabat tangan sebagai tanda persetujuan.

💙💙💙

"Lah ini motongnya memanjang gini kali." ucap Rony.

"Ya bener gue kali kak kotak-kotak gini, mana ada orang masak tongseng ayam bentuknya lonjong-lonjong kaya kentang goreng." ucap Salma tak mau kalah. Mereka sekarang berada didapur untuk memotong daging ayam, itu semua permintaan mama Nabila.

"Dih ada kali yang jualan motongnya begini, lebih menarik ga monoton kotak-kotak kaya tahu."

"Ih gaada ntar kalo bentuknya kaya gini jadinya ancur ni daging. Gimana sih lo kak. Lagian kemarin-kemarin perasaan ga rusuhin orang masak deh."

"Ini juga karena disuruh mama, kalo ga gue juga gamau. Enak tidur dikamar."

"Dih tidur dikamar, harusnya kalo orangtua dateng ya ditemenin, habisin waktu bareng keluarga bukan malah molor."

"Lah suka-suka gue lah mang napa?"

"Dua kali om tante kesini yang gue tau lo cuma habisin waktu dikamar, keluar kalo udah selesai masakannya. Ga kangen apa sama om tante."

"Lah lo kan disini paling 5 jam doang, bantuin mama masak, main PS sama papa, abis tu pulang. Diluar itu gue habisin waktu bareng kalik. Males gue ada orang asing yang tengil, jadi gue nunggu lo pulang dulu." Rony memutar bola matanya malas

SERALIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang