Setelah selesai dengan kegiatan mereka pagi itu, Rony langsung memeluk tubuh Salma sembari berbaring. Tidak lupa sesekali ia menciumi wajah Salma.
"Makasih ya Sal." bisik Rony lembut. Salma tersenyum manis sebagai jawaban.
Setelah beberapa saat mereka berada dalam posisi itu, Rony mengangkat tubuh Salma dan membawanya menuju kamar mandi.
"Eh ngapain kak?" tanya Salma setelah tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu dari Rony.
"Mandilah sayang, habis ini kita solat subuh." ucap Rony sambil terus melangkahkan kakinya.
.
."Kak, pagi ini belanja ke supermarket yuk!" ajak Salma, kini mereka sedang berada dimeja makan untuk sarapan.
"Mau beli apa Sal?" tanya Rony.
"Belanja bulanan, stok bahan didapur udah mulai habis." terang Salma.
"Okedeh ibu negara." ucap Rony dan kembali melanjutkan makannya.
"Wih ayam kecap. Tau aja sih Sal, gue baru kangen masakan mama." ucap Nabila yang tiba-tiba saja datang dari arah tangga dan bergabung kemeja makan.
"Tuh kak Rony yang minta, katanya kangen juga sama masakan mama." jawab Salma.
"Dih bang gaya lo kaya pernah makan masakan mama. Biasanya juga makan sama ayangnya yang onoh." sindir Nabila. Pasalnya memang dulu Rony lebih sering makan bersama Nia, bahkan ketika mamanya ke Jakarta Rony memilih untuk makan bersama Nia.
"Yaelah Nab itu mulu dibahas. Itu kan dulu waktu gue masih tolol. Udahlah gausah ungkit-ungkit lagi. Gue juga sekarang dah punya istri, ga baik bahas yang dulu-dulu." ucap Rony kesal, karena setiap apa saja yang dilakukan oleh Rony selalu disangkut pautkan dengan Nia.
"Ya gimana, saking gobloknya lo dulu jadi apapun dihidup lo ada kenangannya sama uler siluman itu." ucap Nabila kesal.
"Punya adek satu bacotnya minta ampun." ucap Rony.
"Punya abang satu gobloknya minta ampun." sahut Nabila tak mau kalah.
"Sayang, sahabat kamu tuh nyebelin." adu Rony kepada Salma sembari mencebikkan bibirnya. Sedangkan Salma hanya mengangkat kedua bahunya karena tidak tau harus bagaimana, lebih tepatnya tidak mau membela salah satu dari mereka.
"Dihhh jijik anjir, tiap hari kek gitu Sal? Kalo gue udah gue depak dari dulu." ucap Nabila bergidik ngeri melihat kelakuan kakaknya.
"Ya gini Nab, kadang juga pengen gue masukin karung terus buang ke laut." ucap Salma sembari tertawa.
"Yang bener, ntar kalo aku gaada kamu nangis." ucap Rony menggoda.
"Tinggal cari yang lain lah, Salma mah cantik, pinter, berpendidikan, gampang kalo cuma cari cowo mah." sahut Nabila.
"Apa sih lo nyambung-nyambung kaya kabel." ucap Rony memutar bola matanya malas.
Sarapan pagi itu hampir sama dengan rutinitas sarapan pada hari sebelum-belumnya, yaitu dihiasi pertengkaran antara kakak beradik, kini ditambah satu kakak ipar. Tidak ada hari tanpa adu mulut bagi Nabila dan Rony. Namun dibalik itu semua ada rasa sayang sesama adik dan kakak yang sangat-sangat besar, hanya saja mereka mengemasnya dengan cara yang berbeda.
.
."Sayang susu punya kamu yang ini habis kan?" tanya Rony sembari menunjukkan sebuah kotak susu ibu hamil. Mereka kini sudah berada di super market untuk berbelanja keperluan bulanan.
"Iya kak bener, tambah yang strawberry itu sekalian kak." jawab Salma.
"Oke laksanakan komandan." sahut Rony.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERALIAN
Fiksi Remaja💙💙💙 Hai! Gw gatau apakah tulisan ini akan ada yg baca atau ndak, yang pasti disini gw cuma menyalurkan hobi mengarang gw wkwk Kalau ada yg ga sengaja nemuin cerita ini gw cuma mau bilang "Selamat membaca" 😝 Btw itu sampul gw juga gambar sendiri...