"NABILA! STOP!" teriak Rony dari arah pintu.
Ya. Perempuan yang menerima pisau dari salah satu penculik Salma itu adalah Nabila, adiknya sendiri. Perempuan yang dengan tega mengambil Salma dari penjagaan Rony.
"Bang Rony?!" Nabila terkejut dengan kedatangan Rony. Bagaimana bisa Rony mengetahui keberadaannya? Sungguh merusak rencana yang sudah Nabila susun. Sedangkan kini Salma terbangun karena mendengar kegaduhan diruangan itu, namun dia hanya bisa diam seribu bahasa.
"NAB, APA YANG UDAH LO LAKUIN HAH?" teriak Rony yang sungguh tidak menyangka, adiknya sendiri yang sudah 10 hari ini membuatnya gila.
"Hahaha, superhero lo dah dateng Sal. Mau ngapain lo kesini? Mau nyelametin Salma? Iya?!" tanya Nabila meremehkan.
Rasa sesak kini menjalar diseluruh dadanya. Bagaimana mungkin? Adiknya sendiri yang ia kira benar-benar bersahabat dengan Salma justru dengan tega menculik Salma. Rony benar-benar bingung situasi seperti apa saat ini? Lalu apa kemarin? Nabila yang mati-matian membela Salma didepan siapapun, selalu bersama dengan Salma apapun keadaannya, Nabila juga yang mengungkapkan kehamilan Salma. Kemudian Nabila yang izin pergi untuk menenangkan diri karena kehilangan Salma? Ternyata dia sendiri yang sudah menculik Salma. Sungguh tidak terbesit dipikiran Rony sama sekali nama Nabila sebagai salah satu pelaku dari penculikan ini. Justru Rony berpikir jika pelakunya adalah Nia, mantan pacarnya. Karena perempuan itu benar-benar nekat dan mempunyai seribu akal berbuat licik. Dalam 10 hari ini Rony juga sudah memata-matai pergerakan Nia, namun tidak menemukan kejanggalan.
"Nab, taro ya pisaunya Nab, gue mohon, gue mohon jangan." mohon Rony.
"Rony? Kenapa kamu bisa ada disini?" tiba-tiba dari arah belakang muncul suara laki-laki yang tidak asing ditelinga Rony.
"Papa?! Mama?!"
Begitu amat terkejutnya Rony melihat kedua orang tuanya juga ada disana. Sungguh Rony bingung dengan semua ini, ini benar-benar diluar dugaan Rony. Situasi apa ini sebenarnya? Kenapa dia terlihat seperti orang bodoh yang tidak mengetahui apa-apa? Semua kemungkinan-kemungkinan terus berputar dikepala Rony.
"Pa, ma, jelasin ke Rony sekarang!" ucap Rony penuh penekanan.
*Flashback on*
"Ma, Pa, Nabila mau bicarain sesuatu sama mama dan papa." ucap Nabila. Nabila mendatangi kedua kamar orangtuanya setelah Salma sudah tertidur lelap dikamarnya.
"Ada apa dek?" tanya mama Nilam.
"Nabila kasian banget sama Salma ma, pa." Nabila menjeda ucapannya.
"Nabila bener-bener ga tega ngeliat kejadian tadi. Bang Rony udah bener-bener keterlaluan."
"Iya mama dan papa juga prihatin dengan keadaan Salma. Rony emang udah kelewatan, dia harus dikasih pelajaran." sahut papa Rico.
"Nah itu yang mau Nabila bicarain pa,ma. Nabila punya ide buat ngasih bang Rony pelajaran."
"Ide apa dek? Kalau ide itu masuk akal mama sama papa akan bantuin kamu." ucap mama Nilam.
"Nabila liat setelah kejadian tadi bang Rony menyesali perbuatannya. Tapi Nabila masih belum puas dengan itu, Nabila mau bang Rony mengingat kejadian ini sebagai pembelajaran yang ga akan dia lupain." Nabila menarik nafas.
"Nabila berencana untuk membuat skenario penculikan Salma. Kita buat seolah-olah Salma diculik. Kita akan liat gimana reaksi bang Rony, apa dia bener-bener nyesel dan mau berusaha cari Salma, atau justru dia biasa aja. Selama ini Nabila liat bang Rony bucin banget ke uler keket itu, Nabila mau memastikan apa bener dengan mudahnya bang Rony bisa menerima Salma dan bayi mereka. Atau tadi cuma skenario bang Rony buat menghindari penghakiman dari kita."

KAMU SEDANG MEMBACA
SERALIAN
Fiksi Remaja💙💙💙 Hai! Gw gatau apakah tulisan ini akan ada yg baca atau ndak, yang pasti disini gw cuma menyalurkan hobi mengarang gw wkwk Kalau ada yg ga sengaja nemuin cerita ini gw cuma mau bilang "Selamat membaca" 😝 Btw itu sampul gw juga gambar sendiri...