"Loh Salma? Kok lo yang buka pintu? Oh nginep dirumah Nabila ya?" tanya Paul yang sedikit heran kenapa Salma yang membuka pintu, setelahnya ia baru ingat jika Salma memang sering menginap dirumah Nabila.
"Iya, yok masuk kak." ucap Salma.
"Ada siapa Sal?" tanya Rony setelah Salma nampak diujung ruangan menuju kearah Rony.
"Tuh kak Paul." jawab Salma singkat.
"Halo guyyssss. Gue bawain ini." Paul menyapa Nabila dan Rony yang kini sedang duduk disofa ruang keluarga. Tak lupa ia juga memamerkan dua kantong makanan ditangannya.
"Dihh tiba-tiba banget ngapain lo?" tanya Rony.
"Mau maen aja, emang ga boleh?" tanya Paul.
"Biasanya maen sini juga minta makan, tumben-tumbenan bawain makanan." ucap Rony.
"Lo mah Ron, ga bisa liat sisi positif orang lain, adanya negatif terus pikiran lo." ucap Paul. Rony hanya memutar matanya malas.
"Ini tamu ga disuruh duduk yakin?" tanya Paul.
"Eh iya kak sini duduk." sahut Nabila.
"Emang paling pengertian lo Nab." ucap Paul.
"Bau-bau cowo modus ga sih Sal?" tanya Rony yang sengaja menyindir Paul.
"Iya deh kak, kaya tiba-tiba jadi baik gitu ga sih?" sahut Salma.
"Nah iya Sal, aneh banget ga sih?" tanya Rony.
"ARRRGHHHH BRISIK" Paul berteriak frustasi mendengar celotehan Rony dan Salma.
"Diem kalian berdua, kalian masih punya utang cerita sama gue." lanjut Paul.
"Apaan ga ada ya utang cerita segala." ucap Rony.
"Udahlah, kenapa bisa tiba-tiba kalian pacaran? Jangan-jangan lo selingkuh Ron sama Salma?" ucap Paul.
"Enak aja, ga ada ya gue punya riwayat selingkuh." bela Rony.
"Ya terus gimana ceritanya?" Paul mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan karena menunggu Rony dan Salma memberi penjelasan. Rony dan Salma diam sejenak.
"HAHHH?! ITU APAAN?! FOTO APAAN ITU?!" sebelum Salma dan Rony menjelaskan tiba-tiba saja Paul berteriak.
"Ih anjing lo Powl bikin gue kaget." ucap Rony.
"Ini foto apaan?!" Paul menghampiri foto yang berada di dinding sebelah kanan ruangan.
"Pernikahan." ucap Rony santai.
"Jadi, kalian berdua?" Paul menggantung pertanyaannya.
"Iya Powl kita berdua udah nikah." jawab Rony.
"Kenapa tiba-tiba begini?" kini Paul mulai memasang wajah serius.
"Gue hamilin Salma." ucap Rony seraya menunduk.
"APA?! ANJING LO RON, KATA LO LO GAAKAN NGERUSAK ANAK ORANG BANGSAT! TERUS INI APA? KACAU LO RON!" Paul benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dikatakan oleh Rony.
"Gamungkin kan Salma dengan mudahnya ngasih badannya ke lo?!" tanya Paul.
"Lo kalo ngomong ati-ati ya cok! Istri gue bukan cewe kaya gitu!" Rony mulai terpancing emosi karena perkataan Paul.
"Iya gue tau cok! Makanya gue bilang gamungkin kan, ini pasti ulah lo Ron, bangsat lo harus gue kasih pelajaran!"
Bughhh
"Aaaaaaa." teriak Salma dan Nabila bersamaan. Paul melayangkan sebuah tinjuan ke pipi Rony karena ia benar-benar merasa kecewa dengan sahabatnya. Benci? Bukan. Paul hanya kecewa dengan perbuatan Rony. Padahal Rony yang selalu mengingatkan dirinya untuk menjaga wanita, tapi kenapa kini justru dia yang melanggar?

KAMU SEDANG MEMBACA
SERALIAN
Teen Fiction💙💙💙 Hai! Gw gatau apakah tulisan ini akan ada yg baca atau ndak, yang pasti disini gw cuma menyalurkan hobi mengarang gw wkwk Kalau ada yg ga sengaja nemuin cerita ini gw cuma mau bilang "Selamat membaca" 😝 Btw itu sampul gw juga gambar sendiri...