Helena memainkan Handphonenya setelah meminum kopi yang sudah tersedia setelah dia datang. namun, rasa mual di tambah rasa pusing di kepalanya menghentikan aktivitas helena memainkan handphonenya. dia meletakkan handphonenya lalu memijat-mijat kepalanya yang terasa pusing.
Helena mengambil remote Pendingin udara lalu menambah suhu dingin di ruangan kaiser, tiba-tiba Helena merasa sangat panas, Helena mengambil penjepit rambut dalam tasnya lalu menjepit rambutnya berharap rasa panas di tubuhnya mereda, namun tidak. Helena semakin menggila saat rasa pusing di kepalanya tak kunjung hilang begitu juga sensasi panas di tubuhnya.
Helena sampai terjatuh di bawah kursi kerja kaiser karena dia menggila kepanasan.
"Wtf! kenapa denganku?" Helena masih menggila kepanasan, penglihatannya mulai memburam.
ceklek....
Seseorang baru saja masuk tapi Helena tidak tahu itu siapa, helena berharap itu kaiser yang bisa menolongnya saat ini, Helena mencoba berdiri tapi kepalanya yang pusing menghalangi rencananya.
"Helena?," Itu suara kaiser, dia baru saja memanggilnya
"Please, help me!"
begitu mendengar suaranya kaiser segera mencari keberadaannya yang tidak terlihat, tak lama kemudian kaiser berjongkok di hadapannya setelah melihatnya terduduk dengan wajah merah dan keringat yang muncul di keningnya.
Pandangan Helena sejak tadi buram tapi ketika kaiser sudah di depannya dan memegang wajahnya barulah pandangannya kembali membaik. kaiser berjongkok di hadapannya, pria itu hanya menggunakan kemeja putih yang bagian atasnya tidak di kancing, kaiser juga melipat kedua lengan kemejanya entah kenapa melihat itu Helena semakin kepanasan, tangan kaiser yang dingin menyentuh permukaan kulitnya yang panas membuat darah Helena semakin mendidih.
Merasakan perasaan aneh muncul di benaknya barulah Helena menyadari kalau ada yang salah dengannya, melihat kaiser sekarang semakin membuatnya menggila ingin rasanya dia ingin di sentuh lebih oleh kaiser, sialan seharusnya bukan itu yang dia pikirkan, Helena mencoba berpikir jernih tapi kaiser yang terus bertanya di tambah gerakan tangannya yang meraba wajah Helena yang merah semakin membuatnya tak bisa berpikir jernih.
Kenapa aku menginginkan pria ini sekarang? tidak!, ini bukan keinginanku! ada yang salah, apa kopi tadi mengandung sesuatu? seperti obat.... obat perangsang?.
Diluar ruangan kaiser Claude berdiri di depan pintu, wanita itu sudah merias wajahnya sebaik mungkin di tambah parfum wangi yang siap menarik lebah mana saja untuk mendekat, claude membuka kancing kemejanya di bagian dadanya sehingga bagian dalamnya sedikit terekspos.
claude melirik ke sebelah kiri menemukan Theodore sedang memperhatikannya sambil memberi instruksi untuk segera masuk ke dalam ruangan kaiser.
Aku akan mengirimkan kopi berisi obat perangsang setelah rapat Mr.halehardt akan masuk dan meminumnya, obat ini cepat bereaksi jadi tak lama setelah dia masuk kau bisa masuk dan terserah apa yang ingin kau lakukan, mungkin dia akan menolakmu tapi tidak jika dia terpengaruh oleh obat itu, setelah itu kau akan menjadi nyonya halehardt bayangkan hal itu.
Kira-kira seperti itulah rencana yang di susun oleh Theodore untuknya, itu hanyalah rencana Theodore untuk menghancurkan martabat kaiser yang tidak pernah bersikap adil padanya, ini semua bagian dari balas dendamnya untuk kaiser halehardt. sebenarnya rencana ini akan berbahaya bagi claude karena kaiser pasti tidak akan bertanggung jawab untuk resikonya nanti tapi itu diluar tanggung jawabnya, Theodore hanya ingin balas dendam tanpa memikirkan resikonya bagi claude.
Claude segera membuka pintu ruangan kaiser tapi segera kaiser bersuara dan menyuruh dirinya ataupun siapapun yang ada di luar untuk tidak masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena's revenge: stay away from Kaiser
RomanceMari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞