Helena's revenge: stay away from Kaiser

Chapter 1

Aku terbangun dari tempat tidurku, kepalaku terasa pusing, mungkin karena kemarin malam aku minum banyak botol alkohol.

Alasanku minum sebanyak itu untuk menghilangkan stres yang aku alami selama enam bulan pernikahanku, ya aku sudah menikah. menikah dengan laki-laki berparas rupawan yang berasal dari keluarga kaya, terhormat dan terkenal. Semua orang mengenal laki-laki itu, Kaiser Halehardt atau yang sering di panggil Eiser oleh orang terdekatnya, Pewaris dari saham keluarga Halehardt yang sangat banyak. Dan aku Helena Adelaide menikah dengan laki-laki itu.

Cukup aneh jika aku mengaku sedang stres sekarang, mana ada wanita yang menikah dengan pria tampan dan kaya menjadi stres sampai minum 5 botol sendirian dalam satu malam, tapi faktanya aku sedang tidak bercanda. Aku memang mengalami stres saat menikah.

Baiklah aku mengakui kalau aku bahagia menikah dengan laki-laki tampan seperti keinginanku di tambah menjadi bagian dari keluarga kaya dan terkenal. Tapi itu semua Tidak berguna kalau tidak ada satupun orang yang tahu kalau kau sudah menjadi istrinya.

Aku dan Kaiser sudah menjadi pasangan suami-istri selama enam bulan, dan selama enam bulan itu tidak ada satupun orang di luar sana selain penghuni mansion yang tahu kalau aku, Helena Adelaide adalah istri dari tuan Kaiser Halehardt.

Pernikahan kami di adakan secara privat, hanya ada keluarga dan kerabat dekat yang menghadirinya. tidak ada wartawan yang menyiarkan berita pernikahan seorang tokoh terkenal dalam dunia bisnis, bahkan Teman-teman dari Kaiser hanya tahu kalau dia sudah menikah tapi tidak tahu wajah dari istrinya.

Seharusnya kalau Teman-teman Kaiser sudah tahu dia menikah, para media akan segera menyiarkan berita itu. tapi, sampai sekarang itu tidak terjadi. hal tersebut terjadi karena Kaiser tidak ingin dunia tahu kalau dia sudah menjadi suami orang, Hal itu dilakukan Kaiser agar aku tidak membatasi apapun yang dia lakukan, padahal aku sama sekali tidak akan melakukan hal itu.

Aku berkali-kali menanyakan kenapa Kaiser tidak ingin memberitahu dunia kalau dia sudah menikah, aku ingin di publish agar wanita-wanita genit di luar sana tidak mendekati suamiku yaitu Kaiser. karena aku cemburu jika ada wanita lain mendekati Kaiser. Bukannya mendapatkan apa yang aku inginkan, laki-laki itu malah melemparkan sebuah umpatan, hinaan dan menjuluki-ku sebagai Wanita cerewet.

Ya aku tahu kalau aku cerewet tapi apa salahnya meminta di publish agar seluruh dunia tahu kalau aku adalah istrinya?, apa itu salah?. kurasa tidak!.

Dua hari yang lalu aku terpeleset dan jatuh kedalam kolam renang mansion yang sangat dalam. aku bukannya tidak tahu berenang tapi saat itu seluruh tubuhku terasa kram sehingga aku kesulitan berenang ke tepi kolam. Kaiser berdiri di sekitar kolam, dia melihatku terjatuh dan pasti mendengar suara minta tolong dariku tapi dia malah membalikkan tubuh dan berjalan pergi meninggalkan orang yang sedang meminta pertolongan. Apa itu bisa disebut percobaan pembunuhan?, kurasa dia ingin aku cepat mati.

Tentu saja dia menginginkan kematianku, dia sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini dan selalu melontarkan kata kasar bahkan hinaan padaku. kalau aku mati hari itu dia pasti akan mengadakan pesta besar sebagai perayaannya.

Alasan kenapa dia menginginkan kematian ku, agar dia bisa menikahi wanita yang dia cintai. selama ini dia menganggap ku sebagai penghalang kebahagiaannya, jika aku tidak datang ke mansion sebagai istrinya pasti wanita yang dia cintai itu sudah menjadi istrinya. Hal itu membuatku marah, saat ini aku adalah istrinya seharusnya dia bisa melupakan wanita yang jelas jelas sudah menjadi masa lalunya.

Tapi, aku mendengarkan pembicaraannya di telepon dengan temannya. saat itu Kaiser menghinaku, membuang kata kasar untukku lalu dia berkata kalau dia tidak mungkin mencintaiku, wanita yang bahkan sama sekali tidak cantik, yang bahkan tidak bisa mengalahkan kecantikan wanita yang dia cintai, bahkan Kaiser mengatai tubuhku yang terkesan gemuk di matanya, lalu suara tawa temannya terdengar dari telepon. Aku kecewa dengan Kaiser.