EXTRA CHAPTER

44.2K 1.6K 47
                                    


Kaiser mengajari Keira berenang di kolam renang rumah mereka, Karena sekolah sedang libur mereka menghabiskan banyak waktu bersama. Kaiser sendiri sedang menikmati liburan tahunannya, dan dia memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama Keira dan Helena.

Helena tidak ikut berenang bersama anak dan suaminya, Dia memilih menyiapkan makanan hangat untuk mereka berdua dan mengabadikan momen bersama mereka dengan kamera analog.

Helena tidak merasakan kehangatan keluarga ketika dia seusia Keira dan dia tidak pernah mengabadikan momen masa kecilnya bersama ibu dan ayahnya. Maka dari itu impiannya sejak lama adalah memiliki keluarga yang harmonis sehingga dia dapat mengabadikan momen bersama seperti sekarang.

Kemudian saat Keira dewasa nanti dia akan melihat kembali rekaman masa kecilnya ketika dia merindukan kebersamaannya bersama orang tuanya jika sewaktu nanti mereka tidak bersama lagi di dunia.

"Tidak ikut bersama kami?"Kaiser keluar dari kolam menyusul Helena yang sedang duduk sambil memegang Kamera analognya.

Helena meletakkan kameranya kemudian memberikan handuk kepada Kaiser."Tubuhmu sangat dingin sudah cukup berenangnya,"ujar Helena sambil mengeringkan rambut Kaiser yang basah, Sementara Kaiser tersenyum padanya.

"Papa! lihat aku bisa tahan nafas selama satu menit!"teriak Keira dari kolam renang "Ayo lomba tahan nafas denganku!"Teriaknya lagi

Helena melarang Kaiser untuk pergi menceburkan diri ke kolam bersama Keira. Tubuhnya sudah dingin bisa-bisa Kaiser sakit nantinya, Helena sangat mengkhawatirkan hal itu. Tapi Kaiser orangnya keras kepala dia malah melepaskan handuk dari kepalanya kemudian membawa Helena ke dalam gendongannya dan berlari ke arah kolam.

"Tidak asik kalau kau tidak ikut basah!"bisik Kaiser sambil mencium pipi Helena kemudian menceburkan diri bersama ke kolam.

Helena masih digendongan Kaiser dan dia ikut basah karena ulah Suaminya. Keira ikut bergabung bersama mereka dan memeluk orang tuanya.

"Kalau ada Mama akan lebih seru!"celetuk Keira sambil mengedipkan matanya kearah Kaiser.

Rupanya ini rencana mereka berdua untuk membawa Helena bermain bersama mereka di kolam renang. "Kalian berdua akan dihukum!"Ujar Helena dengan kesal dan dia lebih kesal lagi saat Kaiser menyiraminya dengan air kolam.

"Aku tidak akan mengizinkanmu pergi main sebelum kau menyelesaikan semua pekerjaan rumahmu Keira!"ungkap Helena kemudian terdengar helaan gusar dari Keira.

"Tidak masalah, Papa akan membantuku mengerjakannya."Jawab Keira sambil mengacungkan jempol

"Lalu bagaimana dengan hukumanku?"Tanya kaiser namun lama dijawab oleh Helena dan akhirnya Kaiser sendiri yang mengatakan hukumannya "Apa hukumanku di kamar saja?"katanya dengan nada yang dibuat-buat

Keira yang tidak mengerti maksud papanya lantas bertanya "Hukuman apa yang ada dikamar?"

Helena lantas menampar pipi Kaiser depan pelan, menyiratkan bahwa pembicaraan mereka tidak pantas di depan anak seusia Keira.

Bukannya meralat ucapannya Kaiser hanya tersenyum tipis kemudian berkata "Kalau kau sudah dewasa kau akan tahu apa hukumannya"Ujarnya yang semakin membuat putrinya bingung dengan ucapan sang Papa sementara wajah Helena sudah merah karena Kaiser.

"Kenapa wajah Mama merah?"tanya Keira

Kaiser ikut bertanya hanya sekedar basa-basi karena dia tahu kalau wajah Helena berubah menjadi merah karena tindakannya. "Oh yah, apa kau sakit sayang?"

"Aku kedinginan, Kalian berdua saja."Ujar Helena sambil menjauh dari Kaiser tapi pria itu menarik tubuhnya lagi sambil berbisik."Apa harus ku hangatkan?"

Helena's revenge: stay away from Kaiser Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang