Chapter 34

3.5K 277 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- CRUSH -

Ulang tahun gue masih besok, tapi hari ini Kefano telah mencatat sejarahnya sebagai laki-laki pertama yang memberikan gue sebuket bunga.

'You have a place in my heart no one else could ever have. Happy birthday, love.'

Begitu tulisan yang ada di buket. Kefano bercerita kalau dia membutuhkan waktu selama tiga jam untuk memikirkan apa yang harus dia tulis, dan hasilnya sangat-sangat memuaskan.

Bunga mawar merah yang dihias sedemikian rupa, seolah nggak ada pemandangan lain yang lebih menarik daripada itu karena gue dari tadi cuma natap bunga itu doang.

"Mau es krim apa, sayang?"

Mendengar itu, gue langsung menoleh ke arah banner list yang letaknya tidak terlalu jauh dari gue. Namun, saat pertama kali sampai ke kedai ini, gue sebenarnya salah fokus sama desain interiornya yang sangat estetik. Belum lagi warna cat yang menggunakan warna-warna soft, sangat memanjakan mata.

"Cookies and cream," jawab gue pada pertanyaan Kefano. Cowok itu lalu mengangguk.

Setelah memesan, Kefano mengajak gue untuk duduk di kursi yang tersedia di area outdoor. Fyi aja nih, Kefano lebih suka duduk bersebalah daripada berhadapan.

Ngomong-ngomong, pemandangan di outdoor ternyata nggak kalah bagus dari desain interior di dalam kedai. Ada danau buatan yang berbentuk memanjang. Terlihat beberapa pelanggan ada yang menaiki perahu, berasa lagi di sinetron-sinetron.

Pemandangan langit juga tak kalah menarik. Kalau bukan karena Kefano mungkin gue nggak akan pernah lihat penampakan senja yang begitu indah sore ini. Belum lagi penampakkan burung-burung yang terbang, seperti hendak pulang ke sarangnya.

"Cantik." Kefano mengatakan itu dengan matanya yang menyorot ke gue. Buat gue senyum. Gue lalu mendekatkan pipi gue ke cowok itu.

Kefano mengerti, ia mengecupnya sebanyak dua kali. "Love you," katanya.

"Love you more, Kefanoku." Kami tersenyum bersama. "Aku mau nanya sesuatu sama kamu boleh?"

Setelah Kefano mengangguk, gue langsung mengeluarkan pertanyaan gue. "Kamu, kok, bisa jadi suka sama aku? Padahal dulu setiap ketemu aja kamu kayak benci gitu, sekarang malah bucin banget."

Terlihat cowok itu berpikir sejenak. "Aku nggak benci, kok. Cuma risih aja dicie-ciein mulu. Soal kenapa bisa suka, mungkin karena intensitas ketemunya yang hampir tiap hari, belum lagi sirkel kamu tiba-tiba jadi dekat sama sirkel aku. Bisa dibilang karena terbiasa ngelihat kamu, terus sama Kenzo dulu sering dikasih tau banyak hal tentang kamu. Jadi, ya, gitu deh."

Gue mengernyit kecil. "Kenzo?"

"Iya. Alus banget memang cara dia misahin aku sama Kasya dulu."

Terkekeh.  "Terus kamu nyesal nggak udah pisah dari Kasya?"

CRUSH | SO JUNGHWAN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang