Chapter 9

3.6K 300 12
                                    

- CRUSH -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- CRUSH -

Setelah satu hari membolos dengan memberi alasan yang jelas pada kedua sahabat gue, gue akhirnya kembali sekolah lagi hari ini.

Tentu saja dengan suasana hati yang sebelas duabelas dari kemarin. Nggak ada yang berubah, malah rasa galaunya semakin menjadi-jadi.

Apalagi sedari tadi gue berusaha sekuat mungkin untuk nggak ketemu sama Kefano maupun gengnya itu, sampai-sampai di istirahat pertama gue memutuskan untuk nggak pergi ke kantin karena tau Kefano cs pasti nongkrong di sana.

Barulah di istirahat kedua ini, gue memberanikan diri untuk pergi ke kantin seorang diri. Cuma untuk beli minum sama cemilan aja, dan juga sosis bakar yang merupakan titipan dari Kenzo.

Sebenarnya tadi gue mau ajak Anna, tapi pas bel istirahat berbunyi Anna malah dijemput sama pacarnya, katanya mau main basket berdua.

Ngajak Vanesa, dia malah minta dijemput ke kelasnya. Yang benar aja, kan gue mau ngehindarin Kefano yang merupakan teman sekelasnya dia. Bisa aja gue ketemu sama doi di sana kan?

Sesampainya gue di kantin, gue langsung memilih cemilan apa yang pengen gue beli. Sekali-sekali gue noleh ke beberapa kursi untuk mastiin orang yang gue hindarin benar-benar nggak ada di sini.

Benar sih, nggak ada.

Tapi ada beberapa murid cowok yang lagi nyanyi-nyanyi sambil gitaran. Mana lagunya malah ngingatin gue sama Kefano.

Ck!

'Menghapus tinta yang pernah
kau lukis di kanvas hatiku
Merobek semua bayangan yang
tampak di relung sukmaku.'

Gue menghela nafas. Kenapa malah jadi kangen?

Selesai dengan urusan gue di kantin, gue langsung balik ke kelas. Koridor di istirahat kedua ini juga lebih sepi dari pada istirahat pertama. Karena kebanyakan murid-murid lebih suka bersantai di dalam kelas, apalagi cewek-cewek.

Tersisa beberapa langkah lagi gue akan sampai di pintu kelas gue, 11 IPA 3. Namun langkah gue yang tadinya gue percepat mendadak berhenti gitu aja pas liat Kenzo bersama Kasya keluar dari dalam kelas.

Kenzo berbicara dengan mimik wajah santai, namun Kasya mendengarkannya dengan senyum tipis yang entah kenapa membuat gue merasa heran.

Selama gue jadi teman sekelasnya Kenzo,
gue nggak pernah lihat Kenzo ngomong atau bawa cewek ke kelas untuk didekati atau sekedar ada urusan penting. Jauh-jauh palingan juga Vanesa, itu juga karena Vanesa itu temannya gue sama Anna. Tapi hari ini gue malah lihat dia sama Kasya yang notabennya adalah pacar dari sahabatnya sendiri, Kefano.

"Eh, Hera."

Sapaan lembut dari Kasya membuat gue tersadar, gue juga spontan membalas sapaannya dengan senyuman.

"Nguping ya lo?" tembak Kenzo sambil nunjuk-nunjuk ke muka gue.

"Nggak, lah! Ngapain? Nggak kedengaran juga. Ini pesanan lo." Gue memberikan sosis bakar yang diplastikin itu pada Kenzo.

CRUSH | SO JUNGHWAN ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang