10. Milikku.

512 16 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Sudah dua hari mereka di bandung menghabiskan waktu bersama-sama niscala tentu senang bisa berkumpul seperti ini, walaupun suaminya dan abangnya sering adu mulut dan tatapan tajam.

Malam harinya setelah makan malam dan mengobrol sebentar, kastara memeluk erat niscala dari samping.

"Istri" Panggil kastara lembut.

"I-iya?" Sahut niscala ia masih gugup dipeluk kastara walaupun hampir satu bulan mereka menikah.

Kastara membalikkan niscala agar menghadapnya. "A-aku boleh m-minta hak aku?" Tanya kastara terbata-bata.

Niscala mengerutkan keningnya. "Maksudnya?" Tanya niscala.

Kastara menatap lebih lekat niscala. "Aku minta hak aku sebagai suami kamu boleh?" Ulang kastara.

Deg

Niscala paham maksud kastara ia tentunya terkejut mendengar permintaan kastara. "H-hak?" Cicit niscala jantungnya berdegup kencang.

Kastara maju lebih dekat. "Kalau kamu enggak mau enggak papa ko" Ucap kastara cepat sebelum istrinya berpikir aneh.

Niscala melepaskan pelukan kastara. "A-aku------mau ambil minum dulu" Ucap niscala langsung turun dari kssur cepat.

"Eh istri mau kemana?" Tanya kastara.

"M-minum, bentar aku kesini lagi" Jawab niscala langsung menutup pintu kamar. Ia turun kelantai bawah duduk di ruang tengah, tatapan menatap lurus depan. "A-aku belum siap melakukan itu" Lirih niscala air matanya mengalir. "Aku takut" Cicit niscala memeluk kedua lututnya.

Abi dan umi yang memang baru pulang setelah mengecek kamar santri kaget melihat anak bungsunya menangis. "Astaghfirullah, cala kamu kenapa sayang?" Tanya abi dna umi menghampiri niscala.

Niscala yang mendengar suara kedua orangtuanya ia langsung menghapus air matanya. "U-umi a-abi" Kaget niscala menatap mereka berdua.

"Kamu kenapa nangis?" Tanya umi khatam.

Niscala menggeleng pelan. "E-enggak, cala enggak nangis ko ini kelilipan" Elak niscala.

Abi menatap wajah niscala lekat. "Ada masalah sama kastara?" Tanya abi curiga.

Niscala menggeleng cepat. "Enggak. Kami berdua baik-baik aja" Jawab niscala cepat.

"Kalau gitu kamu kenapa?" Tanya abi dan umi.

Niscala menunduk malu. "K-kak kastara meminta haknya sebagai suami" Cicit niscala.

100 TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang