Ketua geng motor yang terkenal jahat dan menyeramkan menyukai salah satu ning yang terkenal pendiam dan penurut, siapa sangka obsesinya terhadap gadis itu membuat ia melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Langsung baca aja bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kastara mengelus gemes perut buncit istrinya yang sudah memasuki usia tiga bulan, perut yang awalnya rata kini membuncit membuat niscala semakin gemes di mata kastara. Bukan apa-apa niscala itu tubuhnya kecil, tingginya sekitar sedada kastara. Ditambah perut niscala yang buncit ah rasanya niscala sangat menggemaskan di mata kastara.
"Ay" Panggil kastara mendongak menatap niscala dari bawah.
Niscala menyenderkan tubuhnya di sofa menunduk menatap suaminya yang rebahan di pahanya. "Apa kak?" Tanya niscala.
Kastara menatap niscala lekat. "Aku ada kerjaan di luar negeri" Cicit kastara.
"Terus?" Tanya niscala masih belum paham.
Kastara mendengus kasar ia mencium lama perut niscala. "Kalau aku pergi ke luar negeri kamu sama siapa dong di rumah?, mbok sul sama mang Sardi lagi pulang kampung enggak bisa jaga kamu" Ucap kastara bingung.
Niscala diam beberapa detik sebelum ia tersenyum tipis. "Pergi aja enggak papa, aku disini sendirian aku berani ko" Ucap niscala ragu dengan ucapannya sendiri.
Kastara menggeleng ribut. "Enggak. Mana mungkin aku tenang ninggalin kamu sendiri di sini. Mendingan aku enggak ke luar negeri daripada ninggalin kamu yang pagi hamil muda gini" Ucap kastara cepat.
Niscala menusuk-nusuk pipi kastara. "Jangan gitu dong, udah enggak papa kamu pergi aja nanti setiap waktu aku tel-----"
"Enggak. Aku tetap enggak mau, gimana kalau kamu ikut aja? Eh... tapi kata dokter kamu enggak boleh pergi jauh-jauh dulu" Bingung kastara.
Niscala tersenyum tipis. "Gimana kalau untuk sementara aku nginep di rumah umi dulu?, nanti pas kamu pulang kamu jemput aku di rumah umi supaya kamu juga enggak khawatirkan aku kan ada banyak yang jaga aku" Tawar niscala.
Kastara langsung mengangguk cepat. "Ya. Itu ide bangus aku juga cuma satu minggu ko di sana itu paling lambat, paling cepat lima hari" Ucap kastara.
Niscala mengangguk sebenarnya ia tidak mau ditinggal tapi mau bagaimana lagi ia tidak boleh egois. "Yaudah aku siap-siap dulu" Ucap niscala mengangkat kepala kastara ke bantal.
***
Niscala menatap suaminya yang juga belum mau berangkat, mereka berdua sudah ada di bandung dari 15 menit lalu. "Udah sana berangkat" Ucap niscala.