23. Ngidam yang memalukan.

391 10 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Kastara bingung sekaligus kesal kenapa Istirnya ini ngidam yang begitu aneh, bahkan tidak pernah sekalipun kastara membayangkan akan menjadi pria berdaster seperti ini. Seumur hidup ia baru pertama kali menggunakan pakaian perempuan. Bahkan warna pink saja tidak pernah ia punya.

Niscala terus tersenyum manis menatap suaminya yang memakai pakaian dasternya, rasanya ia gemes sekaligus bahagia bisa dituruti ngidamnya. "Kamu cocok pakai ini hehe" Kekeh niscala.

"Mana ada cocok orang aku cowok ada juga kamu yang cocok pakai baju gini" Ucap kastara sinis.

Mata niscala berkaca-kaca mendengar suara kastara yang sinis. "Yaudah kalau enggak mau enggak usha pakai aja, sini copot bajunya ganti baju kamu aja" Ucap niscala.

Melihat istrinya yang hendak menangis kastara langsung menoleh ia menggeleng cepat. "Eh enggak, maksud aku tuh ini kan baju cewek jadi aku enggak pantas pakai gini. Bukan aku enggak mau pakai baju ini" Ucap kastara panik.

Niscala menghapus air matanya ia langsung keluar kamar meninggalkan kastara di kamar. Kastara yang ditinggal istrinya ia langsung menyusul niscala keluar kamar kelantai bawah.

"Sayang jangan marah dong" Teriak kastara berjalan sedikit kesusahan karena daster yang panjang.

Brak.

Kastara dan niscala menoleh menatap pintu pertama yang dibuka paksa, lebih tepatnya didobrak paksa. Mata kastara membulat sempurna melihat teman-temannya yang tiba-tiba datang ke rumahnya.

Syam, ravi, bayu melongo menatap kastara dari atas sampai bawah. "B-bos" Cicit mereka syok.

Sedangkan kastara menutupi tubuhnya menggunakan kedua tangannya. "Ngapain kalian kesini?" Tanya kastara menatap tajam mereka.

Mereka tidak menjawab malah saling tatap-tatapan satu sama lain. "HAHAHHAHAHAH NGAPAIN BOS PAKAI DASTER IBU-IBU? HAHAH" Tawa mereka terbahak-bahak sambil menunjuk-nunjuk kastara.

Kastara semakin menatap tajam mereka. "Puas lihat gue gini? Sana pulang" Usir kastara menahan malu.

Syam berjalan mendekati kastara. "Hahahaha bos hahaha ngapain pakai daster? Hahah astaga ya tuhan bos hahah" Tawa syam sambil memegang perutnya yang kram.

Kastara melirik niscala yang terkekeh kecil. Ia jadi senang lihat Istirnya terkekeh bahagia, walaupun ia harus menahan malu ya sangat besar. "Berani ketawain gue hmm? Mau kaki lo-lo pada gue potong?" Ancam kastara.

100 TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang