**
Setelah sholat subuh tadi niscala langsung turun kelantai bawah untuk membuat sarapan untuk suaminya dan dirinya, sekarang ia memiliki tanggung jawab untuk mengurus keperluan suaminya.
Niscala membuka kulkas menatap kulkas yang kosong, hanya ada dua butir telur. "Hanya ada telur" Gumam niscala. "Masak aja deh siapa tau mau" Ucap niscala langsung menggoreng telur itu sambil menunggu telur yang ia goreng matang niscala menyempatkan mengambil piring.
"Astaghfirullah gosong" Kaget niscala melihat telur yang tadi ia goreng gosong. Niscala buru-buru mematikan kompor gas. "Uhuk-uhuk" Niscala terbatuk-batuk karena asap. "Kalau kaya gini kak kastara sarapan apa coba?" Lirih niscala sedih niscala menaruh telur gosong itu di lemari dapur ia duduk di kursi makan.
"Istri aku cari-cari ternyata ada di sini" Ucap kastara menghampiri niscala.
Niscala menoleh menatap kastara. "Kak m-maaf" Cicit niscala.
Kening kastara mengerut. "Maaf? Untuk apa minta maaf?" Tanya kastara.
Niscala menatap kastara matanya berkaca-kaca. "Hiks t-tadi aku goreng telur terus aku tinggal buat ambil piring eh telurnya gosong" Isak niscala merasa bersalah.
Kastara diam ia beberapa detik sebelum ia terkekeh kecil. "Astaga! Kirain kenapa sampai nangis gitu. Sekarang terluarnya mana?" Tanya kastara.
Niscala langsung mengambil telur yang tadi ia simpan. "I-ini" Jawba niscala menatap dua telur yang gosong.
Kastara kaget melihat telur yang gosong seperti abu, tapi sebagiannya masih layak dimakan. "Maish bisa di makan ko" Ucap kastara memisahkan telur yang gosong dengan telur yang Maish layak di makan.
"Eh kak jang----"
"Enggak papa, kita makan yang masih bisa di makan" Potong kastara.
Niscala mengangguk pelan. "Maaf ya kak" cicit niscala merasa tidak becus menjadi istri.
"Selow aja, ayok kita makan" Ajak kastara.
"Eh kakak aja yang makan" Tolak niscala.
"Makan berdua" Ucap kastara menyodorkan nasi dan telur ke mulut niscala. "Buka mulutnya" Ucap kastara.
"K-kak-----"
"Buka istri" Potong kastara.
Niscala mengangguk ia langsung berdoa dan membuka mulutnya menerima suapan pertama suaminya. "Makasih" Ucap niscala.
***
Niscala keluar mobil menatap kampus mewah di jakarta, ia tidak menyangka akan kuliah di kampus Jakarta terbesar dan termewah. "MasyaALLAH besar sekali" Gumam niscala.
"BOS HOW ARE YOU?" Teriak ravi dan syam menatap kastara.
Kastara dan niscala menoleh menatap mereka. "Baik" Jawab kastara menganggam tangan niscala yang langsung menunduk saat berhadapan dengan teman-temannya. Kastara menatap tajam syam dan ravi yang menatap kagum Istirnya. "Masih mau mantep wajah istri gue hmm? Maish sayang sama nyawa?" Tanya kastara.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tasbih
Teen FictionKetua geng motor yang terkenal jahat dan menyeramkan menyukai salah satu ning yang terkenal pendiam dan penurut, siapa sangka obsesinya terhadap gadis itu membuat ia melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Langsung baca aja bi...