***
Niscala mengikuti ravi dari belakang air matanya terus mengalir deras membasahi kedua pipinya, sampai-sampai ia tidak menyadari kalau sekarang ini ia dibawa ravi bukan ke rumah sakit.
"Hiks ya Allah selamatkan suami hamba hiks" Isak niscala menangis tersedu-sedu.
"Tenang aja kastara pasti kuat, dia cuma patah leher doang" Ucap ravi.
Deg
Niscala semakin menangis kencang. "Hwaaa oatah leher? Astaghfirullah hiks pasti sakit" Isak niscala.
"Sumpah bu bos ini benar-benar gemesin" Cicit ravi gemes sendiri.
"Hiks kak kita dimana? Ko sepi amat? Jangan macam-macam ya kak aku lagi hamil, hiks" Isak niscala.
"Astaga! Kaga lah tenang aja gue enggak bakal apa-apain lo cil. Gue masih sayang nyawa gue" Sahut ravi.
"Aku gini-gini bisa silat" Ucao niscala.
Ravi terkekeh kecil. "Tuh, lo masuk" Ucao ravi menujuk satu kamar hotel.
Niscala mengangguk ia menoleh menatap ravi yang main ponsel. "Kakak jangan macam-macam ya hiks" Isak niscala.
"Astaga! Iya cil, ini gue lagi sms bokap gue" Jawab ravi bohong.
Niscala menghapus air matanya ia menguatkan hatinya. "Bismillah" Lirih niscala menahan sakit diperutnya.
Cklek.
Niscala menatap kamar hotel yang gelap "k-ko gelap? K-kenapa gelap?" Tanya niscala takut. "K-kak kastara" Panggil niscala sedikit berteriak. Niscala menoleh kebelakang matanya membulat sempurna. "K-kak ravi k-ko kak ravi enggak ada? K-kak ravi. Kakak dim-----"
Trek...
"Happy birthday to you happy birthday to" Ucap mereka.
Niscala menoleh kaget menatap semua orang yang tersenyum manis menatapnya, menoleh menatap suaminya yang membawa kue ulang tahun dan buket bunga tulip.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tasbih
Teen FictionKetua geng motor yang terkenal jahat dan menyeramkan menyukai salah satu ning yang terkenal pendiam dan penurut, siapa sangka obsesinya terhadap gadis itu membuat ia melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Langsung baca aja bi...