11. Kastara mode baper

455 12 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah satu minggu mereka menginap di rumah umi dan abi, mereka kembali pulang ke Jakarta karena mereka harus berkuliah. Saat ini mereka dalam perjalanan pulang baru sepuluh menit keluar dari area pesantren rumah umi niscala sudah rindu lagi.

Kastara pria itu terus mengenggam tangan niscala menciumnya berkali-kali. "Nanti kita sering-sering kesini" Ucap kastara tahu kalau istrinya sedih akan kembali ke Jakarta.

Niscala mengangguk pelan. "Iya" Jawab niscala menatap luar jendela. "Fokus nyetir jangan pegang-pegang tangan aku terus" Ucap niscala menarik tangannya yang terus dicium kastara.

Kastara mendengus kasar. "Pelit amat" Sinis kastara.

"Bukan pel-----"

"Bodoamat aku ngembek" Potong kastara cepat wajahnya berubah datar dan dingin.

Niscala mrnoleh menatap kastara. "Ko gitu sih? Aku cum-----"

"Bodoamat aku ngembek, jangan bicara sama aku" Potong kastara melirik sinis niscala lewat kaca mobil.

Niscala terkekeh kecil. "Kak kenapa jadi ngambek gitu sih? Kaya anak kecil tau" Ledek niscala.

Kastara tidak menjawab pria itu fokus menyetir mobil, tapi tidak dengan mulutnya yang terus bergumam tidak jelas. Niscala ikut diam wanita itu asyik dengan pemandangan yang dilewatinya.

Karena kesepian niscala memutuskan untuk tidur saja tanpa rasa bersalah pada suaminya, kastara melirik Istirnya yang tidur pulas tanpa rasa dosa sedikitpun.

"Dasar bocil" Kesal kastara merasa diabaikan Istirnya.

***

Niscala dan kastara sampai di rumah mereka masih sama-sama diam lebih tepatnya kastara yang terus diam seperti beberapa jam lalu. Kastara merebahkan tubuhnya di kasur capek, lelah, pusing itulah yang dirasakan kastara saat ini. Sebenarnya ada supir yang bisa mengantar mereka hanya saja kastara tidak mau momen yang dihabiskan bersama istrinya harus ada orang lain yang melihat dan merasakan.

Niscala menghela napas panjang ia menghampiri kastara. "Kak-----"

"Ck! diam" Potong kastara kesal.

Niscala memberanikan diri mengelus rambut kastara. "Yaudah aku minta maaf, kamu jangan marah dong masa gitu aja marah sih?" Ucap niscala heran.

Kastara menoleh menatap istrinya. "Gitu doang? Aku kesal kalau aku menginginkan sesuatu yang aku suka, apalagi hobi aku kamu malah menolak. Aku sudah terbiasa cium-cium tangan kamu niscala" Ucap kastara kesal.

100 TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang