***
Kastara menatap istrinya yang menangis tersedu-sedu di pelukan abi dan umi nya, hari ini mereka akan pindah ke rumah pribadi kastara. Tentunya hanya ada mereka berdua dalam satu rumah.
Abi mengusap puncak kepala niscala. "Jadi istri Sholehah ya, patuh sama suami jika perintah itu menuju ridho nya Allah. Jika perintah suami kamu ke jalan salah kamu tolak, ya." Ucap abi berusaha tegar melepas anak perempuan satu-satunya.
"Umi yakin kamu bisa jadi istri Sholehah, ingat jangan bantah apa kata suami mu. Kalau ada apa-apa kamu bisa telpon umi atau datang langsung, kalau tidak bisa umi yang akan datang ke rumah kalian" Imbah umi air matanya menetes.
Niscala mengangguk pelan. "Hiks cala akan rindu abi, umi dan semua orang yang ada di aini, cala tidak bisa jauh-jauh dari kalian" Isak niscala.
"Pasti bisa, nanti setiap hari kamu bisa telpon umi, abi, bang kio atau kak cia." Ucap abi dan umi.
Niscala melepaskan pelukannya menoleh menatap kio yang sedari tadi menatapnya. "Abang" Panggil niscala.
"Hmm" Gumam kio.
Niscala langsung memeluk erat kio kembali menangis di pelukan kio. "Hiks abang cala pasti rindu sama abang, cala pasti rindu kejahilan abang hiks. Abang kio sayang enggak sama cala?" Tanya niscala polos menatap kio.
Kio yang awalnya hanya diam menahan sedih ia langsung Terkekeh kecil. "Ada-ada aja pertanyaannya, pasti sayangilah, malahan sayang banget sama adek abang ini" Jawab kio gemes.
Niscala mencium kedua pipi kio. "Abang jangan galak-galak sama kak cia, ya." Ucap niscala.
"Iya, dek" Jawab kio malas.
Kastara memalingkan wajahnya enggan melihat istrinya yang mencium pria lain, walaupun itu abangnya sendiri. "Sial! Enggak enak banget cemburu" Umpat kastara.
Abi menatap kastara. "Saya titip anak saya kamu harus jaga cala putri saya dengan baik, kamu harus bimbing dia ke jalan kebaikan. Tegus dia, marahin dia jika dia melakukan kesalahan tapi jangan sekali-kali kamu kasar dengan cala karena saya tidak ridho anak saya dikasari. Sekalipun itu suaminya sendiri, saya menyerahkan cala sama kamu karena syaa yakin kamu pria baik dan bisa jaga cala anak saya." Ucap abi serius.
Kastara mengangguk. "Saya akan menjaga niscala dengan baik dan rasa cinta, bagaimana saya menyakiti niscala sedangkan saya saja sangat mencintai niscala." Ucap kastara tersenyum tipis.
"Jika kamu tidak lagi menyukai anak saya kembalikan dengan cara baik-baik, seperti saya mengikhlaskan cala pergi bersamamu" Ucap abi mengelus kepala niscala yang tertutup jilbab.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tasbih
Teen FictionKetua geng motor yang terkenal jahat dan menyeramkan menyukai salah satu ning yang terkenal pendiam dan penurut, siapa sangka obsesinya terhadap gadis itu membuat ia melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Langsung baca aja bi...