Ketua geng motor yang terkenal jahat dan menyeramkan menyukai salah satu ning yang terkenal pendiam dan penurut, siapa sangka obsesinya terhadap gadis itu membuat ia melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Langsung baca aja bi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Kastara sampai bandara ia langsung masuk mobil yang sudah menunggunya, kastara ptia itu pulang lebih cepat seharusnya tiga hari lagi ia pulang tapi ia malah pulang sangat awal yaitu tiga hari setelah tinggal di eropa.
Selama tiga hari itu kastara tidak tidur ia fokus kerja dan menyelesaikan kerjaannya, full kerja tanpa jalan-jalan ataupun leha-leha pikirannya terus mengarah ke niscala.
Selama tiga hari itu juga keyiga temannya jatuh sakit sampai di rawat di rumah sakit secara berbarengan, hari ini saja mereka tidak ikut pulang dan masih di rawat. Sedangkan kastara langsung pulang setelah berpamitan pada ketiga temannya.
Sebenarnya kastara juga merasakan tubuhnya tidak baik-baik saja, bahkan rasanya remuk setelah bekerja riga hari tiga malam tanpa istirahat, bahkan makan saja sambil kerja.
Setelah beberapa jam mereka sampai di area pesantren kastara tersenyum manis melihat istrinya yang sedang duduk bersama santriwati. "Berhenti disitu" Ucal kastara menyuruh supirnya berhenti sedikit jauh dari niscala.
Supir mengangguk.
Kastara mengambil bunga yang memang ia beli tadi di jalan. "Astaghfirullah, istri gue gemes amat" Cicit kastara melihat istrinya yang bercerita sambil makan apel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh" Kaget niscala melihat suaminya yang ada di depannya.
"Jawab dulu dong salam aku" Ucap kastara berjongkok di depan wajah niscala.
"W-waalaikumsalam, k-kak kastara? Kakak sudah pulang?" Tanya niscala kaget.
Kastara mengangguk. "Ya, cantik ini duami kamu" Jawan kastara.
"Ganteng banget" Cicit santriwati yang ada di samping niscala.
Niscala menoleh menatap datar mereka. "Ih jangan genkt dia suami aku, sana-sama pergi aku bilangin bang kio kalau enggak mau pergi" Udir niscala kesal sekaligus cemburu.
Sedangkan kastara enggan menoleh kearah manapun, fokusnya menatap wajah istrinya. "Lagi ngomongin apa tadi?" Tanya kastara.
