***
Niscala masuk kelasnya ia duduk menatap lurus depan, disampingnya ada dela yang terus menatapnya heran. Niscala tahu tatapan heran dela padanya karena ia tidak terlalu banyak berinteraksi dengan dela, itu semua atas perintah suaminya dan ia ingin mematuhi perintah suaminya walaupun terasa berat karena dela sangat baik tidak seperti yang dipikirkan suaminya.
"Lo kenapa sih nis? Gue salah apa sama lo sampai lo diam gitu?" Tanya dela kesal.
"Tau nih sih niscala, tiba-tiba ngediemnin kita semanja tugas itu" Heran sisil.
Niscala tersenyum tipis. "Kalian enggak salah apa-apa aku cuma mau diam aja" Jawab niscala merasa bersalah.
"Bohong, pasti ini semua permintaan kastara kan?" Tanya dela yakin.
Niscala menggeleng cepat. "Buk----"
"Pagi" Sapa dosen masuk kedalam kelas sambil membawa tumpukan buku. "Hari ini kita hanya satu jam belajar, selebihnya kita kumpul di aula ada pengumuman" Ucap dosen.
Mereka mengangguk dan langsung menulis materi yang ditulis dosen. Tidak lama dosen menyudahi pembelajarannya dan langsung keluar kelas.
"Niscala" Panggil deden menghampiri niscala ke mejanya.
Niscala menoleh melirik deden. "Iya?" Tanya niscala menunduk sambil memasukkan bukunya.
"Bisa temenin gue beli buku enggak?" Tanya deden.
Niscala menggeleng cepat. "Enggak bisa, soalnya aku ada acara di rumah" Elak niscala.
"Plisss, janji cuma bentar do------"
"Lea" Panggil kastara menghampiri mereka bersama ketiga temannya.
"K-kak" Kaget niscala langsung menghampiri suaminya. "Ini e-enggak----"
Kastara menghampiri deden menatap deden tajam. "Stop deketin niscala kalau lo enggak mau nyawa lo melayang" Bisik kastara.
"Apaan sih lo ra, niscala itu sepupu lo enggak seharusnya lo posesif sama dia" Ucap deden.
Kastara terkekeh kecil. "Sok tau lo, nanti juga lo tau sendiri" Bisik kastara langsung keluar sambil menarik niscala ke kantin.
"K-kak katanya kita pura-pura----"
"Diam aku tau mana yang baik dan salah" Potong kastara.
Niscala mengangguk patuh mereka duduk di kursi paling pojok, tempat anak Enigma berkumpul termasuk kastara. Banyak mata menatap niscala dengan tatapan kaget, bukan apa-apa ini pertama kalinya ada perempuan yang berani duduk di kursi anak Enigma, ditambah ada snag ketua.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 Tasbih
Teen FictionKetua geng motor yang terkenal jahat dan menyeramkan menyukai salah satu ning yang terkenal pendiam dan penurut, siapa sangka obsesinya terhadap gadis itu membuat ia melakukan segala hal untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Langsung baca aja bi...