19. Emosi kastara

359 9 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Kastara pura-pura tidur pulas ia mengontrol emosinya ia cemburu istrinya dekat-dekat dengan pria lain, ditambah banyak waega termasuk kakak kandung niscala mendung mereka berdua.

Niscala keluar kamar mandi setelah mengganti pakaiannya dengan piyama. "Kak enggak ganti baju dulu?" Tanya niscala menghampiri kastara ke kasur.

Hening.

Niscala memberanikan menyentuh lengan kastara yang langsung kastara teois. "Eh" kaget niscala mendapat tepisan dari kastara.

"Jangan sentuh gue" Ucap kastara membuka matanya menatap dingin niscala.

"Eh k-kak kenapa? Aku ada salah?" Tanya niscala keheranan.

"Lo masih enggak sadar? Lo buat gue marah hah?" Tanya kastara marah.

Niscala menggeleng pelan. "E-enggak aku enggak ta----"

BRAK.

Kastara menendang meja kecil sampai tempat tidur membuat niscala terlonjat kaget. "LO NGAPAIN DEKAT-DEKAT SAMA COWOK YANG DIPANGGUNG ITU?, KENAPA BAJU LO GANTI DAN MALAH COPLE SAMA DIA." Bentak kastara marah.

Deg

Niscala menatap kastara yang menatapnya tajam. "A-aku juga enggak tau, kan aku udah jelasin kalau sebenarnya bukan aku yang jadi pembawa acara. Tapi sebenarnya ustazah lia-----"

"GUE ENGGAK PEDULI, GUE TETAP ENGGAK SUKA LO MELAKUKAN SESUATU TANPA IZIN DARI GUE. INGAT GUE INI SUAMI LO" Bentak kastara.

Niscala terisak ia menunduk takut. "Hiks m-maaf k-kak aku ngaku salah" Isak niscala.

Kastara menarik tangan niscala mencengkeram tangan niscala erat. "Walaupun gue nakal, anak geng motor, suka mabuk, suka tawuran seperti yang lo lihat pertama kali kita bertemu. Tapi gue enggak ada sedikitpun berniat menjerumuskan lo ke jalan keburukan, gue belajar mengaji, sholat semuanya demi lo. Demi bisa jadi suami yang baik buat lo tpai kenapa lo kaya gitu hmm?"

Niscala berusaha melepaskan cengkraman tangan kastara yang malah semakin erat. "Hiks s-sakit kak hiks m-maafin aku hiks" Isak niscala.

Kastara melepaskan cengkeramannya tatapannya masih tajam. "Selagi lo dekat-dekat pria lain gue enggak akan segan-segan kasih pelajaran yang enggak akan pernah lo lupakan seumur hidup" Ancam kastara tak main-main.

Niscala mengangguk takut. "I-iya hiks" Isak niscala menahan sakit di pergelangan tangannya.

"Tidur sudah malam" Suruh kastara yang langsung diangguki niscala.

100 TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang