22. Kedua orangtuanya kastara.

341 7 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Niscala menatap suaminya yang menatap kedua orangtuanya yang tatapan dingin, ini pertama kalinya niscala melihat wajah mertuanya lebih dekat. Karena dihari pernikahannya mertuanya langsung pulang setelah akad nikah selesai.

"Mau apa kalian kesini?" Tanya kastara menatap mereka dingin.

Pradipta menatap kastara. "Kami kesini tentunya ingin melihat kabar anak kami, sekaligus ingin melihat menantu kami yang sedang hamil cucu kami" Jawab pradipta melirik niscala.

Kastara yang mendengar jawaban papahnya terkekeh hambar. "Anak? Menantu?, Cucu? Sejak kapan kalian menginginkan itu semua?. Bukankah kalian selama ini tidak memiliki anak?" Tanya kastara.

Niscala menoleh menatap kastara yang terlihat emosi. "Kak jangan gitu dia orang tua kakak" Tegur niscala mengusap punggung tangan kastara.

Kastara menatap niscala. "Mereka tidak pantas disebut orang tua asal kamu tau" Ucap kastara.

"Kastara, sebenci itukah kamu sama kita berdua? Kami ini kedua orang tua kamu nak. Mamah yang melahirkan kamu mamah yan-----"

"Yang merawat kastara dari kastara lahir mbok sul, bukan mamah" Potong kastara.

Deg

Arum menatap lekat kastara. "Apa yang membuatmu sebenci itu sama kami?' tanya arum air matanya mengalir deras.

Kastara menatap mamahnya. "Aku membenci kalian karena kalian tidak pernah memberikan kasih sayang layaknya seperti ibu, dan ayah, kalian hanya fokus kerja dan memaksaku untuk berpikir keras tentang duania bisnis." Jawab kastara.

"Kami mendidikmu keras karena kami ingin kamu sukses diusia muda, hasil didikan kami berhasil kamu sukses jadi CEO perusahaan milik kamu sendiri. Papah bangga sama kamu" Ucap pradipta.

Kastara mengangguk pelan. "Ya saya memang sukses diusia muda, tapi saya tidak menikmati itu semua. Saya bekerja dan berpikir keras untuk sukses bukan karena saya ingin sukses atau banyak uang. Tapi karena saya takut kalian akan memberikan pelajaran yang sangat diluar batas" Jawab kastara.

"Kami tidak sejahat itu kastara" Geram pradipta.

Kastara menganggam tangan niscala erat, mengingat masa lalu yang buruk diwaktu kecil. "TIDAK SEJAHAT ITU? KALIAN MENGHUKUM ANAK KALIAN SENDIRI DI GUDANG GARA-GARA ANAK USIA 12 TAHUN TIDAK BELAJAR SETENGAH HARI. KALIAN MENGHUKUM ANAK KALIAN SENDIRI DI GUDANG YANG SANGAT SERAM SAMPAI-SAMPAI ANAK KALIAN BERTERIAK KETAKUTAN. APA KALIAN LUPA ITU HAH?" Bentak kastara napasnya memburu matanya memerah.

100 TasbihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang