Penolakan Gracia terhadap ajakan Shani untuk melihat Festival di Old Town Square membuatnya resah sendirian di villa.
Bolak-balik menatap pintu masuk hanya untuk memastikan kepulangan sanderanya itu.
Padahal ia sendiri tahu Shani baru pergi setengah jam lalu.
"Astaga kenapa aku jadi seperti ini." Gumamnya.
"Nona tidak apa-apa?" Tanya seorang bodyguard padanya.
Gracia tak menjawab apapun dan beranjak pergi ke kamarnya lalu kembali keluar kamar dengan mantel dan Syal yang Shani pakaikan padanya tadi saat ditaman.
"Antar aku ke old town square." Perintahnya pada bodyguardnya itu.
Mereka berdua pun pergi menuju festival.
Ada banyak sekali orang disana, beberapa turis juga menikmati festival itu.
Gracia mengedarkan pandangannya untuk menemukan keberadaan sigadis jangkung dan bodyguardnya Alex.
Hingga ia melihat sekelompok anak-anak mengerubungi seorang wanita yang ia cari-cari itu.
Gracia mendekati kerumunan itu namun tak Shani sadari.
Ia asyik bermain gelembung sabun bersama anak-anak disekelilingnya.
"Are you guys happy now?" Tanya Shani.
Anak-anak itu spontan mengangguk dengan gembira mengiyakan pertanyaan Shani.
Entah siapa anak-anak itu, namun Shani mencoba untuk menghibur mereka yang terlihat sedih karena melewati festival hanya dengan pengasuh mereka.
"Shani"
Suara panggilan dari seseorang membuat fokusnya buyar.
Melihat siapa yang memanggil Shani mengukir senyumnya sangat manis.
Bahagia karena Gracia menyusulnya.
"Sedang apa disini? Bersama anak-anak?" Tanya Gracia heran.
"Aku suka dengan gelembung udara, makanya aku ikut bermain bersama mereka." Jawab Shani dibalas gelengan kepala oleh Gracia.
Tak lama kemudian pengasuh dari anak-anak itu datang menghampiri Shani untuk berpamitan.
"Terimakasih sudah menghibur anak-anak nona Shani."ucap perempuan paruh baya itu.
"Sama-sama bibi.. hati-hati dijalan." Balas Shani dengan senyuman.
Mereka semua berpamitan, namun tak disangka salah seorang anak laki-laki paling kecil dari yang berusia sekitar 5 tahun itu beringsut memeluk lutut Shani.
Shani pun berjongkok untuk menyamai tinggi anak itu.
"Apa kita akan bertemu lagi? Aku ingin bermain lagi dengan kakak."ucapnya dengan wajah sedih.
Shani menghela nafasnya sejenak.
Hari ini adalah hari terakhir hidupnya.
Karena besok ia akan dieksekusi oleh Gracia.
"Tentu saja. Kita bisa bermain bersama lagi nanti."
Bukan Shani yang menjawab pertanyaan anak itu, melainkan Gracia.
Gracia mendekati anak itu dan ikut berjongkok disisi Shani mengusap anak itu dengan sayang.
"Kakak sendiri yang akan pastikan kalau kak Shani akan mengajak kamu bermain lagi. Jadi jangan bersedih dan pulanglah." Ucap Gracia.
Tak disangka anak itu memeluk dua tubuh wanita dewasa itu dan menciumi pipi mereka berdua.
Gracia dan Shani menjadi canggung dibuatnya namun Gracia mencoba menyembunyikan kecanggungan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/358655885-288-k136036.jpg)