The one and Only (3)

571 72 14
                                    

𝟓 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧

"Cici lagi sibuk?? "

Azizi Asadel tiba-tiba saja menelpon disore hari saat Gracia baru saja selesai dari kesibukannya.
Terakhir kali mereka bicara entah pada bulan apa.
Itu karena sang adik kesayangan Gracia ini sangat sibuk sebagai seorang aktris ternama.
Bermain sinetron stripping disetiap hari dan juga menjadi pemeran utama suatu film. Belum lagi harus menghadiri wawancara dan press conference. Orang sesibuk ini bagaimana bisa menyempatkan diri untuk menelpon kan?

"Kenapa Zoy? " begitu sapaan akrab Gracia pada Zee sejak dulu masih menjadi idol.

"Hmm.. Nanti sore kalau ada waktu mau gak kita kumpul bersama? Ada aku, Toya Christy... Sama ci Shani. "

Mendengar nama terakhir yang Zee sebut, membuat Gracia meremas telponnya.

Apa kabar wanita jangkung sipit itu?
Setelah beberapa bulan Gracia menikah ia hilang kabar. Nomor kontaknya tidak aktif, seluruh keluarganya tak pernah memberi jawaban pasti tentang Shani padanya.
Tiba-tiba saja Shani resign dari JKT dan pulang ke Yogyakarta tanpa pamit ataupun pemberitahuan.

"Gak bisa Zoy.. Sore ini mas Billy mau ajak aku sama Gracie kerumah papa mamanya. " tolaknya dengan halus.

Ia enggan melihat Shani untuk saat ini.
Sebelum wanita itu memberinya penjelasan secara langsung secara empat mata ia tak bisa memaafkannya.

Tapi ia tak sedang berbohong. Ia dan putri kecilnya memang akan datang kerumah mertuanya itu sore nanti untuk acara makan malam.
Ia pun sudah bersiap-siap.

Kini Gracia tengah melukis alisnya dengan hati-hati.

Namun permohonan Zee membuat pensil alisnya terhenti di tengah-tengah.

"Kalau bisa... Cici jangan pergi ya.."

Terdengar gemetar dari suaranya membuat khawatir tiba-tiba menyapa Gracia.

"Kenapa Zoy? "Tanyanya resah.

"Tolong datang ci.. Ci Shani butuh ci Gre... " suara yang semula ceria dan riang, berganti menjadi isak tertahan.

Zee menangis dan membuat Gracia sukses merasa pening memikirkan alasan gadis itu menangis perihal Shani.

Seperti racun yang tiba-tiba membunuh.
Kewarasan Gracia menghilang saat tak lama sahabat karibnya -Anin- mengirimnya sebuah foto melalui aplikasi hijaunya.

Gre

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gre.. Shani mau ketemu kamu.
Kamu datang ya..

****

Tak pernah sekalipun terbesit di pikiran Gracia, bahwa ia akan sangat menyakiti perasaan dan menghancurkan hati orang terdekatnya.

Ia tak pernah mengira jika ia akan menjadi panah beracun untuk seseorang yang ia sayangi.

Di tempat yang dijanjikan Zee, mereka pun akhirnya bertemu tapi tanpa Shani. Yang ada justru Feni dan Anin.

Penjelasan yang Feni dan Anin jabarkan padanya sukses menampar dirinya bahkan menikam jantungnya.

"Andainya kamu peka Gre.. Akan sikap ci Shani selama ini ke kamu. Aku sampai iri. Tapi bidadari sesempurna itu kamu lukain hatinya. " Anin tertawa diakhir perkataannya. Tawa sumbang yang seolah mengejek Gracia.

"Berapa lama kalian berteman Gre? Lebih dari sepuluh tahun, lebih dari ribuan momen kalian lalui. Selama itu pula Gre, Shani menyimpan perasaan cintanya ke kamu. Apapun yang berkaitan soal kamu dia lakuin. Kamu gak mau dia tinggalin kamu di JKT dia rela jadi Staff JOT. Tapi kamu yang tinggalin dia. Dan yang lebih menyakitkan lagi, kamu paksa dia untuk melihat seseorang menggenggam tangan kamu dan memperistri kamu Gre. "

Feni dan Anin tidak sedang menghakiminya, Gracia tahu itu. Mereka hanya menyuarakan isi kepala dan hati mereka.

Mereka juga adalah orang yang paling menyayangi Shani.

Rasa bersalah kini datang dengan sendirinya.
Membayangkan sesakit apa penderitaan Shani, berdiri pada tempat yang sama bertahun-tahun lamanya.

"Shani kenapa fen? " tanya Gracia dengan airmatanya.

Billy merangkul erat tubuh mungil Gracia yang bergetar karena tangisnya.

Ia mendengar semua percakapan wanita itu.

Dan tak ada rasa marah sedikitpun dihati Billy pada Shani karena telah mencintai istrinya.

Karena Billy tahu, bahwa cinta Shani sangat tulus pada Gracia hingga wanita itu merelakan Gracia untuk menikah dengannya.

Sementara tanya Gracia tak mendapatkan jawaban dari Feni.

Wanita itu justru diam dengan bibir tergigit karena menahan tangisnya.

"Fen!! " Tak Sabar Gracia pun meneriaki sahabatnya itu.

"Ci Shani.. Mengidap Leukimia akut. Dokter bilang terlambat untuk diobati. Tinggal..menunggu waktu untuk ci Shani.. " si gadis muda yang sejak tadi ada ditempat yang sama dengan Gracia akhirnya bicara.

Christy, si adik bungsu yang paling menyayangi Shani itu tak sanggup melanjutkan ucapannya dan menangis dipelukan sahabatnya, Zee.

Gracia membekap mulutnya untuk tangisnya agar tak menjerit.

Kenapa kenyataannya sesakit ini?
Ia bersumpah untuk tak memaafkan Shani yang meninggalkannya tanpa alasan itu.

Namun ternyata dialah yang harus meminta maaf. Bahkan rasanya tak pantas untuk dimaafkan.

Tbc




Heyho.. Tunggu aku seminggu lagi ya..

See you



Everyday LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang