-Jangan pendam perasaan jika tak ingin terbakar sendiri-
Tidak pernah terpikirkan dan terbayangkan oleh gadis manja nan urakan ini bahwa dia akan menikah diusia 17 tahunnya atas dasar hutang Budi yang ayahnya miliki pada seorang wanita muda Presdir hotel ternama Huang Grup.
"Maaaaahhhh Gracia kan belum lulus SMA mah...masa Gracia harus..harus nikah gini...udah kayak orang MBA tau gak..kan Gracia gak hamil." Keluhnya pada sang ibu saat ia sedang dirias pengantin.
"Sayaaaanggg mamah paham kamu belum siap..tapi semua ini mesti terjadi nak. Miss Shani meminta kamu untuk menjadi istrinya sebagai balas budi yang harus papah bayar karena sudah ditolongnya. Tolong ya..hargai keputusan papah.." ucap sang ibu menenangkan.
Walaupun Gracia adalah gadis yang urakan dan keras kepala, namun menyangkut orangtuanya ia tak pernah berani menolak perintah mereka.
Akhirnya pernikahan pun terjadi, dan Gracia resmi menjadi pasangan dari seorang wanita berparas cantik bernama Shani Indira Natio.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gracia bangun! Sebentar lagi jam setengah tujuh." Shani membangunkan Gracia dari luar kamarnya.
Shani mengerti Gracia tak siap dengan pernikahan ini.
Jadi ia membebaskan Gracia dan memberinya ruang tersendiri.
Ia tak mau Gracia merasa tertekan menikah dengannya.
Dengan wajah lesu Gracia berjalan keluar dari kamarnya.
Shani yang memandang kelakuan istrinya itu pun bertanya dengannya.
"Kamu kenapa Gracia?"
Gracia mengusap wajahnya sebentar lalu berdecak sebal.
"Kangen mamah" gumamnya sambil cemberut.
Shani tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Sikap manja Gracia masih sama saja padahal mereka sudah 3 bulan menikah.
"Kamu mau pulang ke rumah kamu?" Tanya Shani.
Mendengar pertanyaan itu,wajah Gracia pun berbinar
"Boleh kak??"
Shani tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Makasih kak.."ucapnya dengan ceria.
Shani mengangguk, ikut senang melihat Gracia yang ceria.
Mereka tak banyak interaksi, karena Shani sendiri sibuk dengan pekerjaannya dan Gracia sibuk dengan kegiatan organisasi disekolahnya.
Meski begitu, Shani selalu menyiapkan dan membantu apapun yang dibutuhkan Gracia.