I

6.7K 254 0
                                    

~HAPPY READING~

"Mau ngapain lu?" Tanya Marsha.

"Mau tidur lah" Jawab Zean yang baru saja merebahkan dirinya di kasur.

"Gak, gak ada. Lu sekarang tidur di sofa"

"Lah kok gitu?"

"Heh bukan berarti kita udah nikah gw mau ya sekasur sama lu. Inget ini tuh cuman perjodohan. Dan gw udah punya pacar. Jadi sana sana" Ucap Marsha sambil mendorong tubuh Zean.

"Ck iya iya"

"Kamar siapa, yang tidur di kasur siapa" Keluh Zean.

"Ya kalo lu gak suka, lu tinggal cerein gw. Ribet amat jadi cowok"

"Enteng banget tuh congor kalo ngomong ye" Batin Zean.

"Terserah lu deh" Balas Zean sambil merebahkan tubuhnya di sofa dan mulai memejamkan matanya.

Alzean dan Marsha adalah sosok suami istri yang dijodohkan oleh Gracio dan Shani selaku orang tua Zean dan juga Melody selaku ibunda dari Marsha. Mereka berdua dijodohkan karena wasiat Alm. Hanif yang merupakan Ayahanda Marsha. Hanif dan Gracio adalah sahabat sejak mereka kecil. Dan mereka pernah berjanji untuk menikahkan anak mereka saat sudah besar.

Pagi pun tiba

Zean yang terbangun lebih dahulu. Ia merasakan tubuhnya pegal-pegal.

"Aduhhh gila seminggu tidur disini bisa remuk badan gw. Tapi yang minta istri gw sendiri."

"Huffttt" Zean membuang nafas panjang sambil melihat tubuh Marsha yang masih terbungkus selimut.

"Bangunin apa nggak ya?" Sekarang ia sedang dilanda kebingungan. Jika ia tidak membangun Marsha dan turun kebawah maka akan timbul pertanyaan dari orang tua mereka. Tetapi, Zean juga tidak tega membangunkan Marsha yang masih tampak kelelahan.

"Ah udahlah cuek. Ntar klo ditanya tinggal ngeles"
Zean memutuskan untuk meninggalkan Marsha dan turun ke bawah.

"Pagi Pah, Mah, Bunda Mel" Zean menyapa orang tua dan mertuanya yang sudah berada di meja makan.

"Pagi Sayang/Zee" Jawab ketiganya.

"Marsha mana Zee?" Tanya Bunda Melody.

"Masih tidur Bun. Masih kecapean mungkin" Balas Zean

"Kecapean kenapa tuh?" Celetuk Gracio sambil menarik alisnya menggoda Zean.

"Ya kan kemarin abis nikah Pah. Papah juga sih ngundang tamu banyak banget. Katanya yang deket-deket aja"

"Bukan itu maksud Papah"

"Lah terus?" Zean tampak kebingungan tidak mengerti maksud Papahnya.

"Kalian kan sudah menikah. Nah itu tuh.."

"Hah?"

"Ah kamu mah. Sok polos"

"Ya lagian Papah ngomong setengah-setengah. Kan Zean gak ngerti"

"Udah udah masih pagi jangan berantem. Makan dulu yuk" Ujar Shani menengahi

"Zean nanti aja Mah. Nunggu Marsha"

"Ohhh bucin. Kemarin aja sok-sokan nolak" Lanjug Gracio

"Mas, stop godain anaknya. Biarin toh orang dia suaminya" Tegur Shani

"Iya mah iya"

"Yaudah Shan, aku bangunin Marsha dulu" Ucap Melody yang kemudian segera bangkit dari kursinya

"Ehh Bun tunggu dulu. Biar Zean aja yang bangunin Marsha. Kan sekarang Marsha tanggung jawab Zean" Tahan Zean

"Gapapa Zee?"

"Ya gapapa atuh Bun. Zean ke kamar dulu ya"

Zean pun pergi ke kamarnya.

Setelah membuka pintu kamar, Zean melihat Marsha masih berada di alam mimpinya. Zean pun memutuskan untuk membuka gorden kamarnya.

"Eughh" Marsha yang terusik karena sinar matahari yang masuk.

Pelan-pelan Marsha membuka matanya dan melihat sosok Pria dihadapannya.

"Siapa kamu?" Sontak Marsha terkejut.

"Hei, Ini gw Zean"

"Ngapain lu disini?"

"Ngapain? Ini kan kamar gw"

Marsha pun melihat sekitar. Ia baru mengingat bahwa semalam ia dan Zean telah resmi menikah dan kini Marsha tidur dikamar Zean.

"Udah ditungguin sarapan. Cepetan lu bangun terus mandi dulu"

"Ck iya iya" Decak Marsha yang kemudian bangkit dan menuju kamar mandi.

"Woi ini beresin dulu kali kasurnya"

"Berisik lu" Balas Marsha dari dalam kamar mandi.

"Huufftt" Zean hanya bisa membuang nafas panjang dan mulai merapikan tempat tidur miliknya.

"Maafin Zean ya Yah. Sepertinya pernikahan ini akan berat. Tapi Zean pasti berusaha membuat Marsha jatuh cinta sama Zean" batin Zean.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hai
kembali lagi sama author paling kece...

Iya gw up cerita baru...
Karena pengen aja sih
Tenang, cerita yang pertama gak akan terlantar kok.
Doain aja semoga makin banyak ide yg ngalir di otak gw

Makasih semunya yang udah support gw di cerita yang pertama
Semoga cerita kali ini juga tetep bisa menghibur kalian ya...

Maaf klo ada kata yang kurang mengenakkan ataupun ada typo sedikit
Jangan lupa vote yaa...
Terimakasih

Jakarta, 24 Februari 2024

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang