VI

3.1K 185 1
                                    

~HAPPY READING~

Sore harinya, Marsha telah memakai pakaian yang rapih.

"Lu mau kemana?" Tanya Zean.

"Bukan urusan lu!" Jawab Marsha ketus.

"Ya urusan gw lah. Gw kan suami lu. Ntar klo kenapa-kenapa gw yang repot"

"Gw gak pernah ngakuin lu suami gw. Dan gak akan pernah. Jadi lu gak usah repot-repot ngekhawatirin gw" Balas Marsha kemudian melenggang pergi.

"Kita liat aja kedepannya" Gumam Zean.

"Zee?"

"Iya Bun?"

"Marsha mau kemana itu? Kok Bunda denger dia teriak-teriak tadi" Tanya Melody dari arah dapur.

"Gapapa mah. Marsha cuma mau main sama temennya kok"

"Ohh"

"Entah sudah seberapa banyak dosa gw, Sha. Harus bohong terus buat nutupin kelakuan lu" Batin Zean.

Marsha kini telah berada di depan rumah yang besar dan megah.

"Semoga dia mau nemuin gw" Batin Marsha.

Tok
Tok
Tok

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, eh M-Marsha?"

Marsha tanpa basa basi langsung memeluk tubuh pria didepannya.

"Aku kangen sama kamu do" Ucap Marsha.

Ya, Marsha pergi ke rumah Aldo.

"Kamu ngapain kesini?"

"Ya emang kenapa? Gak boleh aku ke rumah pacarku sendiri"

"Pacar? Sha, kita tuh udah ga ada hubungan lagi. Kamu udah punya Zean. Udah sah sebagai suami istri"

"Tapi aku gak mau sama dia do. Aku gak cinta sama dia"

"Aku maunya sama kamu. Cuma kamu"

"Kita gak bisa Sha"

"Bisa kita bisa. Asal kita mau kita bisa sama-sama lagi. Aku bakal ceraikan Zean"

Mendengar kata Cerai yang keluar dari mulut Marsha, membuat Aldo marah.

"JANGAN PERNAH UCAPIN KATA CERAI SHA. PERNIKAHAN ITU HAL YANG SAKRAL. JANGAN PERNAH MAIN-MAIN SAMA YANG NAMANYA PERNIKAHAN"

Melihat Aldo yang tersulut emosi, Marsha merasa ketakutan.

"Hiks hiks kamu bentak aku do?"

"Sorry Sha. Gw gak bermaksud"

"Hei ada apa ini?" Jawab Ibu Aldo yang keluar karena mendengar pertengkaran anaknya dan Marsha.

"Ga ada apa apa Bu. Maaf Aldo udah teriak teriak"

"Loh ada Marsha?"

"H-hai Tante" Balas Marsha dengan suara yang masih sesegukan.

"Kamu kenapa?"

"Gapapa ku Tan"
"Marsha izin langsung pulang ya Tan"

"Loh kok pulang? Kamu udah lama disini?"

"Lumayan lah Tan"

"Gak mau makan dulu?"

"Gak usah Tan. Marsha makan di rumah aja"

"Marsha pamit ya Tan"

"Iya Sha. Hati-hati ya"

"Do aku pulang dulu ya"

"Hmm" Aldo hanya menjawab dengan deheman.

Marsha pun memberhentikan taksi, dan pergi meninggalkan rumah Aldo.

"Maaf mba, ini kita kemana ya?" Tanya sang supir taksi.

"Jalan aja dulu pak, nanti saya bilang kalo mau berhenti"

"Duh gimana ya mbak. Bukan gak mau tapi..."

"Saya bayar berapapun nanti"

"Baik mba" Sang supir langsung menancap gas.

Selama perjalanan, Marsha hanya bisa menatap ke arah luar jendela. Air matanya sedari tadi tidak bisa berhenti mengalir membasahi pipinya. Ia sangat terkejut karena ini pertama kalinya ia mendengar Aldo meninggikan suara saat berbicara dengannya.

"Perjodohan ini hanya buat sial. Arrghhh" Gumam Marsha sambil mengacak rambutnya karena frustasi.

"Mungkin belum saatnya Sha. Tapi akan aku buktikan" Batin seseorang.

TBC

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang