VIII

2.8K 174 0
                                    

~HAPPY READING~

Setelah puas menikmati keindahan alam pantai, sepasang suami istri ini memutuskan untuk pulang. Tak ada obrolan panjang selama perjalanan. Zean yang mencoba membuka obrolan hanya dijawab singkat oleh Marsha.

"Lu kenapa Sha?" Tanya Zean.

"Kenapa apa?"

"Daritadi singkat banget jawabnya. Bete?"

"Gw gapapa. Cuma ngantuk aja"

"Yaudah atuh kalo ngantuk tidur aja. Ntar gw bangunin kalo udah sampe"

"Lu gapapa gw tinggal tidur?" Marsha sebenarnya ingin tidur. Tetapi, dari tadi ia merasa tidak enak kepada Zean jika harus meninggalkannya sendiri.

"Ya gapapa. Tidur aja kalo ngantuk. Kasian juga gw ngeliatnya"

Marsha hanya mengangguk kemudian memposisikan duduknya agar nyaman lalu memejamkan matanya.

"Capek banget ya kamu. Selamat tidur istriku" Gumam Zean sambil mengusap lembut kepala Marsha yang sudah terlelap.

Membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk sampai di rumah megah milik Zean. Saat ini mobil Zean sudah berhenti di depan pekarangan rumahnya.

"Sha... Bangun yuk udah sampai nih" Ujar Zean sedikit menggoyangkan tubuh Marsha. Tapi, tak ada tanda-tanda Marsha akan bangun.

"Capek banget kayaknya" Gumam Zean.
"Gendong aja kalo ya" lanjutnya.

Zean pun membopong tubuh Marsha masuk ke dalam rumah.

Tok
Tok
Tok

Dengan susah payah Zean mencoba mengetuk pintu rumahnya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, ya ampun Zean. Marsha kenapa?"

"Dia gapapa kok Bun. Kecapean aja mungkin"

"Ohh yaudah kamu langsung bawa ke kamar aja ya. Kalian udah makan?"

"Sudah kok Bun. Kalo gitu Zean ke kamar dulu ya Bun"

"Iya nak Zean. Hati-hati ya"

Zean pun membawa tubuh Marsha yang masih terlelap menuju kamarnya dan langsung merebahkannya di kasur yang empuk miliknya.

"Huhh lumayan juga ya" Ujar Zean sambil memijat tangannya yang pegal.

"Mandi dulu deh" Zean pun beranjak menuju kamar mandi.

Saat Zean tengah mandi, Marsha mulai sadar dari alam mimpinya.

"Loh kok gw di kamar? Kapan nyampenya?" Ucap Marsha yang terkejut. Kemudian ia mengecek badannya apakah pakaiannya masih utuh.

"Huhh untung aja gw gak diapa-apain. Tapi siapa yang bawa gw kesini? Apa jangan-jangan..." Gumam Marsha.

"Loh Sha, udah bangun?" Ucap Zean yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"AAAHHHKK" Teriak Marsha saat mendengar suara Zean yang baru keluar dari kamar mandi tapi hanya mengenakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Loh kenapa Sha?"

"Lu kenapa gak pake baju sih?" Tanya Marsha sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Gw kan abis mandi" Balas Zean.

"Ya kan bisa pake baju di kamar mandi"

"Hehe gw lupa bawa bajunya"

"Yaudah sana pake bajunya dulu"

"Iya iya" Zean pun mengambil satu set pakaian dan masuk lagi ke dalam kamar mandi.

Marsha yang masih shock dengan apa yang terjadi barusan berusaha mengatur nafasnya. Ia sangat malu karena tadi melihat badan Zean yang kekar dengan perut kotak-kotaknya. Padahal itu hal yang lumrah saja, toh mereka sudah menikah.

Kini Zean keluar dari kamar mandi sudah mengenakan kaos oblong hitam dengan celana pendek hitam. Simpel, tetapi memancarkan aura ketampanannya. Marsha melihat hal itu hanya bisa terpana.

"Sha, oi" Ujar Zean sambil melambaikan tangannya.

"Oh eh iya kenapa?" Balas Marsha yang sadar dari lamunannya.

"Lu kenapa? Kok ngelamun?"

"Ng-nggak kok. Gw gapapa"

"Mandi gih lu. Udah bau tuh badan lu"

"Enak aja. Gini-gini gw tetep wangi ya"

"Yaudah iya-iya. Tapi lu tetep harus mandi. Kan tadi abis dari luar. Baru abis itu lu lanjut tidur aja gapapa"

"Iya" Marsha pun beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setalah mandi, bersih-bersih, dan mengenakan pakaiannya, Marsha keluar dan melihat Zean yang tertidur di sofa kamarnya.

Marsha pun menghampiri Zean

"Kasian, pasti capek banget nih" Gumam Marsha.

Marsha pun berlutut menyamakan tubuhnya dengan Zean dan mengusap lembut rambut Zean.

"Zean kalo diliat-liat ganteng juga ya" Ucap Marsha pelan yang menatap wajah tampan pria di depannya itu.

"Ih apaan sih Marsha. Gak gak lu gak boleh jatuh cinta sama Zean. Lu itu punya Aldo" Batin Marsha menyadarkannya dari lamunannya.

Marsha pun bangkit dan menuju kasur kemudian menarik selimut kemudian memejamkan matanya.

Zean yang sebenarnya belum sepenuhnya tidur hanya bisa tersenyum mendapati perlakuan dari Marsha.

"Semoga perjuangan gw gak sia-sia" Batin Zean.

TBC

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang