~HAPPY READING~
Pagi hari telah tiba. Marsha terusik dari tidurnya akibat sinar matahari. Saat ia bangun ia merasakan tangan yang memeluk dirinya dari belakang.
"Zean?" Gumam Marsha.
Marsha membalikkan badannya dan terlihat siapa yang memeluknya. Bukan Zean, tetapi sang Bunda, Melody yang ikut tidur dengan Marsha di kamar Zean.
Marsha pun mencoba mengangkat tangan sang Bunda dari tubuhnya secara perlahan agar tidak mengganggunya. Kemudian, ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan turun ke bawah.
Sesampainya di bawah, Marsha melihat sosok Zean yang sedang tertidur di sofa depan TV. Ia pun menghampirinya.
"Makasih ya udah mau nenangin aku semalem" Ucap Marsha sambil mengelus lembut rambut Zean.
Setelah itu, Marsha pergi ke arah dapur. Ia berniat untuk memasak sarapan untuk keluarganya. Dengan telaten Marsha bermain dengan alat masak di dapur memasak makanan yang dari baunya saja menggugah selera.
Zean mendengar suara seseorang dari arah dapur pun terusik. Ia bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah dapur.
"Hemm wangi banget. Siapa nih yang lagi masak?" Gumam Zean.
"Kamu masak Sha?" Tanya Zean saat dirinya melihat siapa yang di dapur.
"Aduhh kamu ni ngagetin aja. Iya aku lagi pengen masak aja" Balas Marsha.
"Kamu semalem tidur di sofa depan?" Lanjutnya.
"Iya aku ngeliat Bunda tidur sama kamu kayaknya nyenyak banget. Kan gak mungkin kalo aku tidur di sofa kamar"
"Pasti pegel ya badannya"
"Ya lumayan sih. Gapapa kok udah biasa juga kok" Ucap Zean sembari duduk di kursi dekat Marsha.
"Makasih ya karena udah nenangin aku semalem. Maaf kalo aku selalu ngerepotin kamu"
"Hei Marsha, lihat aku"
"Kamu gak perlu minta maaf. Emang sudah seharusnya suami direpotin sama istrinya. Dan soal semalem, kamu gak perlu terimakasih. Itu udah menjadi tanggungjawab aku"
"Iya. Kamu sholat subuh dulu gih. Pasti belom sholat kan?"
"Oh iya aku lupa. Aku sholat dulu deh. Lamu udah sholat?" Ucap Zean.
"Aku lagi gak sholat"
"Yahh padahal baru mau aku imamin"
"Lain kali aja ya"
"Bener ya mau. Lebih gede loh Sholat bareng suami. Apalagi suaminya ganteng, baik, Soleh"
"Dih kepedean banget masnya. Udah sana ah keburu siang nanti"
"Iya iya sayang" Zean pun beranjak untuk mengambil air wudhu dan sholat.
Dipanggil "sayang" oleh Zean, seketika muka Marsha menjadi merah karena malu.
"Eh gosong" Marsha melanjutkan aktivitas memasaknya.
"Marsha" Panggil Melody sembari menuruni tangga mencari anak semata wayangnya itu.
"Iya Bun. Marsha di dapur"
"Wangi banget Sha. Tumben banget kamu masak"
"Gapapa Bun. Sekali-sekali kan Marsha udah jadi istri juga. Harus bisa masak lah"
"Aduhh manis banget. Emang istri idaman kamu ini. Bunda bantuin ya"
"Eh ga usah bun. Lagian Marsha cuma masak nasi goreng doang. Dan ini juga bentar lagi selesai"
"Yaudah Bunda bantuin nata di meja makan ya"
"Iya Bun boleh"
Marsha pun melanjutkan aktivitas memasaknya dan Melody menata rapih peralatan makan di meja makan.
Tak lama kemudian, datanglah Shani dan Gracio berbarengan dengan Zean yang baru selesai melaksanakan Sholat.
"Pagi Zee" Sapa Gracio
"Pagi Pah, Mah" Zean membalas sapaan orang tuanya.
"Kamu baru bangun sayang?" Tanya Shani.
"Nggak Mah. Zean udah bangun daritadi. Tadi abis sholat subuh doang kok"
"Marsha mana?" Giliran Gracio yang bertanya.
"Ngapain papah nyariin istri Zean. Mau genit ya" Goda Zean
"Kamu godain istri anak kamu sendiri mas?" Ujar Shani dengan nada yang sedikit tidak enak.
"Eh nggak kok. Zee jangan ngomong yang macem-macem kamu. Fitnah papahnya sendiri" Balas Gracio panik.
"Hahaha papah panik. Zean bercanda doang kok. Marsha ada di dapur tadi si lagi masak"
"Yaudah kamu bangunin Christy sama Freya dulu sana. Abis itu kita makan sama-sama"
"Iya Mah"
Setelah membangun Christy dan Freya, kini semua keluarga duduk bersama di meja makan dengan Marsha dan Zean duduk berdampingan.
"Ini enak banget loh Sha" Ujar Shani.
"Iya bener. Ini enak banget" Tambah Gracio.
"Iya Kak Marsha ini enak banget loh. Mirip lah sama masakannya Mamah. Ya gak Frey?" Timpal Christy.
"Iya bener" Jawab singkat Freya.
"Alhamdulillah kalo kalian semua suka"
"Gimana Zean? Nyesel gak papah jodohin kamu sama Marsha?" Ucap Gracio
"Emang Zean pernah nolak buat dijodohin? Zean kan pasrah aja waktu papah paksa juga" balas Zean
"Iya, tapi sekarang kamu seneng kan?"
"Seneng Alhamdulillah. Dapat dijodohin sama bidadari secantik ini" Ucap Zean sambil melirik ke arah Marsha.
Dipuji oleh Zean, membuat Marsha senyum-senyum dan salah tingkah sendiri.
"Ihh mukanya merah hahaha" Ujar Melody.
Mereka semua tertawa ria.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati (ZeeSha) [END]
Romance"Aku bisa membuatmu JATUH CINTA kepadaku meski kau TAK CINTA" -Risalah Hati by Dewa 19-