IX

2.8K 167 2
                                    

~HAPPY READING~

Hari ini Zean dan Marsha memutuskan untuk kembali ke dunia perkuliahan. Selesai bersiap dan rapih, mereka berdua turun menemui Bunda Melody yang sedang memasak di dapur.

"Pagi Bun" Sapa Zean dan juga Marsha bersamaan.

"Pagi kesayangan Bunda. Kok kalian udah rapih mau kemana?" Balas Melody.

"Kita mau ke kampus bun"

"Loh kok udah ngampus aja?"

"Gapapa kok Bun, kita udah 3 hari gak masuk. Lagian bosen juga kalo di rumah doang" Gantian Zean yang menjawab.

"Yaudah kalian sarapan dulu yuk" Ajak Melody. Zean dan Marsha mengangguk dan kemudian duduk dimeja makan dan memulai sarapannya.

"Emm Zee, Papih sama Mamih kamu tadi telfon bunda katanya minta dijemput hari ini di bandara"

"Iya Bun, tadi papih juga udah bilang kok sama Zean. Sama nanti katanya ada anak temennya papah yang mau ngikut kesini"

"Ngikut kesini?" Tanya Marsha kebingungan yang dari tadi hanya menyimak percakapan Zean dan Bundanya.

"Iya, dia mau sekolah disini katanya. dia seumuran sama Christy. sama-sama kelas 3 SMA. Jadi dia nanti sekolah bareng sama Christy."

Marsha hanya ber-oh ria dan melanjutkan aktivitas sarapannya.

Seusai sarapan dan berpamitan, Zean dan Marsha pergi menuju kampus mereka mengenakan mobil Zean. Selama perjalanan, tak ada perbincangan yang keluar dari mulut mereka berdua. 

"Zee, nanti di kampus lu jangan deket-deket sama gw ya"

"Kok gitu?"

"Gw gak mau anak-anak yang lain tau kalo kita udah nikah. Ntar malah berabe urusannya" Tambah Marsha. Zean hanya mengangguk. 

"Gw tau lu sebenernya masih tetep mau deket sama Aldo kan Sha" Batin Zean.

Kini mobil Zean sudah berada di kampus Jakarta 48. Marsha dan Zean memang satu kampus. hanya berbeda jurusan dan fakultas. Marsha di jurusan hukum, dan Zean di jurusan manajemen bisnis.

"Gw langsung ke kelas ya Zee" Ucap Marsha sebelum turun dari mobil Zean.

"Eh tunggu dulu, Sha" Tahan Zean.

"Apaan?" Zean meronngoh sakunya dan mengambil dompetnya lalu mengeluarkan sebuah kartu debit miliknya.

"Ini lu pegang buat jajan. Nanti gw kan selesai duluan. Lu gapapa kan pulang sendiri?"

"Gak usah udah lu pegang aja kartunya. Iya, nanti gw pulang bareng temen gw aja"

"Gak ada penolakan Sha" Final Zean. Akhirnya Marsha mengambil kartu yang diberikan Zean.

"Yaudah makasih. Gw duluan ya"

"Iya hati-hati"

Setelah itu, Marsha turun dari mobil Zean dan berjalan menuju gedung fakultasnya. Setelah melihat punggung Marsha yang lama-lama menghilang, baru lah Zean keluar dari mobilnya dan menuju ke gedung fakultasnya pula.

Sesampainya di gedung fakultas, Zean di sambut dengan ketiga temannya yakni Aldo, Gito, dan Lionel.

"Wesss boss pagi" Sapa Lionel.

"Pagi" Jawab Zean singkat dan berjalan melewati teman-temannya.

"Hadehh kebiasaan kebiasaan"

"Udah gak usah dipikirin, kayak baru kemarin aja kenal Zean. yuk susulin" Ujar Aldo merangkul pundak Lionel.

Di kampus, Zean memang terkenal sebagai cowok yang Pintar, tampan, macho, dan idaman banyak wanita. Tidak sedikit wanita yang menaruh perasaan dan hati pada Zean. Mulai dari adik tingkat, hingga kakak tingkat. Namun, seakan sia-sia. Zean memiliki sifat yang dingin dan cuek. Dia tidak banyak menanggapi hal tersebut.

Aldo, Gito, dan Lionel yang merupakan teman Zean juga terkenal di kampus ini. Mereka berempat memiliki wajah yang tampan. Banyak orang menyebut mereka "GGS" atau "Gang Ganteng Sekali".

Dikarenakan kelas mereka belum dimulai, mereka memutuskan untuk pergi ke kantin Bi Dar. Tempat ini adalah tempat biasa mahasiswa-mahasiswi FEB istirahat. Sebenarnya ada banyak tempat lain, tetapi tempat ini lah yang menjadi tempat nongkrong Zean and the Gang.

"Assalamualaikum Bi Dar" Salam Aldo.

"Waalaikumsalam, eh ada cowok-cowok ganteng dateng kemari. belum kelas den?" Balas Bi Dar.

"Belom bi, Biasa Pak Cahyo kan suka ngaret kalo ngajar"

"Ohh gitu, yaudah mau makan apa? biar bibi siapin"

"Aku mau nasi rames dong Bi satu minumnya es jeruk aja" Jawab Aldo

"Aku juga Bi, tapi minumnya es teh aja. Lu berdua mau apaan?" Tambah Lionel.

"Gw siomay aja minumnya es teh juga" Jawab Gito

"Oke siap. Den Zean gak ikut makan?"

"Gak usah Bi. tadi udah sarapan. nanti ambil gorengan aja paling"

"Yaudah bentar ya Den, Bibi siapin dulu"

"Makasih ya Bi"

Mereka pun bercengkerama sembari menunggu pesanan mereka masing-masing. Tiba-Tiba datanglah sosok perempuan...

"Hai Zee..."

TBC

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang