XX

2.6K 173 0
                                    

~HAPPY READING~

Zean telah sampai dirumahnya terlebih dahulu...

"Assalamualaikum, Zean pulang"

"Waalaikumsalam, kok baru pulang bang?" Tanya Shani

"Iya, tadi latihannya lumayan lama. ya biar gak malu-maluin lah kalo tampil. Marsha belum pulang Mah?"

"Belum, tapi mungkin udah dijalan. Emm... Bang. Nanti kalo abang tampil, Mamah boleh nonton gak?"

"Ya boleh atuh. Kenapa pake nanya dulu? kan Papah yang punya kampus, jadi pasti ntar kesana kan. Mamah ikut aja sama Papah. Sekalian dikenalin ke orang-orang, bahwa Gracio Harlan sudah mempunyai istri bidadari nan cantik jelita bernama Shani Indira"

"Ihh bisa aja kamu bang" Balas Shani malu.

"Hehehe biar ga ada lagi tuh bun yang goda-godain Papah kalo lagi ke kampus" Ujar Zean yang sebenarnya berbohong. Ia sangat suka memberikan cobaan pada rumah tangga orang tuanya.

"Emang Papah suka digodain?"

"Suka, apalagi sama dosen-dosen muda disana"

"Ish awas yah Papah" Ucap Shani yang sudah mulai geram.

"Yaudah Mah, Zean ke kamar dulu ya mau bersih-bersih"

"Iya gih kamu bersih-bersih dulu abis itu kita makan malam bersama"

Zean pun melenggang pergi menuju kamarnya.

Tak lama berselang, sampailah Marsha dan Freya berbarengan dengan masuknya mobil Gracio.

"Hai, kalian abis darimana? kok tumben pulang berdua? Naik taksi lagi" Tanya Gracio yang baru saja turun dari mobil

"Iya Pah, Kita abis latihan nari tadi. Buat persembahan ulang tahun kampus aku nanti" Jawab Marsha

"Loh Freya, kamu ikutan juga?"

"Iya Pah, kemarin diajakin sama sepupu aku, Muthe, Lumayan lah buat nambah pengalaman juga" Balas Freya

"Yaudah Papah tunggu persembahan dari kalian. Kita masuk yuk, kalian pasti capek kan?" 

Marsha dan Freya mengangguk. Kemudian, mereka bertiga pun berjalan masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum, Kita pulang" Teriak Gracio

"Gak usah teriak-teriak emang ini hutan apa" Balas Shani ketus.

"Hehe Maaf Mah"

"Marsha, Freya kalian ke kamar kalian gih. Bersih-bersih terus Istirahat"

"Iya Mah" Jawab mereka kompak. Mereka pun pergi menuju kamar mereka masing-masing.

"Papah juga masuk dulu ya Mah"

"Ett bentar dulu" Tahan Shani

"Ada apa Mah"

"Kamu kalo ke kampus anak-anak biasanya ngapain?" Tanya Shani dengan nada sedikit mengintimidasi.

Gracio yang mendengar pertanyaan itu, hanya bisa mengerutkan dahinya dan menjawab "Ya paling mantau doang, sama ngurus berkas-berkas mungkin"

"Jangan bohong"

"Bohong apa Mah? Papah gak pernah bohong"

"Kata Zean kamu sering digodain sama dosen-dosen muda disana. bener begitu?"

"Aishh Zean lagi Zean lagi. Gak berhenti berhenti tu anak bikin masalah sama Papahnya. Awas aja" Batin Gracio

"Kok diem? bener berarti" Ketus Shani.

"Nggak Mah, Papah gak pernah begitu. Si Zeannya aja yang iseng, ngefitnah aku" Balas Gracio dengan tenang.

"bener?" Shani mencoba menerisik kebohongan dalam wajah Gracio. Namun, Nihil.

"Beneran. Lagian kalo bener digodain, gak bakal aku tanggepin. Aku udah punya kamu, sayang. Gak mungkin aku berpaling dari kamu"

"Alah buaya" Ujar Shani sambil memutar bola matanya Malas.

"Kok suami sendiri dibilang buaya sih? Sini dengerin aku" Ujar Gracio memegang dagu Shani mencoba mengarahkan wajahnya ke arah dirinya.

"Aku dapetin hati kamu aja dulu butuh perjuangan yang amat sangat luar biasa. Terus sekarang, begitu aku udah dapetin kamu, aku berpaling gitu aja? itu namanya aku jadi laki-laki paling bodoh sedunia. Menyia-nyiakan perjuangan mendapat hati Shani Indira Natio yang begitu sempurna" Tutur Gracio

"Gombal"

"Kok gombal sih? Serius aku tuh" Mendengar hal itu, Shani hanya bisa tersenyum malu.

"Nah kan enak kalo senyum begitu. Udah ya jangan mikir yang macem-macem"

"Iya Maaf ya mas. Aku udah nuduh kamu"

"Gapapa, aku tau kamu begitu karena kamu Cinta kan sama aku? gak mau ditinggal sama suamimu yang ganteng banget ini" Ucap Gracio sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ish pede banget" Balas Shani sambil memberi sedikit cubitan kecil di perut Gracio. Gracio hanya terkekeh kemudian membawa Shani ke dalam dekapannya.

"I Love You Mas"

"I Love You Too Bidadari ku" 

Berpindah ke Kamar Zean dan juga Marsha. Marsha sudah selesai Mandi dan acara bersih-bersihnya. Kini, Ia melihat Zean tengah terlelap di kasur mereka. Marsha pun menghampiri Zean dan duduk disampingnya. 

"Ganteng banget sih kamu, Zee" Gumam Marsha ketika melihat wajah teduh suaminya yang tengah tertidur.

"Tapi kayaknya aku masih belum bisa Cinta sama kamu Zee. Aku emang bodoh karena belum bisa ngebales cinta kamu yang begitu tulus. Tapi aku masih belum yakin sama perasaan aku ke kamu Zee" Batin Marsha.

Kemudian, Marsha membenarkan posisinya agar bisa dengan nyaman tidur disamping suaminya itu. 

"Selamat Tidur Zean" Gumam Marsha kemudian menyusul Zean ke alam mimpi.

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang