~HAPPY READING~
Keesokan harinya...
"Dek Kitty, bangun dek" Teriak Shani.
"Iya, Mah. Aku sama Freya udah bangun kok" Jawab Christy dari lantai 2.
"Oke dek. Sekalian bangunin Abang kamu tolong ya dek"
"Siap Mamah"
Tok
Tok
Tok"Bang, bangun bang. Dipanggil bunda" Ujar Christy namun tidak ada balasan dari dalam kamar Zean.
"Ah masuk aja lah" Christy membuka pintu kamar Zean yang ternyata tidak terkunci. Didalam, ia melihat Marsha yang masih tertidur di kasur sedangkan Zean di sofa.
"Loh kok bang Zean tidur disini?" Gumam Christy.
"Bang, bang bangun bang" Ujar Christy sambil mengguncang tubuh Zean.
"Eughhh" Zean yang merasa terusik perlahan membuka matanya.
"Loh kok ada kamu dek?" Ucap Zean terkejut.
"Aku disuruh mamah bangunin Abang. Kok Abang tidur di sofa sih?" Balas Christy.
"A-em gapapa sih dek. Emang Abang suka kok tidur disini" Bohong Zean.
"Ohh gitu. Yaudah bangun bang. Bangunin kak Marsha sekalian. Aku ke bawah duluan"
"Iya dek"
Christy pun berjalan meninggalkan kamar Zean dan Marsha.
"Anjir bisa-bisanya gw lupa ngunci pintu" Gumam Zean. Kemudian ia menghampiri Marsha yang masih terlelap.
"Cantik banget sih" Batin Zean.
"Sha, bangun yuk" Ujar Zean sambil mengusap lembut kepala Marsha.
Marsha perlahan membuka matanya. Dan yang pertama kali ia lihat adalah pemandangan wajah Zean yang berseri.
"Pagi Zee" Kalimat pertama yang keluar dari mulut Marsha sambil tersenyum.
"Pagi. Bangun yuk udah di cariin"
"Tumben kamu bangun duluan. Biasanya susah bangun"
"Tadi Christy yang bangunin aku"
"Ohh.. eh Hah? Christy kesini tadi?" Tanya Marsha terkejut.
Zean hanya mengangguk.
"Berarti tadi dia liat kamu tidur di sofa?"
"Iya"
"Duh gimana ini? Ntar kalo dia ngomong sama keluarga kita gimana?"
"Udah kamu tenang aja. Ntar biar aku yang ngomong"
"Maaf ya Zee. Aku belum siap kalo harus sekasur sama kamu"
"Iya gapapa aku ngerti kok"
"Semoga kamu bisa cepet nerima aku sebagai suami kamu Sha" Batin Zean.
"Kamu suami yang baik Zean. Aku yang terlalu Denial untuk mengakui itu" Batin Marsha.
Setelah mereka mandi, bersiap dan sarapan dengan seluruh anggota keluarga, kini Zean dan Marsha sedang dalam perjalanan menuju Kampus mereka.
"Em Zee aku boleh nanya gak?" Ucap Marsha
"Boleh kok. Kenapa pake izin?" Balas Zean
"Gapapa aku ga enak aja sama kamu"
"Aku gapapa kok. Kamu mau nanya apa?"
"Kamu tau Ashel pindah ke kampus kita?"
"Tau. Rivaldo yang ngasih tau aku. Kenapa?"
"Kamu masih ada perasaan sama dia?"
"Kenapa nanya gitu?" Tanya Zean balik.
"Nanya doang sih. Kamu kalo masih ada perasaan sama Ashel juga gapapa kok Zee"
Zean menghembuskan nafas kasar sebelum menjawab pertanyaan Marsha.
"Jujur, perasaan sayang dan cinta aku ke Ashel belum seratus persen hilang. Tapi, aku udah ikhlas dengan apa yang terjadi sekarang. Aku sekarang punya kamu. Marsha Lenanthea, dan aku akan terus coba untuk cinta sama kamu seutuhnya" Tutur Zean.
"Maafin aku ya Zee"
"Kenapa minta maaf?"
"Gara-gara aku belom bisa untuk move on dari Aldo dan belom bisa mencintai kamu seutuhnya"
"Aku gapapa kok. Aku bakal coba berjuang untuk kamu. Tapi, jangan lama-lama ya. Takut aku pergi duluan nanti"
"Ish apaan sih. Kok gitu ngomongnya. Emang kamu mau pergi kemana?"
"Ya aku ga tau Sha. Siapa tau aku nanti ninggalin kamu duluan atau ntar aku malah sama yang lain kan gak ada yang tau"
"Ga ga. Kamu gak boleh ngomong gitu. Aku gak suka. Kamu punya aku gak boleh yang lain"
"Emang kamu nerima aku?"
"Aku emang belum nerima kamu seutuhnya. Tapi aku juga gak mau kehilangan kamu"
"Iya iya aku gak akan kemana-mana"
"Terus sama aku ya Zee" Ucap Marsha sambil memeluk lengan Zean.
"Iya aku akan berusaha semampuku untuk selalu sama kamu, Marsha"
"Aku sayang sama kamu Zee. Tapi, kalo untuk cinta aku perlu memastikan perasaan ku lagi" Batin Marsha.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati (ZeeSha) [END]
Romance"Aku bisa membuatmu JATUH CINTA kepadaku meski kau TAK CINTA" -Risalah Hati by Dewa 19-