XXIV

2.6K 165 0
                                    

~HAPPY READING~

Setelah menempuh perjalanan beberapa waktu, kini mereka telah sampai di sebuah mall. Zean pun memarkirkan mobilnya di basement.

"Dah nih, mau kemana dulu kita?" Ujar Zean saat selesai memarkirkan mobilnya.

"Ke Timezone yuk. Aku kepengen main-main" balas Marsha.

"Oke pokoknya hari ini aku bakalan nurutin semua kemauan kamu"

"Beneran?" Tanya Marsha antusias dengan mata berbinar.

"Iya sayang" Balas Zean sambil iseng mengacak-acak rambut Marsha.

"Ihh Zean. Berantakan jadinya"

"Hahaha sini sini aku benerin"

Zean kemudian membenarkan kembali rambut Marsha.

"Cantik" Ujar Zean menatap wajah Marsha. Sedangkan, Marsha yang dipuji seketika pipinya berubah menjadi merah tanda dirinya sedang salting.

"Udah ah jangan gombal mulu. Yuk turun" Ucap Marsha menutupi kesaltingannya.

"Yuk"

Zean dan Marsha keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk ke dalam Mall. Selama berjalan, Marsha selalu memegang erat tangan milik Zean seakan akan tinggal pergi. Dan Zean tidak keberatan akan hal itu. Justru, ia sangat bahagia. Karena sekarang Marsha sudah menampilkan sifat bucinnya kepada Zean.

Mereka berdua berjalan menyusuri Mall menuju Timezone tempat banyaknya permainan. Selama disana, mereka berdua banyak memainkan berbagai macam permainan. Mulai dari capit boneka, bowling, memasukkan bola, dan masih banyak lagi.

Bisa dilihat dari wajah mereka berdua, senyum yang tidak pernah luntur. Mereka berdua menampilkan sebagai pasangan suami istri yang saling mencintai dan saling menyayangi dengan tulus.

"Zee, kita battle basket. Yang kalah kasih hadiah ke yang menang. Gimana?" Ucap Marsha

"Kamu yakin nantangin aku basket?" Tanya Zean.

"Yakin lah. Emang kamu siapa? Aku ketua basket dulu waktu SMA"

"Lah belum tau dia. Ini Alzean Putra Harlan bos. Ayo sini kita battle"

Mereka pun memainkan permainan memasukkan bola basket ke dalam ring. Siapa yang paling banyak scorenya dia yang menang.

Akhirnya battle mereka berdua dimenangkan oleh Marsha. Tentu karena Zean mengalah dengan istrinya itu.

"Yess aku menang. Wuhuuuu" Teriak Marsha senang.

"Haha kamu kalah. Kamu kalah" Ledek Marsha.

"Dih tengil. Orang tadi aku ngalah. Biar kamu seneng aja"

"Terserah kamu deh. Sekarang kamu harus ngasih aku hadiah"

"Yaudah iya. Kamu mau apa?"

Dengan antusias, Marsha pun segera menarik tangan Zean. Ternyata, Marsha menarik Zean menuju sebuah toko perhiasan.

"Kamu mau beli apa Sha? Bukannya perhiasan kamu udah banyak?" Tanya Zean saat ingin memasuki toko.

"Aku mau kita beli cincin"

"Cincin? Buat apa?"

"Buat ganti cincin nikah yang kita pake sekarang"

"Lah kenapa diganti? Kan ini masih bagus"

"Gak mau. Itu cincin nikah kan karena perjodohan. Aku mau kita ganti cincin, sebagai simbol kita memulai lembaran baru dalam pernikahan kita. Pernikahan yang didasari karena saling mencintai dan saling menyayangi" Tutur Marsha.

Zean yang mendengar ucapan Marsha, menampilkan senyum bahagia yang tiada tara.

"Ayok cepetan"

Mereka berdua pun memasuki toko perhiasan tersebut. Mereka langsung disambut dengan pemandangan perhiasan-perhiasan yang ada. Sangat Indah.

"Selamat Datang Pak, Bu. Ada yang bisa dibantu?" Ucap seorang pegawai disana.

"Saya mau beli cincin nikah mbak. Ada?" Ucap Marsha.

"Ada Bu. Mari ikut saya"

Zean dan Marsha mengikuti sang pegawai menuju ke tempat cincin-cincin dipajang. Mereka pun mencoba beberapa model cincin. Setelah mendapatkan model yang pas, Zean langsung membayarnya.

"Ini cincinnya Pak. Terimakasih telah berbelanja di toko kami" Ucap pegawai toko

"Terimakasih kembali Mbak" Balas Zean dengan senyuman.

Setelah keluar dari toko perhiasan, Zean dan Marsha melanjutkan jalan-jalan mereka di Mall dengan senyum berseri tergambar di wajah mereka. Mereka tahu bahwa hari itu akan menjadi salah satu kenangan yang indah bagi mereka, di antara banyak kenangan bahagia yang mereka bagi bersama.

TBC

Risalah Hati (ZeeSha) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang